Sabtu, 23 Januari 2016

BAURAN DAYA SAING.

KAPSUL CDR

Era MEA sudah bergulir pelan namun pasti sejak awal Januari taon ini. Atmospher kompetisi sudah tidak bisa dihindari lagi, semua musti kita hadapi secara head to head alias kudu dan musti langsung tidak pakai sembunyi-sembunyi. Bila kita ingin atawa mau tampil sebagai sang juara mau tdk mau kita harus melengkapi diri kita dengan kemampuan daya saing yang prima dan optima, kita tidak bisa hanya mengandalkan daya saing yang biasa-biasa saja. Kalau sudah begitu lantas adakah cara dan tips jitu untuk meraih kemenangan di era MEA tersebut?. Jawabnya: There is a will there is a way, begitu kata pepatah orang kulon.

Dari beberapa sumber referensi dan literatur serta dari hasil pengamatan  dan pengalaman penulis simpulkan bahwa, untuk menambah daya dobrak kinerja atau daya saing, hukumnya wajib bhw para profesional musti rajin menambahkan kapsul stimulate daya saing sebagai bahan supplemen dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kapsul stimulate yang penulis maksud kan dalam hal ini adalah CDR kapsul. Kapsul yang satu ini mengandung beberapa unsur "kimia kinerja", yang sudAh teruji dibanyak kesempatan & kondisi akan khasiatnya. Adapun unsur kimia yang penulis maksudkan disini adalah:

(1) Capability
(2) Deliver dan
(3) Reliability

Untuk mendapatkan daya saing yang optima, syaratnya ketiga unsur kimia kinerja tersebut harus di blending sedemikian rupa hingga menjadi satu bahan stimulate kinerja yang langsung enak. Hasil blending dari ketiga unsur tersebut penulis sebut sebagai COMPETITIVENESS MIX atau dalam bahasa Indonesianya disebut BAURAN DAYA SAING. Penulis yakin tidak ada satu orangpun yang meragukan tuah dari masing2 unsur bauran daya saing tersebut. Untuk itu mari kita simak khasiat apa saja yang bisa ditimbulkan dari masing-masing unsur yang termaksud.

CAPABILITY:
Kapabilitas atau kemampuan,menurut hemat penulis adalah milik semua anak manusia, hal tersebut tidak  hanya bisa diraih atau dimiliki oleh mereka yang punya pendidikan tinggi saja atau para sarjana. Pada hakekatnya hal tersebut bukan monopoli mereka ansih, namun mÉreka yang berpendidikan bukan sarjanapun bisa meraihnya, namun syaratnya mereka harus mempunyai semangat yang prima, keseriusan serta focus pada apa yang mereka cita-citakan.
 
Dunia telah mencatat,  banyak dari mereka yang bukan sarjanapun juga mempunyai kemampuan yang sangat handal, karena mereka tidak pernah takut salah dan lelah apalagi menyerah pada kegagalan, mereka selalu mencoba terus dan terus mencoba sampai keberhasilan dapat diraihnya.

Oleh karenanya  tidak mengherankan bila ada   orang  yang mempunyai kapabilitas hebat namun bila dilihat dari nilai akademisnya banyak yang tidak  membanggakan  dan bahkan sering  dibilang JEBLOK.  Sebutlah nama Thomas Alfa Edison, yang oleh gurunya dibilang sangat bodoh dan tidak boleh mengikuti disekolah umum, namun sejarah telah mencatat bahwa bung  Thomas tersebut telah berhasil menciptakan  sesuatu dan bahkan dia telah  mempunyai tidak kurang dari 1.000 (baca: sewu ) HAK PATENT untuk  berbagai keperluan.

Masih ada contoh lain lagi yaitu  pak BILL GATE  yang mampu membangun perusahaan sebesar  MICROSOFT, serta anak muda Mark Zuckerberg yang menciptakan  FACE BOOK yang sangat fenomenal  itu, padahal kedua professional tersebut adalah berlabel MAHASISWA  DROP OUT, yang di DO dari Harvard University yang terkenal itu  karena dianggap dodol alias oon sebagai mahasiswa. 

Jadi buat para professional yang memang masih mempunyai kemauan untuk mempunyai kecakapan yang hebat dalam bidang apa saja masih ada kesempatan, asal masih punya kemauan belajar, praktek / latihan dan kerja keras di dalam lingkungan KAMPUS KEHIDUPAN (KK). Meski kampus tersebut tidak bakal pernah  mengeluarkan sertifikat apapun seperti MBA, MSc atau gelar yang lain namun proven sebagai perguruan tinggi yang tlh mampu mencetak manusia manusia dengan capabiltas yang handal.


DELIVER.
Kata DELIVER dlm kamus terjemahan dimaknai sebagai penyampaian. Untuk bisa menyampaikan sesuatau dengan jelas  dan bisa dimengerti  oleh orang lain / group, kuncinya adalah sebuah kemampuan dalam berkomunikasi.  Seorang pakar mendefinisikan bahwa  komunikasi adalah sebuah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata2, gambar2, angka2 serta tool lainnya.

Sepintas tampaknya sangat mudah dalam melakukan komunikasi, namun faktanya dlm penelitian menyebutkan bahwa 70 % (tujuh puluh persen) kesalahan di dunia kerja diakibatkan oleh karena adanya KOMUNIKASI yang buruk (Blog: Gina Muthia). Oleh karenanya  para professional  harus  mempunyai  bahasa komunikasi  yang baik dan memadai sesuai dengan bahasa masing-masing strata. Singkat cerita untuk dapat sukses mendeliver sesuatu maka komunikasi yang baik dan pas mutlak kudu  dilakukan, agar apa yang disampaikan bisa  NYAMPEK FULL atawa sesuai yang diharapkan.

Seperti komunikasi dengan klien ekternal ,di internal perusahaanpun utk menunjang kesuksesan, professional harus mampu mengkomunikasikan  sesuai dengan yang dimaksudkan , baik itu ke atas terhadap atasan atau kebawah terhadap bawahan, kesamping kepada sejawat atau patner se-level, dan bahkan ke arah diagonal  kepada lintas department dalam organisasi.


RELIABLE.
Meminjam sebagian  tulisan dari karya Prof. Dr. Ir. Safri Mangku Prawira, tentang apa itu ADVERSITY, dibawah ini disampaikan bahasan pentingnya adversity quotient untuk menjadikan  seseorang tahan banting / reliable atau bisa diandalkan dimata perusahaan, atasan maupun klien.

Dalam bukunya berjudul Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities, PAUL STOLTZ memperkenalkan bentuk kecerdasan yang disebut adversity quotient (AQ). Menurutnya, AQ adalah bentuk kecerdasan selain IQ, SQ, dan EQ yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan. AQ dapat digunakan untuk menilai sejauh mana kemampuan seseorang ketika menghadapi masalah yang sulit bin rumit.

Dengan kata lain AQ dapat digunakan sebagai indikator utama bagaimana seseorang dapat keluar dari kondisi yang penuh tantangan. Akibat adanya tantangan yang selalu mendera, maka biasanya akan menjadikan adanya tiga macam type karyawan yang berbeda , attitutenya yakni:

(1) ada karyawan yang bisa menjadi kampiun atau juara
(2) ada karyawan yang akan mundur di tengah jalan, dan
(3) ada karyawan yang tidak mau atau ogah menerima tantangan dalam menghadapi masalah-masalah yang rumit.

Pada kesempatan lain Paul Stolz, juga menyatakan bahwa akan ada tiga (3) golongan karyawan orang yg ketika dihadapkan pada sebuah tantangan yang rumit akan menjadi:

Pertama.
Golongan karyawan yang mudah adan gampang menyerah (QUITER) yakni dianalogikan sebagai  karyawan yang bekerja ala kadarnya untuk sekedar hidup. Mereka tidak tahan pada serba yang berisi tantangan, mudah putus asa dan gampang menarik diri di tengah jalan.

Kedua.
Golongan karyawan yang ini adalah (CAMPER) bersifat banyak kalkulasi/ perhitungan. Walaupun mereka punya keberanian menghadapi tantangan namun mrk selalu mempertimbangkan resiko yang bakal dihadapi. Golongan ini tidak ngotot untuk menyelesaikan pekerjaan karena sibuk dengan hitung-hitungan bisnisnya.

Ketiga:
Golongan karyawan ini (CLIMBER) adalah mereka yang ulet dg segala resiko yang bakal dihadapinya namun mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik secara profesinal.

Maka tidak ada pilihan lain, jadikan diri kita semua menjadi seorang CLIMBER yang baik, berani ambil resiko, ulet, reliable dan akhirnya mampu menjadikan tantangan berubah jadi peluang. Pendek kata tidak akan ada kesuksesan di era MEA ini tanpa adanya DAYA SAING yang prima dan optima. Beberapa contoh negara seperti: Swiss, Jepun N Singapore telah mengukir sejarah dunia atas kehebatan daya saing mereka. Dan kali ini kita harus berani bilang dgn lantang bahwa sekarang adalah giliran kita bangsa INDONESIA untuk tampil didepan sebagai JUARA.

Oleh karenanya disetiap kesempatan kita harus tampil dg mengoptimalkan BAURAN DAYA SAING secara all out, selalu menghias diri dgn kapabilitas yang tinggi, mampu mendeliver misi kepada klien dengan baik dan yang maha penting bisa diandalkan disetiap ERA dan WAKTU.


Bravo n Sukses
Medan Satria - Bekasi
MARYONO RAHARDJO.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar