Rabu, 11 November 2009

EMPLOYABILITY

EMPLOYABILITY.

Dunia berubah  dengan cepat.  Globalisasi dan perkembangan teknologi ikut mendorong percepatan ini, dan  kemapanan  menjadi  barang  yang  langka.  Apa  lagi  dalam  dunia  bisnis.  Turbulensi, merupakan kata  yang  paling  tepat untuk  menyatakan  fenomena ini.  Dan  kita  sadar,  dunia  bisnislah  lahan  yang  subur  bagi  pengembangan  karier  kita.

Dinamika  lungkungan  pengembangan  karier yang  pesat  ini  harus  diantisipasi dengan  baik. Bahkan  untuk  sekedar  survive, kita  harus  menbekali diri.  Karena  jika  ternyata tidak  mampu memenuhi  harapan  dari  pasar  dunia  ketiga,  kita  akan  terlindas.

Seperti yang  saya  tulis  minggu lalu, ladang  tempat  kita  menyemai  benih-benih  karier  seringakli berubah.  Terdapat  musim  ketika  tenaga-tenaga  profesional disuatu  bidang  sangat  dibutuhkan ( misalnya Perbankan, Property),  suatu saat musimpun  akan berganti dan  keahlian bidang  lain yang  dibutuhkan  ( misalnya IT ).

 

Menempa  Employability.

Seringkali  kita  mendengar sebuah  terminology  employability dalam  literatur  tentang  pengembangan  diri ( carier  development).  Terminologi tersebut membuat kita,  khususnya line  and  middle manager untuk  sadar bahwa  apa yang seharusnya membuat  kita  dihargai (employable), dalam  kesempatan pengembangan  karier di sebuah  organisasi.

Fenomena yang  muncul belakangan  ini,  memberikan kenyataan  bahwa  karyawan  tidak  bisa mengharapkan banyak  kepada  organisasinya, untuk memikirkan  dan mengatur  sistem pengembangan karieer  yang  baik  bagi mereka.

Sebagai  akibatnya, para  karyawan  berusaha  membanguan  sendiri  kemampuan  individualnya, apabila  mereka masih  mepunyai keinginan untuk tetap employable.

Reaksi  dari   pasar  tenaga  kerja terhadap  pada fenomena tersebut  sangat  positif.  Terbukti beberapa dinegara  maju, rata-rata  98 persen manajer mempunyai  self  confidence  yang  sangat  tinggi berkaitan dengan  employability mereka. Bagi  mereka apabila  terjadi  sesuatu yang  sangat jelek terhadap  perusahaannya,  mereka  dengan segera  mendapatkan  pekerjaan  lain tanpa  susah  payah.

Namun  demikian, bagi  institusi  atau  organisasi, pengembangan  employability  merupakan  mata  pisau yang  sangat  tajam.  Pengertian" kembangkan karier  anda  sendiri" dan "kembangkan employability anda, diartikan  oleh  beberapa  karyawan sebagai  sebuah indikasi  terhadap lemahnya  komitmen pengembangan  karier dari organisasi mereka.

Hal ini yang  dapat memicu  karyawan tersebut  untuk shirking,  yang  pada akhirnya  akan pindah  ke pekerjaan yang  lain. Dengan  sendirinya  biaya  yang  dikeluarkan oleh  perusajaan untuk kehilangan  orang  kepercayaanya sangat besar.

Sebaiknya  jika organisasi ikut serta dalam pengembangan  karier  karyawan, tetap tidak  terpungkiri kemungkian  akan adanya  beberapa  yang  meninggalkan organisasi, karena  mereka  telah mendapatkan kemampuan  yang  memadai  untuk bisa  bekerja di tempat yang  lain yang  lebih prospektif.

Fenomena tersebut dapat  dilihat  dari sisi positifnya, yaitu bahwa  dalam  hilangnya beberapa  karyawan, organisasi akan  melakukan  reqruitment  dan  akan  mendapatkan  karyawan baru yang  yang mempunyai  pikiran yang  fresh,  yang  dapat  disumbangkan demi perkembangan organisasi  selanjutnya.

Untuk mengantisipasi dampak  negatif  yang  ditimbulkan akibat  karyawan  yang  meninggalkan organisasi,  organisasi dapat  megembangkan  sistem karier  yang  menantang dilengkapi dengan  kompensasi   yang  menarik dan  fair.

Beberapa  pakar manajemen menyarankan bahwa  retorika " karier baru", akan  berlaku untuk individu yang  mempunyai  keinginan untuk pindah pekerjaan,  dibandingkan kepada  mereka  yang  ingin tetap bertahan di pekerjaannya.  Mereka yang  ingin pindah  pekerjaan,  tidak begitu  kuatir dengan  komitmen yang  diberikan oleh  organisasinya, dibandingkan  dengan mereka  yang tetap tinggal.

Brebt Allerd (1988)  menyarankan  5 (lima) tipe dari kemampuan, pengetahuan, dan  sikap yang  merupakan  critical  point bagi suksesnya  pengembangan  karier  seseorang.  Yaitu (1) technical  specialism, termasuk didalamnya pengetahuan terhadap penggunaan komputer, (2) cross functional dan  pengalaman internasional, (3) kepemimpinan kolaboratif, (4)  kemampuan  mengatur  diri sendiri, (5)  dan  flrksibilitas, termasuk kemampuan untuk memimpin suatu  proyek  dan  menjadi anggota proyek  yang  lain.

Sebuah  penelitian yang  dilakukan  oleh Roffery park Management Institute, menyebutkan bahwa  employability  terbentuk  dari  gabungan antara pengalaman, track record, dan  kemampuan utama, termasuk  didalamnya adalah  fleksibilitas , kreatifitas, change management, team work, serta  keinginan  untuk  terus  belajar.

 

Published by:  KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta  Consulting  Group.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar