Senin, 02 Mei 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INDIVIDU DAN TEAM


INISIATIF.
Disebuah seminar tentang motivasi seseorang kawan mengatakan kepada saya  bahwa test paling sederhana yang bisa dilakukan oleh seorang leader untuk mengetahui kinerja bawahan atau subordinatenya secara cepat mana  yang performanya bagus dan mana yang hanya rata-rata saja, dapat dilihat atau dinilai dari salah satu dari variabel keberhasilan yaitu lewat KADAR INISIATIF-nya.

Maka tidak  heran kemudian hal tersebut  memancing keingintahuan saya untuk mengetahui lebih dalam makna yang dia maksudkan dengan kata inisiatif tersebut hingga bisa menjadi tolok ukur atau benchmarking dari variabel sukses atau keberhasilan. Atas pertanyaan penulis selanjutnya teman saya tersebut memberikan definisi versi yang dia yakini bahwa arti Inisiatif itu adalah kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi dari apa yang dibutuhkan / dituntut oleh suatu pekerjaan, baik itu dalam organisasi besar perusahaan organisasi yang lebih kecil .

Sementara itu ada pendapat lain yang mengatakan bahwa inisiatif adalah kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa harus minta/ menunggu arahan atau perintah lebih dahulu dgn tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dgn cara menciptakan peluang baru untuk menghindari timbulnya masalah yg tidak dibutuhkan atau diharapkan.


JUST DO IT FROM NOW ON.
Menggaris bawahi dan memaknai hukum sebab akibat , penulis coba menghubungkan  benang merah dari kedua definisi diatas, barangkali  tidak berlebihan jika  menyimpulkan bahwa, bila diantara kita dalam keseharian selalu mampu menghiasi  kinerja dgn kebiasaan ekselen tersebut maka kesempatan utk meraih keberhasilan yang lebih tinggi atau lebih besar hanya tinggal soal waktu.

Namun begitu berdasarkan data yang penulis dapatkan dari beberapa sumber yang kredibel ternyata diluar sana masih ada keluhan dari  banyak perusahaan yang masih menemui kesulitan dalam mendapatkan karyawan dengan KUALIFIKASI seperti definisi diatas.

Fakta kesulitan untuk mendapatkan karyawan sesuai  kriteria tersebut dibuktikan adanya fenomena yang terjadi  akhir-akhir ini, yaitu banyaknya business owner atau perusahaan yang memilih rekruitmen jalan pintas dgn cara membajak (Hijack) karyawan dari perusahaan lain. Sistem "KANIBAL" ini terjadi diakibatkan oleh suburnya nafsu yang ingin serba mudah serta adanya hukum ekonomi yang tidak berimbang antara  SUPPLY and DEMAND, yaitu pasokan yang tersedia lebih kecil dari. kebutuhkan.

Padahal menurut hemat penulis karakter semacam itu  BUKANLAH hal yang MUSTAHIL untuk bisa dimiliki oleh semua orang. Oleh sebab itu  penulis sangat meyakini bahwa hal tersebut sangat mungkin untuk bisa dipelajari bahkan haqul yakin jika karakter termaksud dapat diciptakan, meski sebelumnya hal tersebut belum pernah dilakukan.


Tentu saja bila demikian halnya, untuk membuat perilaku tersebut menjadi habit permanen maka ada persyaratan yang cukup berat namun mutlak kudu dilakukan yaitu melalui program yang penulis sebut prosedur 3 (TIGA) L, yaitu "LATIHAN, LATIHAN dan LATIHAN ".

Dalam rangka peningkatan kinerja ekselen sekaligus untuk mengisi serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasi termaksud, oleh sebab itu  setiap karyawan TIDAK ADA SALAHnya jika MELATIH DIRI SEDINI MUNGKIN agar dikemudian hari bisa menjadi pekerja berkualitas dan bisa diandalkan. Untuk itu tidak ada pilihan lain, JUST DO  IT  FROM NOW  ON AND  DON'T  BE  IRRESOLUTE.


PERCAYA DIRI.
Berbekal dengan karakter seperti yang dimaksudkan diatas akan menjadi tambah sempurna bila setiap karyawan melengkapi diri dengan rasa percaya diri yang memadai. Seorang praktisi business Indonesia yang mempunyai perusahaan besar  serta  kondang mengatakan bahwa percaya diri itu modalnya hanya ada SATU yaitu seseorang harus mempunyai mental JUARA atau bahasa kerennya adalah The Winner  yang harus inheren dalam pemikiran dan personalitynya.

Kenapa mental juara itu dipandang penting oleh pengusaha tersebut, oleh karena sesuai pengalaman sang pengusaha tersebut  banyak personal yang mempunyai  kemampuan hebat namun bermental INFERIOR, begitu sedikit ada  tekanan dan masalah yang menimpa mereka langsung mentalnya sudah luluh lantak.

Untuk itu kita harus selalu tumbuhkan semangat percaya diri dan buang jauh jauh itu mental INFERIOR serta segera digantikan dengan mental  JUARA. Kita semua harus meneladani spirit nenek moyang kita yang gagah berani meskipun saat itu hanya bermodalkan bambu runcing namun  berani melawan serta mengusir rezim penjajah.


FAST  with  ACCURATE
People will forget how fast you did a job, but many will remembers how well you did it. "Orang akan melupakan seberapa cepat anda melakukan pekerjaan , tetapi banyak orang akan ingat seberapa baik (baca: akurat) anda melakukannya". Kata bijak lain  yang senada dengan pernyataan diatas adalah: "Sebuah tugas berharga yang diselesaikan dengan sukses jauh lebih bernilai dibanding dgn ratusan tugas yang baru rampung sebagian. ( Malcolm S. Forbes )

Namun faktanya dalam era globalisasi seperti sekarang ini hampir semua pihak menuntut adanya paradigma baru yaitu didalam melaksanakan tugas atau pekerjaan harus dilakukan dengan speed tinggi alias gerak cepat namun tdk boleh mengkesampingkan nilai KEAKURATAN. Oleh karenanya kedua motto diatas sepertinya perlu dilakukan modifikasi yang cukup signifikan sehingga  falsafah tersebut menjadi:    "KERJA harus CEPAT  namun AKURAT". Berubah begitu tentunya  mempunyai alasan yang sangat kuat yaitu "apa arti hasil lengkap atau akurat kalau timingnya sudah kadaluarsa alias terlambat.


MENINGKATKAN KEMAMPUAN.
Banyak sudah mulai  tingkat INDIVIDU maupun COMPANY yang tampak mulai kedodoran mengikuti cepatnya perubahan jaman yang terjadi. Maka tidak mengherankan bila banyak perusahaan besar yang sudah mulai mengantisipasi perubahan tersebut dengan jalan melengkapi instrument kebijakannya  yang orang sebut dengan  Management Change (CM)  dan Change of Management (CoM) Procedure.

Untuk itu maka baik individu maupun perusahaan harus siap mental saat menghadapi perubahan  organisasi serta harus mempunyai daya lentur tinggi dalam menghadapi perubahan teknologi. Oleh karenanya perlu peningkatan skill / kemampuan secara kontinyu untuk mensikapi hiruk pikuk perubahan akibat kebutuhan klien dan jaman.

Oleh karenanya, menarik sekali berita di harian Kompas 12 April 2016, pernyataan dari DAN JEND Kopassus , Mayor Jenderal TNI. M.Herindra dalam acara  HUT Kopassus yg ke 64, beliau mengatakan bahwa, utk membangun kemampuan prajurit Kopassus agar bisa diatas rata2, cara yang ditempuh yaitu melalui latihan yang KERAS (baca: berat dan disiplin) dan latihan KEBERSAMAAN  yang intent.

Menurutnya, dalam proses tersebut bagian utama yang terberat bagi seorang prajurit adalah melawan diri sendiri, disamping masih dibutuhkannya kemampuan dan kerelaan untuk mau menjalani kehidupan sebagai seorang prajurit .

Seorang prajurit Kopassus minimal harus menguasai 3 (TIGA) jenis kemahiran (MULTY TASKING) seperti : penerjunan, tembak runduk, ahli peledakan, zeni, perhubungan dan medis, oleh karena mereka sering beroperasi dalam kelompok kecil. Bahkan seorang bawahan juga harus bisa mengambil inisiatif dan keputusan karena terkadang harus beroperasi mandiri / sendiri.

Usaha lain untuk  menjaga sustainable dari kemampuan, prajurit Kopassus selalu dilengkapi dengan berbagai ilmu, ketrampilan dan kemampuan leadership atau kepemimpinan yang memadai  yang disesuaikan dengan kebutuhan seorang PASUKAN KHUSUS.

Termasuk juga pemberian latihan perang yang bercorak konvensional (CONVENSIONAL WAR) serta  diberikan pengetahuan tentang perang model asymetris (ASYMETRIS WAR / NON CONVENSIONAL WAR)). Asymetris war model  tersebut pernah dilakukan oleh team RPKAD / Kopassus saat  bertugas  di Kongo – Africa (1963), yang menjadikannya  team Kopassus ( 30 orang) dari Indonesia tersebut mampu menaklukan  para pemberontak ( 3000 orang) . Atas peristiwa itu, Pasukan KONGA III mendapat gelar LES SPIRITESSES, pasukan yang bertempur dengan cara tidak normal.

Keesokan harinya, Komandan KONGA III dan komandan RPKAD dipanggil Komandan Pasukan PBB, Jendral Kadebe Ngeso dari Ethiopia. Sang Jendral memuji kesuksesan dan kecerdikan Pasukan KONGA III.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mgio9123/kisah-penyergapan-paling-fenomenal-pasukan-pbb-30-hantu-putih-rpkad-mampu-menaklukan-3000-pasukan-pemberontak-kongo_55296a866ea834071b8b459d


Melihat paparan  model  menejemen serta latihan-latihan  yang disampaikan oleh Dan.Jend Kopassus tersebut , penulis bisa simpulkan bahwa  applikasi pembinaan pada  pasukan tersebut  sangat lengkap, lentur  dan fleksibel, baik itu untuk tingkat individu  maupun untuk tingkat team demi mengantisipasi adanya  perubahan yang kedatangannya sering tidak terduga, baik perubahan strategi maupun teknologi.

Merangkum dari uraian diatas pasti kita semua sepakat bahwa untuk menjadi karyawan dan prajurit yang handal, berinisiatif, multy tasking, mandiri dan berani pasti ada konsekuensi logis yang harus dilakukan, yaitu pengorbanan dibanyak aspek dan harus ditunjang oleh usaha yang EKSTRA KERAS.

Maka, bagi perusahaan manapun bila menginginkan mempunyai karyawan dan team yang profesional seperti apa yang digambaran diatas, yang pertama adalah "CIPTAKAN  ATMOSFIR KERJA YANG KONDUSIF" baik tempat maupun system agar memungkinkan untuk  dapat mendorong tumbuh kembangnya kinerja karyawan yang ekselen seperti yang diharapkan.

Seperti yang kita semua tahu bahwa , di dunia ini tidak ada sesuatu yang gratis termasuk buat melakukan personality development, semuanya membutuhkan perjuangan daya upaya dan juga biaya . Sebutlah pasukan khusus  US Navy SEALs  untuk Amerika Serikat, SAS untuk Inggris dan KOPASSUS untuk Indonesia, hampir dapat dipastikan bahwa pasukan tersebut memerlukan special treatment  baik itu Management maupun menyangkut masalah Dana. 

Orang kulon sejak dari dahulu kala sudah mengatakan bahwa "There is no free lunch" Ringkasnya menejemen dengan gaya Kopassus tesebut menurut penulis  layak dan pantas di contoh, buat pengembangan diri pribadi maupun pengembangan team perusahaan.Tentu saja managemen tersebut harus dilakukan modifikasi disana sini alias disesuaikan secukupnya karena atmosfir civil pasti ada beda dengan atmosfir tentara.


Akhirnya, saya berharap tulisan ini ada manfaatnya khususnya  untuk saya pribadi maupun pribadi selain saya yang masih menginginkan dan mendambakan mempunyai" kualifikasi"kinerja seperti pasukan khusus tersebut, baik kemampuan untuk level INDIVIDU maupun untuk level TEAM.



BRAVO AND SUCCES.

Awal May,2016

Maryono Rahardjo

Medan Satria, Kota Bekasi

West Java -  INDONESIA



Minggu, 10 April 2016

LEADERSHIP LEVEL LIMA.

Banyak diantara kita yang belon tahu N denger tentang hal tersebut namun banyak juga yg sudah tahu meskipun hanya sepintas saja, maka itu lantas muncul pertanyaan-peryanyaan dasar, kenapa sih Leadership Level 5 banyak diperbincangkan di era sekarang ini.

Awal kisah, Leadership Level 5 (Kepe mimpinan Tingkat 5) tsb berawal dari Buku "GOOD to GREAT" yang ditulis oleh JIM COLLINS, dimana buku tsb banyak mengkisahkan para pemimpin perusahaan besar berdasarkan atas RISET yg sangat serius dan dalam terhadap berbagai organisasi atau pe rusahaan dengan klasifikasi WORLD CLASS.

Buku tsb mengajarkan kepada kita semua untuk memahami aspek apa saja yang dapat membuat perusahaan yg baik (GOOD) menjadi perusahaan hebat (GREAT). Salah satu aspek yang ditemukan pada perusahaan yg menja-di GREAT adalah apa yang disebutkan Jim Collins dalam bukunya, yaitu adanya faktor LEADERSHIP LEVEL 5 atau Kepemimpinan Tingkat 5

Pertanyaannya ( ini musti dibaca dgn logat medan ) cem mana persisnya karakter Pemimpin Level / tingkat 5 tersebut..?

Info singkatnya adalah sbb: Pemimpin Tingkat 5 selalu MENJAUHKAN DIRI mereka dari kepentingan pribadi & sifat AROGANSI , serta pemimpin tingkat 5 selalu mengalokasikan waktu, energi dan ambisinya untuk sebesar besar-nya buat kemakmuran perusahaan dan yang pasti karakter mereka jauh dari hobby yg selalu mencari-cari kesalah-an anak buah ato orang lain.

Bukan berarti Pemimpin Tingkat 5 itu tidak memiliki AMBISI pribadi, justru sebaliknya bahwa para Pemimpin Tingkat 5 itu memiliki ambisi dan ke-mauan yang besar, namun mereka mengarahkan energi dan ambisinya utk organisasi, bukan untuk diri sendiri serta sekaligus selalu menerapkan NILAI KERENDAHAN HATI (Tawaduk). Ibarat kata, seorang pemimpin adalah seorang AYAH (Leader is a father) atau seorang pemimpin adalah sebagai GURU (Leader is a teacher)

Bila buku tersebut dicermati secara seksama, bisa diinformasiikan bahwa dalam diri Pemimpin Tingkat 5 terdapat kombinasi yg UNIK antara AMBISI atau KEMAUAN dan KERENDAHAN HATI dengan kadar bauran yang proporsio-nal dari masing-masing komponen. ( PemirsAh...kalau mau lebih jelas lage ya musti beli bukunya..hehehe ).

Dibawah ini Jim Collins mengidentifika sikan tingkatan-tingkatan Kepemimpi nan (Leadership) yang ditemukan ber dasarkan pengamatannya terhadap banyak CEO yang kapasitasnya berta-raf DUNIA , mereka mempunyai karak-ter sebagai berikut :

a. Leadership Level 1 : Individu Berper forma Tinggi (High Capable Individual)
Merupakan Pemimpin yang membuat klontribusi yang produktif melalui ba kat, pengetahuan, ketrampilan dan ke biasaan kerja yang baik (Good Work Habit).

b. Leadership Level 2 : Anggota Tim Yang Kontributif (Contributing Team Member).
Merupakan Pemimpin yang mengkon tribusikan kemampuan individualnya untuk mencapai tujuan bersama dan bekerja efektif & harmonis dgn orang lain atau anggota team.

c. Leadership Level 3 : Manager Han dal (Competent Manager)
Merupakan Pemimpin yang mampu mengelola orang sebagai sumberdaya dalam pencarian cara yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

d. Leadership Level 4 : Pemimpin Efektif (Effective Leader)
Merupakan Pemimpin yang mampu meningkatkan komitmen dalam penca rian visi yang JELAS dan TEGAS serta mendorong terbentuknya standar per formansi yang lebih tinggi.

e. Leadership Level 5 : Executive
Pemimpin ini mampu membangun ke-hebatan (Greatnest) yg terus-menerus melalui kombinasi antara kesederha-naan pribadi dan ambisi profesional.


KENAPA MUSTI : LEAD BY HEART AND MANAGE BY HEAD

Penulis berpandangan bahwa uraian Leadership level 5 tersebut diatas rasa-nya sangat inline dan tampak sekali ada benang merah yang menghubung-kan terhadap cuplikAn pengarahan Direktur Utama PT.Telkom Dr. Arief Yahya dihari perkenalan Direksi Baru PT. Telkom yg dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Mei 2012 seperti dibawah ini.

Saat itu beliau coba memberikan pe-mahaman dan pencerahan kepada team kerjanya mengenai perilaku kepe-mimpinan CEO tingkat dunia yang pantas untuk diteladani. Momen yang menarik tersebut terjadi 2(dua) tahun sebelom beliau ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi pemban-tunya bertugas sebagai Menteri Pari-wisa Republik Indonesia periode 2014 - 2019. 

Pak Arief begitu beliau suka dipanggil, saat itu beliau mengatakan, saya ada-lah orang yang meyakini bahwa yang nomor satu dalam kepemimpinan itu adalah RASA selaras dgn lagu himne Telkom yg menyebutkan "satu kan hati, pikiran dan tindakan".

Semua tentang rasa,begitu tegasnya.. Saya tadinya suka n sering mengata-kan "manage by head, lead by heart". Namun sesungguhnya motto itu yang paling tepat & pas seharusnya adalah "LEAD BY HEART (memimpin dengan hati) dan MANAGE BY HEAD (menge-lola dgn menggunakan rasio)".

Dari mengelola pekerjaan menjadi me-mimpin orang dengan menggunakan menejemen rasa. Istilah tersebut kemu-dian saya populerkan dengan "lead by heart dan manage by head". Konsep ini saya sebut dgn leadership architec-ture karena menurut saya leadership merupakan "gabungan antara rasio & hati dan antara spirit dan strategy".

Saya sering juga menyampaikan diba-nyak kesempatan bahwa "spirit yang tinggi AKAN menemukan strategi dan jalannya sendiri". 

Working Spirit utk menjadi Always The Best merupakan interseksi antara Ima-gine, Focus & Action yang disingkat dengan IFA.  Mengapa saya sering me-nggunakan kata "Imagine" dan bukan "Vision" serta tidak juga "mimpi" ? Karena Imagination itu menurut saya lebih hebat dibandingkan dengan visi dan mimpi.

Kenapa begitu, penjelasannya adalah kalau VISI itu melihat sehingga terba-tas, kalau MIMPI itu tdk terbatas tapi tidak sadar, sedangkan IMAGINATION itu tidak terbatas tapi sadar.

Imajinasi menggambarkan desirability (keinginan) dan bukan hanya feasibility (kebiasaan). Kalau dulu tumbuhnya TELKOMSEL double digit itu feasibility, kalau SPEEDY tumbuh 1,8 juta itu juga feasibility, karena orang lain melaku-kan juga seperti itu. 

Secara informal saya tetapkan dulu, Speedy hrs menjadi 5 juta di tahun'12. Selanjutnya beliau mengatakan, seha-rusnya kita START dari MARKET bu-kan START dari DIRI KITA SENDIRI. Beliau melanjutkan,dibanding dengan negara lain dewasa ini seharusnya Telkom memiliki 8 (delapan) juta pela-nggan Speedy, itu baru bisa dinama-kan START FROM IMAGINATION .

Hanya visi / imaginasi serta aksilah yg bisa mengubah dunia. Dengan visi yg besar akan menghasilkan aksi besar. Imajinasi yang bagus jangan menetap-kan target yang berbentuk pecahan (kecil) karena sama sekali tdk inspired.

PENTINGNYA RASA.
Mengapa memimpin hrs menggunakan rasa? Mengapa Jack Welch menyam-paikan "lead more manage less" ? Mengapa saya mengatakan utk menca-pai hasil yqngg bagus maka caranya HARUS tidak biasa ?

Karena " Leadership itu melead peo-ple / manusia sedangkan manage itu memenage pekerjaan atau benda". Lantas... mana yang lebih hebat lead peole atau manage pekerjaan ? Faktanya para pemimpin besar dunia itu lebih banyak melead people. Oleh sebab itu para pemimpin mengguna-kan motto : manage less lead more, alias melead people dengan menggu-nakan rasa. 

Menggaris bawahi bahasan diatas karakter Leadership level 5 adalah seorang pemimpin yang rendah hati ( pakai rasa) tapi memiliki professional isme yang tinggi (personal humility and professional will). Oleh karena Leadership Level 5 memimpin dengan rasio dan rasa, maka tdk berlebihan bila GREAT COMPANY hanya bisa dipimpin oleh para GREAT LEADER. Demikianlah pesan Dirut Telkom pada subordinatenya.

Sebagai penutup tulisan ini penulis ber harap semoga uraian tersebut diatas mampu menginspirasi kepada kita se-mua N mampu mengiringi kita hingga garis finish di landasan pacu sirkuit balap yang bergengsi tersebut, mengi-ngat predikat yg diperebutkan adalah piala Leadership Level Lima .

Cita-cita besar kudu dibarengi dengan langkah besar, sebaliknya cita-cita be-sar tidak akan bisa terwujud jika hanya dimulai dengan langkah langkah kecil.

Akhirnya, semoga Tuhan mendengar serta mengabulkan atas DOA yg selalu kita panjatkan dan meridhoi USAHA yang selalu kita lakukan. Aaamin YRA.

Minggu, 10 April 2016
Medan Satria, Bekasi Kota
Maryono Rahardjo

NOTE:
Reference and Inspired from:
https://jokosulistiyo99.wordpress.com/leadership/leadership-level-5/
http://catatanriskasuryaniadji.blogspot. co.id/2012/08/amazing-arief yahya. html?m=1
Others
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 30 Januari 2016

WAWANCARA IMAJINER KETIGA.

MANFAAT KATA BIJAK.

Sebagian besar kata2 bijak, mutiara, atau motivasi awalnya diucapkan oleh para tokoh filsuf dunia yang telah mencapai kesuksesan dalam era kehidupannya. Oleh karenanya tidak ada salahnya bila kita mau memakai kata2 bijak tersebut utk menyemangati diri, karena kata bijak, mutiara dan motivasi tersebut telah beliau-beliau buktikan tentang kemanfaatannya.

Beberapa pakar mengatakan bahwa, sebetulnya akar dari banyak masalah yang timbul didalam kehidupan ini adalah tergantung dari bagaimana cara pandang kita dlm mensikapi masaalah yang tengah dihadapi . Yang ujungnya, masalah tersebut akan jadi halangan ataukah menjelma menjadi peluang tentunya tergantung dari persepsi kita .
Oleh karenanya kata-kata bijak,mutiara atau motivasi itu diharapkan akan mampu membantu kita semua dalam mengarahkan energi positif, serta membuka pola pikir lebih dinamis, kritis dan kreatif dalam mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapi.

Telah banyak kata-kata bijak dari Albert Einstein yang telah beredar di beberapa buku maupun ribuan paper / makalah, diantaranya adalah seperti jawaban-jawaban beliau yang tertuang dalam wawancara imajiner tersebut dibawah. Untuk itu mari kita simak bareng wawancara imajiner tersebut semoga hal tsb mampu menambah wawasan dan cakrawala berfikir kita. Aaamin.

WAWANCARA IMAJINER.

Wawancara saat ini akan membahas beberapa kata-kata bijak beliau yang diantaranya adalah tentang : teory relativitas, ttg kesalahan, ttg membaca, introspeksi, ttg bakat, ttg cara berfikir, komunikasi, imajinasi, cerdas & jenius, kemarin-sekarang & esok, ttg logika & imajinasi, ttg hidup balance, ttg kata hati, ttg kebijaksanaan dan terakhir adalah ttg filsafat & ilmu pengetahuan.

Dibawah ini disampaikan proses wawancara imajiner saya (S) dengan filsuf terkenal Albert Enstein (A) di suatu sore di pinggir telaga Impian disuatu daerah dikaki gunung yang diselimuti kabut tipis yang diselingi udara dingin sepoi nan segar.


(S): Tuan bisakah anda memberikan contoh secara singkat agar kami bisa memahami teori relativitas yang anda sampaikan bila dikaitkan dengan kehidupan kami sehari-hari..??
(A): "Ketika seorang pria duduk bersama seorang wanita selama satu jam, hal ini seperti satu menit. Tapi coba si pria duduk di atas kompor selama satu menit, pasti hal ini terasa lebih dari satu jam. Itulah relativitas."


(S): Tuan, apakah orang-orang sukses itu didalam kehidupannya tidak pernah berbuat kesalahan dan atau pernah merasakan pahitnya kegagalan?
(A): "Orang yang tidak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah mencoba hal baru."


(S): Tuan, ada pepatah di Indonesia yang mengatakan bahwa, banyak baca banyak tahu. Bagaimana menurut anda pendapat ini bila dihubungkan dengan daya pikir seseorang??
(A): "Setiap orang yang banyak membaca tapi sedikit menggunakan akalnya sendiri akan menjadi orang yang malas berpikir."


(S): Tuan, bagaimanakah seharusnya kita memandang dan memaknai apa yg kita alami dan temui dalam kehidupan bila di hubungkan dengan akal budi kita..??
(A): "Sedikit sekali orang yang bisa melihat dengan matanya sendiri dan merasakan dengan hatinya sendiri."


(S): Tuan, dalam rangka pencapaian sesuatu yg hebat seperti anda, apakah ada persyaratan khusus, yang harus mempunyai bakat khusus misalnya atau masih ada persyaratan lainnya..??
(A): "Saya tidak memiliki bakat khusus. Saya hanya selalu penasaran."


(S): Tuan, kegigihan berfikir seperti apa yang bisa anda sampaikan kpd kami agar kami bisa meraih sukses seperti yang anda dan para sukseswan capai...??
(A): "Saya berpikir dan berpikir terus selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Hingga 99 kali, kesimpulannya salah. Tapi keseratus kalinya akhirnya benar juga."


(S): Tuan, agar kami bisa berhasil menyampaikan sesuatu dengan baik, sebagai agen perubahan sehebring apakah kemampuan komunikasi yang harus kami punyai atau lakukan..???
(A): "Jika kau tidak bisa menjelaskan secara sederhana, kau berarti belum cukup dalam memahaminya."


(S): Tuan, saya yakin semua orang tahu bahwa ilmu pengetahuan itu sangatlah penting. Menurut anda cukupkah bila kami hanya mempunyai pengetahuan saja untuk meniti karier yang lebih cemerlang..??
(A) "Imajinasi itu lebih penting dari pengetahuan."


(S): Tuan, secara singkat bisakah anda sampaikan, apa sih sebetulnya yang membedakan secara mendasar antara orang cerdas dibanding dengan orang jenius..??
(A): "Orang cerdas memecahkan masalah; sementara orang jenius mencegah masalah."


(S): Tuan, dalam kehidupan yang super sibuk seperti era sekarang ini, apa yang harus kami lakukan untuk hari ini dan esok, agar kami mampu keluar sebagai juara pd perlombaan perebutan tropi keberhasilan ...??
(A): "Belajarlah dari hari kemarin, jalani hari ini, berharaplah untuk hari esok. Yang penting jangan berhenti bertanya."


(S): Tuan, tolong berikan pencerahan kepada kami, agar kami mengerti bin paham bin makfum dari esensi arti logika dan imajinasi seperti yang anda sampaikan dibanyak kesempatan?
(A): "Logika membawamu dari A ke B. Sedang imajinasi akan mengantarmu kemana saja."


(S): Tuan, suatu hari saya pernah mendengar kata-kata bijak bahwa, dalam kehidupan sehari-hari manusia harus dalam kondisi seimbang atau jiwa dengan kondisi yang balance. Menurut anda bagaimanakah cara untuk meraih keseimbangan itu ..??
(A): "Hidup itu ibarat naik sepeda; untuk menjaga keseimbangan, kau harus tetap bergerak."


(S): Tuan, bagaimana seharusnya kami bersikap bila kami dihadapkan pada posisi yang serba sulit, mana yang harus kami ikuti, sesuatu kata hati atau aturan yang bertentangan dengan kata hati? Mohon pencerahannya..?
(A): "Jangan lakukan hal yang bertentangan dengan kata hati, bahkan meski negara memaksa melakukannya."


(S): Tuan, disekolah dari dahulu kala hingga kini yang dipelajari adalah nilai salah dan benar, baik dan buruk. Lantas dimana kami bisa mendapatkan nilai lain seperti kebijaksanaan begitu...??
(A): "Kebijaksanaan bukanlah hasil dari belajar di sekolah, tapi hasil dari usaha mendapatkannya selama hidup."


(S): Tuan, kami sering masih bingung dalam memahami esensi perbedaan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Bisakah anda memberikan penjelasan yang agak detail tentang kedua masalah tersebut..??
(A):"Filsafat itu kosong jika berdasar kan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu menemukan, dan filsafat itu menafsirkan."

Begitulah kata-kata bijak dari tokoh filsuf kita Albert Einstein semoga hal tersebut bisa menginspirasi kita semua, menjadikan kita lebih dewasa dalam mensikapi berbagai masalah baik ukuran maupun frequensinya dan ujungnya kita semua bisa meraih keberhasilan atau kesuksesan dengan irama yang smooth yang tidak harus meledak-ledak, karena kita sudah lebih dewasa dan bijak dalam mensikapi apapun problemnya seberapa besar masaalahnya dan apapun profesi kita.


Bravo N Sukses
Medan Satria - Bekasi
MARYONO RAHARDJO.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 23 Januari 2016

BAURAN DAYA SAING.

KAPSUL CDR

Era MEA sudah bergulir pelan namun pasti sejak awal Januari taon ini. Atmospher kompetisi sudah tidak bisa dihindari lagi, semua musti kita hadapi secara head to head alias kudu dan musti langsung tidak pakai sembunyi-sembunyi. Bila kita ingin atawa mau tampil sebagai sang juara mau tdk mau kita harus melengkapi diri kita dengan kemampuan daya saing yang prima dan optima, kita tidak bisa hanya mengandalkan daya saing yang biasa-biasa saja. Kalau sudah begitu lantas adakah cara dan tips jitu untuk meraih kemenangan di era MEA tersebut?. Jawabnya: There is a will there is a way, begitu kata pepatah orang kulon.

Dari beberapa sumber referensi dan literatur serta dari hasil pengamatan  dan pengalaman penulis simpulkan bahwa, untuk menambah daya dobrak kinerja atau daya saing, hukumnya wajib bhw para profesional musti rajin menambahkan kapsul stimulate daya saing sebagai bahan supplemen dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kapsul stimulate yang penulis maksud kan dalam hal ini adalah CDR kapsul. Kapsul yang satu ini mengandung beberapa unsur "kimia kinerja", yang sudAh teruji dibanyak kesempatan & kondisi akan khasiatnya. Adapun unsur kimia yang penulis maksudkan disini adalah:

(1) Capability
(2) Deliver dan
(3) Reliability

Untuk mendapatkan daya saing yang optima, syaratnya ketiga unsur kimia kinerja tersebut harus di blending sedemikian rupa hingga menjadi satu bahan stimulate kinerja yang langsung enak. Hasil blending dari ketiga unsur tersebut penulis sebut sebagai COMPETITIVENESS MIX atau dalam bahasa Indonesianya disebut BAURAN DAYA SAING. Penulis yakin tidak ada satu orangpun yang meragukan tuah dari masing2 unsur bauran daya saing tersebut. Untuk itu mari kita simak khasiat apa saja yang bisa ditimbulkan dari masing-masing unsur yang termaksud.

CAPABILITY:
Kapabilitas atau kemampuan,menurut hemat penulis adalah milik semua anak manusia, hal tersebut tidak  hanya bisa diraih atau dimiliki oleh mereka yang punya pendidikan tinggi saja atau para sarjana. Pada hakekatnya hal tersebut bukan monopoli mereka ansih, namun mÉreka yang berpendidikan bukan sarjanapun bisa meraihnya, namun syaratnya mereka harus mempunyai semangat yang prima, keseriusan serta focus pada apa yang mereka cita-citakan.
 
Dunia telah mencatat,  banyak dari mereka yang bukan sarjanapun juga mempunyai kemampuan yang sangat handal, karena mereka tidak pernah takut salah dan lelah apalagi menyerah pada kegagalan, mereka selalu mencoba terus dan terus mencoba sampai keberhasilan dapat diraihnya.

Oleh karenanya  tidak mengherankan bila ada   orang  yang mempunyai kapabilitas hebat namun bila dilihat dari nilai akademisnya banyak yang tidak  membanggakan  dan bahkan sering  dibilang JEBLOK.  Sebutlah nama Thomas Alfa Edison, yang oleh gurunya dibilang sangat bodoh dan tidak boleh mengikuti disekolah umum, namun sejarah telah mencatat bahwa bung  Thomas tersebut telah berhasil menciptakan  sesuatu dan bahkan dia telah  mempunyai tidak kurang dari 1.000 (baca: sewu ) HAK PATENT untuk  berbagai keperluan.

Masih ada contoh lain lagi yaitu  pak BILL GATE  yang mampu membangun perusahaan sebesar  MICROSOFT, serta anak muda Mark Zuckerberg yang menciptakan  FACE BOOK yang sangat fenomenal  itu, padahal kedua professional tersebut adalah berlabel MAHASISWA  DROP OUT, yang di DO dari Harvard University yang terkenal itu  karena dianggap dodol alias oon sebagai mahasiswa. 

Jadi buat para professional yang memang masih mempunyai kemauan untuk mempunyai kecakapan yang hebat dalam bidang apa saja masih ada kesempatan, asal masih punya kemauan belajar, praktek / latihan dan kerja keras di dalam lingkungan KAMPUS KEHIDUPAN (KK). Meski kampus tersebut tidak bakal pernah  mengeluarkan sertifikat apapun seperti MBA, MSc atau gelar yang lain namun proven sebagai perguruan tinggi yang tlh mampu mencetak manusia manusia dengan capabiltas yang handal.


DELIVER.
Kata DELIVER dlm kamus terjemahan dimaknai sebagai penyampaian. Untuk bisa menyampaikan sesuatau dengan jelas  dan bisa dimengerti  oleh orang lain / group, kuncinya adalah sebuah kemampuan dalam berkomunikasi.  Seorang pakar mendefinisikan bahwa  komunikasi adalah sebuah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata2, gambar2, angka2 serta tool lainnya.

Sepintas tampaknya sangat mudah dalam melakukan komunikasi, namun faktanya dlm penelitian menyebutkan bahwa 70 % (tujuh puluh persen) kesalahan di dunia kerja diakibatkan oleh karena adanya KOMUNIKASI yang buruk (Blog: Gina Muthia). Oleh karenanya  para professional  harus  mempunyai  bahasa komunikasi  yang baik dan memadai sesuai dengan bahasa masing-masing strata. Singkat cerita untuk dapat sukses mendeliver sesuatu maka komunikasi yang baik dan pas mutlak kudu  dilakukan, agar apa yang disampaikan bisa  NYAMPEK FULL atawa sesuai yang diharapkan.

Seperti komunikasi dengan klien ekternal ,di internal perusahaanpun utk menunjang kesuksesan, professional harus mampu mengkomunikasikan  sesuai dengan yang dimaksudkan , baik itu ke atas terhadap atasan atau kebawah terhadap bawahan, kesamping kepada sejawat atau patner se-level, dan bahkan ke arah diagonal  kepada lintas department dalam organisasi.


RELIABLE.
Meminjam sebagian  tulisan dari karya Prof. Dr. Ir. Safri Mangku Prawira, tentang apa itu ADVERSITY, dibawah ini disampaikan bahasan pentingnya adversity quotient untuk menjadikan  seseorang tahan banting / reliable atau bisa diandalkan dimata perusahaan, atasan maupun klien.

Dalam bukunya berjudul Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities, PAUL STOLTZ memperkenalkan bentuk kecerdasan yang disebut adversity quotient (AQ). Menurutnya, AQ adalah bentuk kecerdasan selain IQ, SQ, dan EQ yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan. AQ dapat digunakan untuk menilai sejauh mana kemampuan seseorang ketika menghadapi masalah yang sulit bin rumit.

Dengan kata lain AQ dapat digunakan sebagai indikator utama bagaimana seseorang dapat keluar dari kondisi yang penuh tantangan. Akibat adanya tantangan yang selalu mendera, maka biasanya akan menjadikan adanya tiga macam type karyawan yang berbeda , attitutenya yakni:

(1) ada karyawan yang bisa menjadi kampiun atau juara
(2) ada karyawan yang akan mundur di tengah jalan, dan
(3) ada karyawan yang tidak mau atau ogah menerima tantangan dalam menghadapi masalah-masalah yang rumit.

Pada kesempatan lain Paul Stolz, juga menyatakan bahwa akan ada tiga (3) golongan karyawan orang yg ketika dihadapkan pada sebuah tantangan yang rumit akan menjadi:

Pertama.
Golongan karyawan yang mudah adan gampang menyerah (QUITER) yakni dianalogikan sebagai  karyawan yang bekerja ala kadarnya untuk sekedar hidup. Mereka tidak tahan pada serba yang berisi tantangan, mudah putus asa dan gampang menarik diri di tengah jalan.

Kedua.
Golongan karyawan yang ini adalah (CAMPER) bersifat banyak kalkulasi/ perhitungan. Walaupun mereka punya keberanian menghadapi tantangan namun mrk selalu mempertimbangkan resiko yang bakal dihadapi. Golongan ini tidak ngotot untuk menyelesaikan pekerjaan karena sibuk dengan hitung-hitungan bisnisnya.

Ketiga:
Golongan karyawan ini (CLIMBER) adalah mereka yang ulet dg segala resiko yang bakal dihadapinya namun mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik secara profesinal.

Maka tidak ada pilihan lain, jadikan diri kita semua menjadi seorang CLIMBER yang baik, berani ambil resiko, ulet, reliable dan akhirnya mampu menjadikan tantangan berubah jadi peluang. Pendek kata tidak akan ada kesuksesan di era MEA ini tanpa adanya DAYA SAING yang prima dan optima. Beberapa contoh negara seperti: Swiss, Jepun N Singapore telah mengukir sejarah dunia atas kehebatan daya saing mereka. Dan kali ini kita harus berani bilang dgn lantang bahwa sekarang adalah giliran kita bangsa INDONESIA untuk tampil didepan sebagai JUARA.

Oleh karenanya disetiap kesempatan kita harus tampil dg mengoptimalkan BAURAN DAYA SAING secara all out, selalu menghias diri dgn kapabilitas yang tinggi, mampu mendeliver misi kepada klien dengan baik dan yang maha penting bisa diandalkan disetiap ERA dan WAKTU.


Bravo n Sukses
Medan Satria - Bekasi
MARYONO RAHARDJO.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 21 Januari 2016

WAWANCARA IMAJINER KE DUA

SANG MOTIVATOR.

Dalam rangka menumbuhkan motivasi para pekerja seperti penulis, dirasa perlu kami semua selÀlu mendapatkan siraman qalbu agar motivasi yang tumbuh bisa menunjang kredo yang kreatif . Oleh karena nya kali ini saya mencoba menyemai bunga motivasi lewat wawancara imajiner dengan seorang filsuf terkenal yang pendapat dan mottonya banyak di kutip oleh para motivator, penyair , penggiat sosial maupun demonstran di negri ini, seperti penggalan syair beliau dibawah ini:

>>Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu. Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu.

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu. Karena mereka memiliki fikiran mereka sendiri......dst

Sang motivator yang saya maksud kali ini adalah KAHLIL GIBRAN. Beliau ini adalah seorang penulis, penyair & seniman yg berkebangsaan Amerika serikat, namun dia lahir di Lebanon. Sebagai seorang penyair, dia telah menciptakan banyak karya sastra.  Selain karya sastra, dia juga sudah menciptakan banyak kata-kata bijak seperti yang disampaikan beliau lewat jawaban dalam wawancara imajiner tersebut dibawah.

Selanjutnya dibawah ini saya (S) akan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada beliau Kahlil Gibran (K).


KRONOLOGI WAWANCARA.

(S): Tuan,bisakah anda memberikan gambaran seberapa hebatnya sebuah hasrat seorang anak manusia?. 
(K): "Dalam hasrat manusia, ada kekuatan kerinduan yang mampu mengubah kabut dalam diri kita menjadi matahari"

(S): Tuan, pernah anda mengatakan bahwa hasrat saja tidak cukup untuk memaknai kehidupan ini. Bisakah diberikan penjelasan yang lebih gamblang lagi, apa saja kelengkapan yang harus disiapkan?
(K): "Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta"

(S): Tuan, beberapa orang mengatakan bahwa gairah itu sangat diperlukan agar perjuangan tidak mandeg di tengah jalan alias berhenti berusaha. Sepenting apakah gairah itu menurut pendapat anda?.
(K): "Gairah adalah gunung api, puncak dimana rumput keraguan tak akan pernah tumbuh.

(S): Tuan, seseorang dalam memperjuangkan cita2 biasanya akan selalu menemui rintangan dan halangan yang tidak ringan. Guna meraih keberhasilan yang diharapkan bagaimana cara pandang yang seharusnya diperbuat?
(K): "Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya"

(S): Tuan, bila cinta itu saya baca sebagai "pekerjaan" apakah anda setuju dengan filosofi jawa yaitu, witing tresno (berhasil) jalaran soko kulino, bagaimana menurut anda?
(K): "Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad"

(S): Tuan, seberapa perlunya kita menghormati perbedaan dan apa pula makna yang dikandungnya?
(K): "Sebagian kita seperti tinta dan sebagian lagi seperti kertas. Dan jika bukan karena hitamnya sebagian kita, sebagian kita akan bisu. Dan jika bukan karena putihnya sebagian kita, sebagian kita akan buta

(S): Tuan, agar kita tidak salah pilih dalam memilih sahabat apa yang bisa kita ambil sebagai indikasi awal?
(K): "Untuk memahami hati dan pikiran
seseorang, tidak seharusnya melihat pada apa yang telah dicapai, tetapi pada apa yang ia cita-citakan"

(S): Tuan, dapatkah anda memberikan definisi kepada kami, jiwa macam apakah yang dikatakan tlah menggapai kesempurnaan?
(K): "Jiwa yg mencapai kesempurnaan mampu bersikap patuh meski akal nya memberontak"

(S): Tuan bisakah anda memberi gambaran seorang pemimpin yang terpuji sifatnya bila dilihat dari cara berfikirnya?
(K): Saya tidak menyenangi gaya pemimpin yg berfikir seperti ini : "Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan." Sebaliknya saya sependapat dengan pemikiran seperti ini: "Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan"

(S): Tuan, kebijaksanaan macam apa yang anda maksudkan dengan kebijaksanaan yang paripurna?
(K): "Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan bila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri"

(S): Tuan, seberapa pentingkah impian dan keinginan itu harus ada dalam jiwa pemimpin sejati?
(K): "Saya lebih suka menjadi pemimpi diantara mereka yang hina dengan visi untuk direalisasikan daripada menjadi tuan di antara mereka yang tidak memiliki impian dan keinginan"

(S): Tuan, bisakah anda memberikan gambaran begitu mahalnya harga sebuah kedamaian dalam kehidupan yang semakin individualistis ini?
(K): "Jika manusia kehilangan sahabat, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat2nya yang datang dan menghiburnya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa kembali memperolehnya?"


TIGA-K
Dari sang légendaris motivator penulis
mendapatkan angin baru bahwa gairah itu diperlukaÑ karena ia mampu menghanguskan sifat keraguan. Maju terus bersama semangat optimis agar kita semua dpt meraih atau menggapai KEMENANGAN, KESUKSESAN dan KEDAMAIAN (Tiga-K)


Bravo n Sukses.
Medan Satria - Bekasi
MARYONO RAHARDJO.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 19 Januari 2016

WAWANCARA IMANJINER

SANG FILSUF:
Aristoteles (384 SM) adalah seorang
filsuf ternama dari Yunani.

Murid dari Plato ini juga terkenal akan kata kata bijaknya yang meliputi pemikiran-pemikiran dirinya terhadap ilmu pengetahuan, logika, metafisika, fisika, politik, ilmu pengetahuan alam, karya seni, hingga ilmu kedokteran. .

Saya sangat mengagumi beliau dari kata-kata bijaknya serta tulisan-tulisan beliau hingga suatu sore tiba tiba saja saya ber-imajinasi melakukan wawancara imajiner langsung dengan beliau. Jawaban dalam wawancara imajiner saya tersebut adalah kata-kata bijak yang sudah banyak beredar dan dikutif oleh banyak peÑulis. Sore itu sebetulnya saya sedang menunggu kehadiran seorang teman untuk berdiskusi tentang sebuah buku yang ditulis oleh beliau sang Aristoteles.

Selanjutnya ikuti saja saat saya (S) melakukan wawancara dengan beliau Aristoteles (A) sebagai berikut:


(S): Tuan, akhir-akhir ini banyak orang mendadak jadi baik. Lantas bagaimana kita bisa mengetahui bahwa seseorang itu melakukan kebaikan dengan penuh keikhlasan?
(A): "Kita adalah apa yang kita lakukan secara ber-ulang2 mengasahnya, hingga bukan lagi suatu tindakan, tapi kebiasaan"


(S): Tuan, apa pendapat anda tentang orang yang sering disebut sempurna, apakah hal tersebut hanya milik orang orang yang cerdas bin pintar saja?
(A): "Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna"


(S): Tuan, menurut anda didunia ini apakah orang yang sering membuat pencitraan itu pantas dan bisa mendapatkan penghormatan yang hakiki?
(A): "Dalam panggung kehidupan manusia, penghormatan dan penghargaan jatuh kepada orang2 yang menunjukkan sifat-sifat baiknya dalam tindakan"


(S): Tuan, banyak orang mengatakan bahwa hidup itu pilihan, bisakah anda memberikan penjelasan agar saya lebih memahami akan hal termaksud?
(A): "Dalam hal – hal yang mampu kita lakukan, juga tersembunyi kemampuan kita untuk tidak melakukannya"


(S): Tuan, sepenting apakah orang hidup itu harus mempunyai sebuah harapan dalam kehidupan ini?
(A): "Harapan adalah impian yang terbangun"


(S): Tuan, menurut anda apa sih yang dimaksud dengan kebahagiaan dan siapa sajakah yang bisa mendapatkannya?
(A): "Kebahagiaan adalah kesenangan yg dicapai oleh manusia menurut kehendak masing – masing"


(S): Tuan, bagaimana mengkelola sifat marah kita agar kemarahan kita tersebut tidak menjadi marah yang membabi buta, mampukah kita?
(A): "Setiap orang bisa menjadi marah, itu adalah hal yang mudah, tetapi menjadi marah kepada orang yg tepat, dengan kadar yang tepat, di saat yang tepat, dengan tujuan yang tepat serta dengan cara yang tepat, bukanlah kemampuan setiap orang dan bukanlah hal yang mudah"

 
(S): Tuan, menurut anda apakah definisi kata keberanian yang tepat?
(A): "Keberanian adalah pengertian dalam menghadapi ketakutan dan keyakinan"


(S): Tuan,banyak kata mutiara tentang teman sejati yang pernah saya dengar, bagaimana menurut pandangan anda pribadi?
(A): "Teman sejati adalah satu jiwa diantara dua tubuh"


(S): Tuan, banyak orang saat mendapatkan penderitaan mereka jadi terpuruk, merasa dunia seakan mau ambrug. Bagaimana sih cara yg terbaik untuk mensikapi penderitaan tersebut?
(A): "Penderitaan menjadi indah ketika seseorang menghadapi kesulitan besar dengan keceriaan, tdk dg keterpurukan tapi dengan kebesaran pikiran"


(S): Tuan, apa sih falsafah hidup yang tertinggi yang seharusnya dimengerti oleh setiap orang agar hidupnya itu penuh makna?
(A): "Nilai tertinggi dari kehidupan lebih bergantung kepada kekuatan pada kesadaran & perenungan dibandingkan bertahan hidup belaka"


(S): Tuan, menurut anda apa sih arti sebuah keberanian itu?
(A): "Anda takkan pernah melakukan segalanya di dunia ini tanpa adanya keberanian. Itu adalah kualitas terbesar dari pemikiran setelah kehormatan"


(S): Tuan,sebegitu pentingkah energi pemikiran itu terhadap kehidupan manusia?
(A): "Energi di dalam pikiran adalah esensi dari kehidupan"


(S): Tuan, menurut anda orang tua bertabiat macam apakah yang pantas dihormati sebagai orang tua yang baik?
(A): "Mereka yang mendidik anak dengan baik adalah lebih dihormati daripada mereka yang melahirkan mereka, karena hal tersebut memberi mereka kehidupan. Itu adalah seni untuk hidup dengan baik"


(S): Tuan, menurut pengamatan anda, apakah kualitas hidup itu bisa dibuat hanya sambil lalu saja, begitukah?
(A): "Kualitas bukanlah tindakan, tapi kebiasaan"

 
(S): Tuan, apakah yang anda ketahui tentang alam semesta ini bila dihubungkan dengan keajaiban?
(A): "Di dalam segala hal yang ada di alam semesta ini, sesungguhnya kita bisa melihat banyak keajaiban"

(S): Tuan, meski sudah banyak petuah yang melarang orang berputus asa, namun masih ada saja mereka yang masih terjebak disitu. Menurut anda apa sih langkah yang tepat yang harus dilakukan bila mereka masih belum bisa move on tersebut?
(A): "Janganlah berputus asa. Tetapi jika anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa"

(S): Tuan, banyak orang yang belum tahu hakekat dari tujuan kebenaran. Menurut pendapat anda untuk apa sih kebenaran itu?
(A): "Tujuan dari kebenaran bukanlah menyelamatkan kesenangan, tapi untuk menghindari penderitaan"


(S): Tuan, apa arti sahabat yang sesungguhnya menurut pemahaman anda?
(A): "Plato adalah sahabat baik saya, tapi sahabat terbaik adalah kebenaran"


(S): Tuan, menurut anda seberapa pentingkah seseorang itu mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan ketetapan hatinya?
(A): "Ketika anda berhasil teman – temanmu akhirnya tahu siapa anda, Ketika anda gagal anda akhirnya tahu siapa sesungguhnya teman-temanmu"

(S): Tuan, apa yang anda pahami tentang makna demokrasi itu?
(A): "Demokrasi muncul dari pemikiran bahwa mereka sama (sederajat) dalam hal apapun, adalah sama dalam segala hal, karena mereka  sama-sama bebas, mereka mengklaim untuk menjadi benar-benar sama satu sama lainnya"


(S): Tuan, belum banyak orang yang meyakini kedahsyatan doa. Menurut pemahaman anda sebagai orang barat sehebat apakah kekuatan doa itu?
(A): "Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan"


(S): Tuan, sepenting apakah kebahagiaan kita itu bisa mempengaruhi terhadap hasil pekerjaan kita?
(A): "Kebahagiaan dalam pekerjaan membawa kesempurnaan pada hasil pekerjaan"


(S): Tuan, menurut anda, harus berapa kalikah kegagalan itu bisa dimaklumi sehingga harapan itu bisa tercapai.
(A): "Bukanlah sekali atau dua kali namun berkali – kali hingga tanpa batas yang membuat ide yang sama kemudian di kenali dunia"

Demikianlah hasil wawancara IMAJINER saya dengan SANG FILSUF Aristoteles, semoga saja dari hasil membaca artikel ini ada bekas yang tertinggal di hati sanubari -paling kurang saya - dan mudahan dihati para pembaca, yang pada akhirnya mampu dan bisa menjadikan kita menjadi manusia yang lebih mengerti dan berkualitas dalam memaknai kehidupan hingga kita semua selalu mampu ber-kinerja ekselen saat melakukan pekerjaan sehari-hari dimanapun kita berada.

Aaamiin,YRA.


Bravo n Sukses
Medan Satria - Bekasi
MARYONO RAHARDJO.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Minggu, 17 Januari 2016

VIRUS MOTIVASI

MOTIVASI,
Siapapun didunia ini pasti pernah mempunyai Motivasi meskipun hanya sekali tak terkecuali anak kecil. Entah itu punya motivasi kepingin pinter seperti bapaknya, kepingin jadi tentara yang gagah seperti oomnya atau kepingin jadi dokter atau insinyur seperti yang sering diucapkan oleh orang tuanya.

Masalahnya adalah, apakah motivasi yang terlahir itu dapat lahan tanah yang subur untuk tumbuh kembangnya motivasi tersebut dan apakah motivasi itu mendapatkan pupuk dan atau siraman air semangat dari pemiliknya ataukah malah sebaliknya. Kadang terlihat sepele dan naif dimata seseorang bila melihat dan mendengar embrio motivasi itu terlahir namun dirasa tak masuk di akalnya orang yang merasa sehat...

Alkisah, ada seorang anak muda kampung yang marah marah sendiri karena materi ujian SMA yang akan dia ikuti itu kabarnya telah bocor. SaÀt itu dia berfikir untuk apa ikut ujian sekolah kalau mutu ujian yang dilaksanakan itu tidak seperti yang dia harapkan. Diapun berfikir sebegitu hebatkah nilai kelulusan sekolah hingga harus diperjuangkan dengan cara cara yg tidak halal sampai sampai mereka harus beli soal ujian segala.... Apakah kalau sampai tidak lulus ujian SMA tersebut apakah akan sulit untuk mendapatkan kesempatan maju dalam berkarya...

Singkat cerita, faktanya remaja kecil itu mengambil sikap tegas yang mengejutkan untuk tidak ikut ujian SMA oleh karena menentang ketidak beresan yang ada. Dalam hatinya dia ingin meyakinkan kepada dunia atau orang banyak bahwa dia bisa berkarya hebat meski tidak mempunyai ijasah akhir SMA.

Remaja itu adalah Ajip Rosidi kecil, dalam wikipedia dikisahkan: Ajip Rosidi (baca: Ayip Rosidi), (lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938, Ajib Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).

Meski tidak tamat sekolah menengah, karena kepakarannya dia dipercaya mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi Indonesia, Padjadjaran dan sejak 1981 diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka), sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daignku (1982-1994). Disamping itu beliau juga terus aktif memperhatikan kehidupan sastera-budaya dan sosial-politik di tanah air IÑdÓnesia dan terus menulis.

PELIHARA MOTIVASI.
Berdasarkan kisah diatas membuktikan bahwa beliau telah berhasil memelihara dengan baik motivasi yang pernah dia ikrarkan saat ujian akhir SMA terjadi. Sehingga sepanjang perjalanan hidupnya, yang penulis yakin, ibarat jalan, jalan yang beliau tempuh dapat dipastikan tidaklah selalu rata, naik dan turun serta berkelok- kelok. Namun beliau tidak pernah lengah dalam memelihara motivasinya.

Satu hal yang penulis bisa simpulkan bahwa, keberhasilan beliau ini dikarenakan beliau mempunyai sifat KONSISTEN pada perjuangan pribadinya dengan tidak lengah barang semenitpun. Dengan ritme perjuangan yang terjaga dan terpuji akhirnya beliau bisa membuktikan ke dunia bahwa dalam jangka waktu 25 tahun dari waktu ketidak lulusannya beliau sudah bisa menjadi Guru Besar Tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka).

Sampai disini penulis tidak berarti menghendaki bahwa setiap orang yang ingin berhasil tidak harus tidak sekolah, namun penulis ingin memberikan atau MENULARKAN VIRUS motivasi beliau itu kepada kawan kawan yang kebetulan yang hingga hari ini tidak mempunyai kesempatan sekolah tinggipun masih bisa meraih pencapaian karya yang sangat tinggi. Tentu saja dengan prasyarat yang amat tidak ringan, diantaranya adalah harus mempunyai sifat konsisten, pekerja keras, berani ambil resiko, mencintai pekerjaan dan tuntas dalam tugas.


Demikian Salam Sukses Paripurna

Maryono Rahardjo
Medan Satria - Bekasi



Powered by Telkomsel BlackBerry®

TAKLUKAN MEA DGN DAYA SAING.

MEA BUKAN MIA
MEA disini bukan si MIA yang anak tetangga di kampungku. Mia sangat cantik, kulitnya kuning bersih, budinya baik serta perawakannya yang serba proprosiaonal. Menjadikan siapa saja yang memandangnya akan terpesona. Jadi tidak mustahil, kalu kedatangan Mia akan ditunggu oleh banyak orang khususnya remaja, beda dengan kedatangan Mea yg membuat gusar banyak orang.

MEA YG BIKIN GUSAR.
MEA disini tentunya bukan nama seorang gadis, namun MEA adalah Masyarakat Ekonomi Asean atau bisa disebut pasar bebas negara negara Asean. Singkatnya, kita bebas masuk negara lain sebagai profesional dan atau usaha begitu juga sebaliknya. Namun sejujurnya belum banyak orang yang tahu arti seutuhnya dari MEA tersebut. Alhasil, sampai saat penulis mengangkat tulisan ini, masih banyak orang yg memperdebatkannya.

Sebagian orang mengatakan bahwa, sejujurnya kita belum siap untuk masuk di era MEA ini. Namun sebagian lain mereka mengatakan kita sudah siap memasukinya. Bahkan dengan lantang mereka mengatakan bahwa bangsa lainlah yang belum siap. Saya tidak tahu apakah ini hanya sebuah kesombongan untuk menutupi rasa ketakutannya atau bukan, saya belum tahu.

Lepas dari pro kontra argumentasi tersebut diatas, mau tidak mau, siap tidak siap,kita sudah harus hidup di tengah tengah era MEA sesuai dengan janji para pemimpin kita. Kita harus bersaing tidak saja dengan bangsa sendiri namun harus bersaing dengan bangsa lain. Meski sebelum ada MEA pun sebenarnya kita sehari hari sudah harus bersaing dengan sesama pekerja, sesama suku, antar suku dan sesama bangsa dalam meniti karier maupun berwira usaha.

DAYA SAING.
Untuk tidak menjadi bangsa yang inferior, oleh karenanya di era MEA ini daya saing akan sangat di butuhkan oleh siapapun, disamping kita harus juga mempunyai knowledge dan experience yang memadai. Belajar dari negara negara yang mempunyai daya saing tinggi, seperti negara SWISS, JEPANG, SINGAPORE dan beberapa negara lain, benang merah keberhasilan dari negara negara tersebut, menurut hemat penulis paling kurang ada 4 (empat) item sifat yang musti ada dengan perincian sebagai berikut:
1. Kerja Keras (rajin & disiplin)
2. Kreativitas (inisiatif & inovatif)
3. Siap Berubah
4. Percaya Diri

Dari negara negara tersebut diatas, ambilah contoh negara disekitar kita saja seperti Singapore dan Jepang. Faktanya mereka tidak mempunyai sumber daya alam seperti Indonesia. Nyatanya kedua negara tersebut bisa memberikan kesejahteraan pada bangsanya. Menurut hemat penulis, rupanya kekurangan tersebut justru membuat mereka berketetapan hati untuk memberdayakan SDMnya atau sumber daya manusianya. Pekerja pekerja mereka terkenal disiplin, ulet, kerja keras, kreatifitas tinggi, mereka patuh pada aturan tanpa harus diawasi sesuai dengan nilai yg dianutnya.

Dari semua level pekerja menyadari kehidupan ini akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Maka mereka menyandarkan kreativitasnya pada falsafah Continuous Improvement . Untuk menjaga agar bisa ajeg dalam berproses maka Jepangpun menggelindingkan roda produksi yang mereka sebut: PDCA (Plan,Do,Check dan Action).

Misalkan tiga poin tersebut diatas telah kita lakukan, tidak kalah penting nya lagi adalah adanya rasa Percaya Diri. Hal tersebut harus mutlak bersemayam disetiap dada para profesional. Betapa hebatnya seseorang kalau tidak mempunyai rasa percaya diri maka semuanya akan menjadi sia sia belaka . Kita tidak perlu rendah diri - misalnya bahasa inggris kita jelek. Karena sebetulnya banyak juga bangsa lain yang tidak menguasai bahasa yang bukan bahasa ibunya itu. Tapi bukan berarti bahasa asing itu tidak penting dan kita boleh tidak belajar selain bahasa ibu.

Perlu diingat bahwa fungsi Daya Saing suatu bangsa biasanya linier dengan kesejahteraan suatu bangsa. Untuk itulah kita harus maksimal dalam mempersiapkan diri, baik itu keahlian / skill maupun kecakapan bahasa asing, terutama inggris. Pengalaman penulis sendiri pernah berinteraksi dengan orang orang Jepun, ternyata banyak juga mereka yang bahasa inggrisnya tidak sebagus yang kita bayangkan, tapi kita harus akui skillnya memang rata rata bagus.

Sebagai penutup, untuk bisa jadi pemenang maka kita harus bermental juara. Bila kita semua masih mempunyai kemauan untuk sukses pasti kita akan menemukan jalan. Untuk itu willingness atau kemauan memang menjadi syarat utama atau kunci agar kita bisa berhasikl di era MEA tersebut. Bila mereka bisa maka kita harus bisa. Ingat semboyan perjuangan yang telah mengakar di hati bangsa kita: Rawe rawe rantas, malang malang putung dan Sekali layar terkembang pantang biduk surut ke pantai.

Bravo dan Selamat Bersaing.

Maryono Rahardjo.
Medan Satria - Bekasi
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sabtu, 16 Januari 2016

INSPIRASI DI KORAN BEKAS

KESEMPATAN.
Saat saya lagi duduk duduk santai di teras rumah di hari minggu sambil makan kacang rebus yg dibelikan oleh bekas pacar , saya iseng sambil baca tulisan di koran dari bungkus kacang rebus yg saya makan. Rangkaian kalimat yang membahas kesempatan itu sangat menarik minat bacaku untuk ku teruskan hingga selesai aku membacanya. Salah satu kalimat yang sangat menggelitik hatiku saat itu adalah:

"You do not need to be great to start something. Do it now and do not ever put off because the chance may not come twice."

Anda tidak perlu menjadi hebat untuk memulai sesuatu. Lakukan sekarang dan jangan pernah menunda karena kesempatan mungkin tidak datang dua kali.

Hal tersebut mengingatkan saya pada apa yang pernah saya baca, tulisan yg disampaikan oleh motivator Andrie Wongso, seperti paparannya dibawah ini:

TIGA TIPE MANUSIA.
Dalam proses meraih kesuksesan, kita boleh punya kemampuan. Kita boleh punya pengetahuan. Tapi kalau kita tidak punya kesempatan, maka semua akan menjadi sia-sia! Ada 3 tipe manusia, dalam melihat sebuah kesempatan. Dalam pepatah Mandarin dikatakan:

1. Orang yang lemah, menunggu kesempatan
2. Orang yang kuat, menciptakan kesempatan
3. Orang yang cerdik & bijak memanfaatkan kesempatan.

Bagi orang lemah.
Bila kesempatan belum datang, dia akan menunggu dan menunggu sampai kesempatan itu datang, Bila ditunggu kesempatan belum juga datang, dia berpikir, "Yah.... Ini memang nasibku."

Bagi orang kuat.
Bila kesempatan belum datang, dia akan mengunakan berbagai macam cara: kreativitas, memanfaatkan koneksi, dan segenap kemampuannya untuk menciptakan kesempatan itu datang padanya.

Bagi orang cerdik & bijaksana.
Dia akan memanfaatkan kesempatan karena dia menyadari kesempatan adalah sesuatu yang berharga. Belum tentu kesempatan itu datang untuk kedua kali!

Memang pada kondisi tertentu, kadang munculnya kesempatan itu butuh pematangan waktu. Kita perlu menunggu sesaat, tetapi bukan dengan sikap yang pasif, sebaliknya, kita menunggu kesempatan itu dengan sikap waspada, proaktif, dan penuh kesiapan.

Seperti sikap seekor kucing yang akan menangkap tikus, kucing bisa dengan sabar, waspada, penuh kesiapan menunggu kesempatan tikus keluar dari lubang persembunyiannya. Begitu tikus keluar, kucing akan segera menyergap mangsanya. Keberhasilan kucing melumpuhkan tikus adalah serangkaian proses melakukan tiga hal yang saya bicarakan di atas, yaitu kemampuan menunggu kesempatan bukan secara pasif tetapi proaktif, penuh kesiapan. Begitu kesempatan tercipta, langsung dimanfaatkan.

Kesempatan merupakan salah satu faktor yang harus dimiliki bagi siapa saja yang mau mengembangkan diri. Tanpa kesempatan yang tersedia, tidak mungkin kita bisa sukses. Oleh sebab itu bila kesempatan belum datang, kita harus berusaha menciptakannya, bahkan saat di dalam kesulitan. Persis seperti yang dikatakan oleh ilmuwan besar Albert Einstein: Di dalam setiap kesulitan terdapat kesempatan.

Untuk itu, jika kita punya sikap mental positif dan keuletan untuk berusaha terus menerus, suatu hari, kesempatan pasti akan datang. Pastikan dengan segenap kreativitas, kerja keras, keuletan, dan niat baik kita ciptakan kesempatan, manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin dan memperoleh kehidupan yang lebih baik, lebih sukses, dan lebih berarti!!
Salam sukses luar biasa!!

Demikian motivator Andri Wongso memberikan inspirasi kepada kita semua dalam melihat kesempatan demi pengembangan karier atau kerja kita .
Singkatnya, Selalu Siapkan Diri (SSD), Manfaatkan Kesempatan Dengan Kesungguhan (MKDK), Insya Allah inspirasi dari koran bekas-pun akan mampu membekas dan akhirnya kesuksesan yang kita harapkan akan meretas.

Salam, SSD & MKDK!!!
Medan Satria, 16 Januari 2016
Maryono Rahardjo


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 11 Januari 2016

KINERJA EKSELEN = KINERJA STD + KINERJA CABI

APA ITU KINERJA  EKSELEN.

Menurut penulis  rumus  kinerja  ekselen adalah,  kinerja  standard+ kinerja cabi. Nah sebelum membicarakan  apa itu arti CABI yang sesungguhnya,  maka sebaiknya  para pembaca menyimak dahulu paparan penulis seperti tersebut dibawah.

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia asal dari kata dasar kerja yang diterjemahkan dari kata bahasa asing yg berarti prestasi. Ada pula sebahagian orang kata kinerja tersebut diartikan sebagai  hasil kerja.

Sedangkan  kata cabi itu sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti tembem, gemuk, dan tebal.  Yang  pasti  kata  tersebut tidak ada sama sekali hubungan darah  maupun hubungan  kekerabatan, apalagi hubungan partai politik dengan sebuah kinerja. Pada kesempatan  ini penulis sebetulnya  hanya ingin mencoba  membuat sebuah akronim baru yg gampang  diingat   dan mudah  diucapkan oleh siapapun baik muda  maupun  yang sudah tidak lagi muda.  Mengingat, seperti kebiasaan yang sudah – sudah   akronim  kata ini ini  bisa  menularkan   inspirasi  oleh karena dari masing masing huruf tersebut mempunyai  makna laku / activitas yg boleh  jadi  bisa  sangat bertuah.  Tentu saja  penulis  berharap sangat hal termaksud dapat menjadi supplemen yang menakjubkan  untuk menghantar  kita  semua  dalam  menciptakan  kinerja  standar  menjadi  Kinerja yang Ekselen.

Dengan banyaknya  buku-buku yang  di jual  dipasaran serta begitu mudahnya seseorang mengakses internet  dimana di internet sekarang ini  banyak situs-situs  yang memposting  masalah Carrier Development. Penulis yakin, sahabat pembaca pasti telah mengetahui  betul bahwa  banyak para pakar lokal maupun pakar  dunia yang telah menyampaikan minimum factor- faktor aktivitas yang harus dipenuhi, dimana hal tersebut akan menjadi   bahan baku pendorong terciptanya  kinerja yang baik atau standard.. Adapun  para pakar tersebut diantaranya adalah :
 
AA. Robert L. Mathis dan John H. Jackson ( wikipedia) mengatakan bahwa faktor faktor  kerja  sebagai pendorong tersebut antara lain adalah

1.Kemampuan ,
2.Motivasi,
3.Dukungan yang ada,
4.Keberadaan pekerjaan  yg mereka lakukan,
5.Hubungan mereka dengan  organisasi,

BB. Gibson (wikipedia), menyampaikan faktor faktor pendorong penentu yang menurut dia tepat untuk diaplikasikan, diantaranya adalah:

1) Faktor individu.
Meliputi kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

2) Faktor psikologis.
Meliputi persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.

3) Faktor organisasi.
Meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).


CC. Kopelman (wikipedia) juga  menyampaikan beberapa faktor diantaranya adalah:

1. individual characteristics (karakteristik individual).
2. organizational charasteristic (karakteristik organisasi), dan
3. work characteristics (karakteristik kerja).

Selanjutnya penulis  mencoba mensarikan beberapa faktor yg disampaikan dari tiga pakar tersebut, yang hasilnya menurut hemat penulis, faktor faktor  yang disampaikan oleh beliau beliau  tersebut adalah merupakan bahan  dasar atau  pokok yg musti kudu dan WAJIB diaplikasikan  sesxuai kondisi yang ada, agar  seseorang  dapat menciptakan kinerja yang baik.

Namun untuk mencapai  level kinerja tinggi atau hasil kerja yang ekselen sebaiknya kita  melakukan langkah-langkah yang penulis sebut sebagai amalan  "SUNAH" nya yaitu faktor CABI.  Faktor-faktor   tersebut penulis  dapatkan dari hasil  mensarikan  dari beberapa  sumber yang saya ambil dari biografi  orang- orang yang telah mengukir kesuksesan tingkat   dunia, antara lain adalah: (1)
Larry Ellison – Pendiri Oracle, Perusahaan Database Terbesar di Dunia (2) Amancio Ortega – Pendiri Zara, Terkaya ketiga di Dunia, dan Hanyalah Anak Buruh Kereta Api , Dan (3) John Schnatter (Papa John) – Pemilik Papa John's Pizza, Dulunya Hanya Seorang Pencuci Piring, dan masih banyak  contoh yang bisa disampaikan.
 
AKRONIM  CABI
 
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. (KBBI Edisi Ketiga). Nah sekarang gerangan apakah akronim CABI itu…..

1. CINTA = C
Untuk menghasilkan pekerjaan yang terbaik apapun macam pekerjaannya tidak cukup hanya di senangi (like) saja namun harus dicintai (love). Penulis yakin, semua orang pasti tahu betapa dahsyatnya "sihir" cinta, yang mana bila seseorang  sedang jatuh cinta pada siapapun dan apapun, pasti dia akan rela  berkorban atas nama cinta, baik itu waktu, kesempatan, harta bahkan jiwa sekalipun akan mereka berikan, asal mereka  bisa mendapatkan apa yang dia ingin raih dan atau dapat menyenangkan siapa yang dia cintai.

Masih ingatkah kisah cinta dua anak manusia di India yang begitu dahsyat, tidak cukup hanya memberikan  emas permata atau berlian yang berkarat-karat. Namun lebih dari itu, demi mewujudkan  cintanya yang agung  terhadap isteriya  dia rela berkorban harta dan waktu dalam pembuatan  istana yang  sangat megah nan monumental, yaitu Taj Mahal dan juga kisah  yang tak kalah  hebatnya, yaitu  kisah Taman Gantung Semiramis di Irak.
 
Tāj Mahal terletak di Agra, India.
Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.
 
Taman Gantung Semiramis – Irak
Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 SM sebagai hadiah untuk istrinya yang merindukan rumahnya, Amyitis. Amytis merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan dalam tulisan lain dikatakan bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia dan ia berasal dari Nusantara. Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh sejarawan Yunani seperti Strabo dan Diodorus Circulus.
Maka dari itu untuk mendapatkan kinerja ekselen, tidak ada cara lain   selÀin dengan cara mencintai pekerjaan. Dengan begitu dapat dipastikan kita akan berbuat / bekerja all out  atas sesuatu yang kita kerjakan. Dan endingnya hal tersebut akan  membuahkan kinerja yang ekselen.  Perlu di ingat sekali lagi, pekerjaan tidak cukup hanya di senangi (LIKE) namun harus dicintai (LOVE).

2. AKURAT & CEPAT = A
Sebagai profesional,
perlu diingat bahwa kinerja kita adalah gambaran kualitas kita atau rapot kita, oleh karenanya produk jasa yang kita hasilkan mutlak  harus berkualitas  dengan validitas  yang tinggi. Sebagai manusia melakukan kesalahan masih manusiawi atau  masih bisa dimaklumi namun kalau sudah terlalu sering berbuat kesalahan , apalagi pada pekerjaan – pekerjan yang penting, kesalahan itu  mutlak  harus dihindari dan atau ditabukan.. Dengan kata lain kualitas kerja yang diciptakan itu harus bersandar  pada validitas yang ditetapkan dan biasanya  validitas itu diukur melalui ketepatan, ketelitian, ketrampilan, kebersihan hasil kerja.
Untuk kinerja  yang  ekselen  keakuratan saja tidak cukup, namun  keakuratan pekerjaan   juga  harus dibarengi  dengan kecepatan. Dalam era sekarang ini – era digital  begitu orang menyebutnya, terlambat sedetik saja berarti kalah. Maka  dalam  mengukur  kecepatan kerja kita tidak ada salahnya  memakai  filosofi  yang biasa dilakukan oleh para ATLIT.  Keterlambatan  tidak diukur dengan tahun, bulan, minggu  maupun jam, namun  sudah harus pakai ukuran DETIK. Bayangkan  kalau kita / perusahaan  kalah bersaing dengan  competitor karena hal tersebut.

3. BONUS = B
Bisa dipastikan  semua orang yang hidup di dunia ini  pasti senang hati kalau diberi BONUS atau bisa juga disebut Insentive. Insentif atau bonus untuk karyawan hal tersebut  merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan. Biasanya  individu-individu akan terdorong untuk berperilaku sedemikian rupa yang mereka rasakan akan mengarah kepada perolehan reward/ hadiah/insentive atau bonus.  Warker mengemukakan: The purpose company incentive plants to encourage employees to perform or to produce at extra ordinaiy level. (Tujuan dari rencana insentif perusahaan adalah untuk mendorong karyawan agar meningkatkan prestasinya atau menghasilkan output pada tingkat yang melebihi standar).
 
Dalam hal ini kita balik analoginya, bukan bos atau perusahaan yang memberikan bonus  kepada staffnya namun  staff memberikan bonus kepada atasan ataupun perusahaan . Pertanyaannya, bagaimana kalau hal tersebut terjadi, atasan  dan atau perusahaan akan  gembira  dan senang hati menerima bonus  dari para staffnya. Yang pasti atas kejadian tersebut, atasan maupun perusahaan bisa dipastikan akan memberikan  appresiasi tinggi atau promosi kepada staff tersebut karena telah membuat andil  besar dalam  memajukan  perusahaan.
 
Nah apa sih yang pantas kita jadikan bonus kepada  atasan dan atau perusahaan tersebut, paling kurang  adalah  INISIATIF, KREATIVITAS, INOVASI,  LOYALITAS DAN RELIABILITAS

4. IKHLAS = I
Ajaran agama apapun didunia  ini pasti mengajarkan dan  menyuruh kaumnya untuk  berbuat  atau melakukan sesuatu secara IKHLAS. Ikhlas akan membuat ketenangan jiwa dan kalau banyak orang melakukan seperti itu dampaknya adalah lingkungan kerja akan menjadi menyenangkan.
Betapa tidak, Lurah  yang
IKHLAS tidak perlu diawasi oleh Camat. Camat  yang IKHLAS, tidak penting Bupati  ada atau tidak. Pegawai yang IKHLAS, tidak memandang kehadiran pimpinan. Semua bekerja tanpa pamrih. Mereka senang melakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati maka hasil kerjanya  pasti akan memuaskan. Dan pada gilirannya  semua orang yang melakukan sesuatu dengan keikhlasan pasti hasilnya ekselen, karena mereka tidak pernah BERHITUNG.

Akhirnya, Kalau yang wajib dan sunah sudah dilaksanakan keberhasilan kinerja yang ekselen tersebut kita hanya tinggal menunggu waktu saja. TUHAN akan menentukan kapan adegan kita  itu akan dipentaskan ATAU DITAMPILKAN.  ingat kita tahu bahwa TUHAN akan selalu memberikan apa yg kita butuhkan, namun kita TIDAK USAH gusar  DAN harus bersabar  kalau  sekiranya yang kita inginkan tersebut belum bisa terealisasi  dan mesti ditunda dulu olehNYA.
 
Tapi yakinlah TUHAN akan selalu mengabulkan apa saja yang kita minta, sesuai firmanNYA dalam Alqur'an  adalah ud'uni astajib lakum.
Selamat mencoba, semoga  berhasil dan  SALAM EKSELEN!!.

Medio Januari 2016
Maryono Rahardjo – Medan Satria – Bekasi Kota