Kamis, 21 Januari 2016

WAWANCARA IMAJINER KE DUA

SANG MOTIVATOR.

Dalam rangka menumbuhkan motivasi para pekerja seperti penulis, dirasa perlu kami semua selÀlu mendapatkan siraman qalbu agar motivasi yang tumbuh bisa menunjang kredo yang kreatif . Oleh karena nya kali ini saya mencoba menyemai bunga motivasi lewat wawancara imajiner dengan seorang filsuf terkenal yang pendapat dan mottonya banyak di kutip oleh para motivator, penyair , penggiat sosial maupun demonstran di negri ini, seperti penggalan syair beliau dibawah ini:

>>Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu. Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu. Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu.

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu. Karena mereka memiliki fikiran mereka sendiri......dst

Sang motivator yang saya maksud kali ini adalah KAHLIL GIBRAN. Beliau ini adalah seorang penulis, penyair & seniman yg berkebangsaan Amerika serikat, namun dia lahir di Lebanon. Sebagai seorang penyair, dia telah menciptakan banyak karya sastra.  Selain karya sastra, dia juga sudah menciptakan banyak kata-kata bijak seperti yang disampaikan beliau lewat jawaban dalam wawancara imajiner tersebut dibawah.

Selanjutnya dibawah ini saya (S) akan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada beliau Kahlil Gibran (K).


KRONOLOGI WAWANCARA.

(S): Tuan,bisakah anda memberikan gambaran seberapa hebatnya sebuah hasrat seorang anak manusia?. 
(K): "Dalam hasrat manusia, ada kekuatan kerinduan yang mampu mengubah kabut dalam diri kita menjadi matahari"

(S): Tuan, pernah anda mengatakan bahwa hasrat saja tidak cukup untuk memaknai kehidupan ini. Bisakah diberikan penjelasan yang lebih gamblang lagi, apa saja kelengkapan yang harus disiapkan?
(K): "Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta"

(S): Tuan, beberapa orang mengatakan bahwa gairah itu sangat diperlukan agar perjuangan tidak mandeg di tengah jalan alias berhenti berusaha. Sepenting apakah gairah itu menurut pendapat anda?.
(K): "Gairah adalah gunung api, puncak dimana rumput keraguan tak akan pernah tumbuh.

(S): Tuan, seseorang dalam memperjuangkan cita2 biasanya akan selalu menemui rintangan dan halangan yang tidak ringan. Guna meraih keberhasilan yang diharapkan bagaimana cara pandang yang seharusnya diperbuat?
(K): "Orang-orang optimis melihat bunga mawar, bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya"

(S): Tuan, bila cinta itu saya baca sebagai "pekerjaan" apakah anda setuju dengan filosofi jawa yaitu, witing tresno (berhasil) jalaran soko kulino, bagaimana menurut anda?
(K): "Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad"

(S): Tuan, seberapa perlunya kita menghormati perbedaan dan apa pula makna yang dikandungnya?
(K): "Sebagian kita seperti tinta dan sebagian lagi seperti kertas. Dan jika bukan karena hitamnya sebagian kita, sebagian kita akan bisu. Dan jika bukan karena putihnya sebagian kita, sebagian kita akan buta

(S): Tuan, agar kita tidak salah pilih dalam memilih sahabat apa yang bisa kita ambil sebagai indikasi awal?
(K): "Untuk memahami hati dan pikiran
seseorang, tidak seharusnya melihat pada apa yang telah dicapai, tetapi pada apa yang ia cita-citakan"

(S): Tuan, dapatkah anda memberikan definisi kepada kami, jiwa macam apakah yang dikatakan tlah menggapai kesempurnaan?
(K): "Jiwa yg mencapai kesempurnaan mampu bersikap patuh meski akal nya memberontak"

(S): Tuan bisakah anda memberi gambaran seorang pemimpin yang terpuji sifatnya bila dilihat dari cara berfikirnya?
(K): Saya tidak menyenangi gaya pemimpin yg berfikir seperti ini : "Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan." Sebaliknya saya sependapat dengan pemikiran seperti ini: "Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan"

(S): Tuan, kebijaksanaan macam apa yang anda maksudkan dengan kebijaksanaan yang paripurna?
(K): "Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan bila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri"

(S): Tuan, seberapa pentingkah impian dan keinginan itu harus ada dalam jiwa pemimpin sejati?
(K): "Saya lebih suka menjadi pemimpi diantara mereka yang hina dengan visi untuk direalisasikan daripada menjadi tuan di antara mereka yang tidak memiliki impian dan keinginan"

(S): Tuan, bisakah anda memberikan gambaran begitu mahalnya harga sebuah kedamaian dalam kehidupan yang semakin individualistis ini?
(K): "Jika manusia kehilangan sahabat, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat2nya yang datang dan menghiburnya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa kembali memperolehnya?"


TIGA-K
Dari sang légendaris motivator penulis
mendapatkan angin baru bahwa gairah itu diperlukaÑ karena ia mampu menghanguskan sifat keraguan. Maju terus bersama semangat optimis agar kita semua dpt meraih atau menggapai KEMENANGAN, KESUKSESAN dan KEDAMAIAN (Tiga-K)


Bravo n Sukses.
Medan Satria - Bekasi
MARYONO RAHARDJO.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar