EMPLOYABILITY.
Dunia berubah dengan cepat. Globalisasi dan perkembangan teknologi ikut mendorong percepatan ini, dan kemapanan menjadi barang yang langka. Apa lagi dalam dunia bisnis. Turbulensi, merupakan kata yang paling tepat untuk menyatakan fenomena ini. Dan kita sadar, dunia bisnislah lahan yang subur bagi pengembangan karier kita.
Dinamika lungkungan pengembangan karier yang pesat ini harus diantisipasi dengan baik. Bahkan untuk sekedar survive, kita harus menbekali diri. Karena jika ternyata tidak mampu memenuhi harapan dari pasar dunia ketiga, kita akan terlindas.
Seperti yang saya tulis minggu lalu, ladang tempat kita menyemai benih-benih karier seringakli berubah. Terdapat musim ketika tenaga-tenaga profesional disuatu bidang sangat dibutuhkan ( misalnya Perbankan, Property), suatu saat musimpun akan berganti dan keahlian bidang lain yang dibutuhkan ( misalnya IT ).
Menempa Employability.
Seringkali kita mendengar sebuah terminology employability dalam literatur tentang pengembangan diri ( carier development). Terminologi tersebut membuat kita, khususnya line and middle manager untuk sadar bahwa apa yang seharusnya membuat kita dihargai (employable), dalam kesempatan pengembangan karier di sebuah organisasi.
Fenomena yang muncul belakangan ini, memberikan kenyataan bahwa karyawan tidak bisa mengharapkan banyak kepada organisasinya, untuk memikirkan dan mengatur sistem pengembangan karieer yang baik bagi mereka.
Sebagai akibatnya, para karyawan berusaha membanguan sendiri kemampuan individualnya, apabila mereka masih mepunyai keinginan untuk tetap employable.
Reaksi dari pasar tenaga kerja terhadap pada fenomena tersebut sangat positif. Terbukti beberapa dinegara maju, rata-rata 98 persen manajer mempunyai self confidence yang sangat tinggi berkaitan dengan employability mereka. Bagi mereka apabila terjadi sesuatu yang sangat jelek terhadap perusahaannya, mereka dengan segera mendapatkan pekerjaan lain tanpa susah payah.
Namun demikian, bagi institusi atau organisasi, pengembangan employability merupakan mata pisau yang sangat tajam. Pengertian" kembangkan karier anda sendiri" dan "kembangkan employability anda, diartikan oleh beberapa karyawan sebagai sebuah indikasi terhadap lemahnya komitmen pengembangan karier dari organisasi mereka.
Hal ini yang dapat memicu karyawan tersebut untuk shirking, yang pada akhirnya akan pindah ke pekerjaan yang lain. Dengan sendirinya biaya yang dikeluarkan oleh perusajaan untuk kehilangan orang kepercayaanya sangat besar.
Sebaiknya jika organisasi ikut serta dalam pengembangan karier karyawan, tetap tidak terpungkiri kemungkian akan adanya beberapa yang meninggalkan organisasi, karena mereka telah mendapatkan kemampuan yang memadai untuk bisa bekerja di tempat yang lain yang lebih prospektif.
Fenomena tersebut dapat dilihat dari sisi positifnya, yaitu bahwa dalam hilangnya beberapa karyawan, organisasi akan melakukan reqruitment dan akan mendapatkan karyawan baru yang yang mempunyai pikiran yang fresh, yang dapat disumbangkan demi perkembangan organisasi selanjutnya.
Untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan akibat karyawan yang meninggalkan organisasi, organisasi dapat megembangkan sistem karier yang menantang dilengkapi dengan kompensasi yang menarik dan fair.
Beberapa pakar manajemen menyarankan bahwa retorika " karier baru", akan berlaku untuk individu yang mempunyai keinginan untuk pindah pekerjaan, dibandingkan kepada mereka yang ingin tetap bertahan di pekerjaannya. Mereka yang ingin pindah pekerjaan, tidak begitu kuatir dengan komitmen yang diberikan oleh organisasinya, dibandingkan dengan mereka yang tetap tinggal.
Brebt Allerd (1988) menyarankan 5 (lima) tipe dari kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang merupakan critical point bagi suksesnya pengembangan karier seseorang. Yaitu (1) technical specialism, termasuk didalamnya pengetahuan terhadap penggunaan komputer, (2) cross functional dan pengalaman internasional, (3) kepemimpinan kolaboratif, (4) kemampuan mengatur diri sendiri, (5) dan flrksibilitas, termasuk kemampuan untuk memimpin suatu proyek dan menjadi anggota proyek yang lain.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Roffery park Management Institute, menyebutkan bahwa employability terbentuk dari gabungan antara pengalaman, track record, dan kemampuan utama, termasuk didalamnya adalah fleksibilitas , kreatifitas, change management, team work, serta keinginan untuk terus belajar.
Published by: KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta Consulting Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar