Rabu, 28 Oktober 2009

UKURAN KESUKSESAN


Arah  dalam  pengembangan karier  sangat terkait dengan ukuran  kesuksesan  yang  diyakini seseorang.  Secara  umum  terdapat  (3) tiga   ukuran kesuksesan  yang  menjadi  patokan  dalam  masyarakat yaitu, kekayaan, power dan  status  sosial.
Kekayaan pada  umumnhya ditentukan  berdasarkan kepemilikan  atas  sejumlah  materi. Biasanya ,  kekayaan  terlihat   sangat  jelas  dari  akses atau  pemanfaatan  seseorang  terhadap barang-barang mewah.  Namun  pada  orang-orang  tertentu " kekayaan" didasarkan pada elemen-elemen non materi, misalnya  kekayaan rohani, kekayaan ilmu, dan lain-lain.
Ketiga  aspek ini sering berkaitan.  Jika  seseorang memiliki kekayaan, dia  mendapatkan  status sosial  yang tinggi dalam  hirarki sosial,  dan  biasanya juga  memiliki 'power".  Sebaliknya  jika  memiliki power dia  akan  memperoleh  status  sosial  yang  tinggi.
Dalam  masyarakat  yang  berlandaskan meritokrasi, status sosial ini diharapkan  berupa  achieved  status, yaitu status  yang  diperoleh  melaului  perjuangan  dan  bukan  berdasarkan  keturunan  status  sosial  yang  tinggi merupakan  penghargaan  atas  prestasi  seseorang.   Dengan  demikian status sosial  akan  menciptakan  dinamika  dalam  diri individu  untuk menduduki peran tertentu, seperti  yang  tertera dibawah ini.
  1. Menjadi Nomor Satu.  
Menyandang  status  tertentu membawa  konsekuensi  timbulnya   upaya  tertentu  untuk mencapai sesuatu lebih  dari  orang  lain.  Dalam  artian ia  berantusias besar  untuk melakukan  dan  mendapatkan  yang  terbaik,  bahkan  kalau perlu  melebihi  orang-orang lain.  Disini  biasanya  terjadi  persaingan  lansung   maupun  tidak  langsung.  Namun kini berupaya  mencapainya  tidak  melalui persaingan, melainkan berupaya  mengembangkan  kompetensi  diri secara  maksimal untuk mendapatkan  hasil terbaik  dari dirinya  sendiri.
Keuntungan yang diperoleh dari  keinginan menjadi  nomor  satu adalah  adanya  kepuasan pribadi  dapat  mencapai  prestasi  berdasarkan kompetensi diri  sendiri.  Mungkin ada pengakuan  dari masyarakat  dan  menjadi terkenal, bahkan  mungkin dapat  menjadi kenangan indah  badi sendiri ataupun tercatat dalam ingatan orang lain.  Namun  apabila gagal  akan  menimbulkan  kekecewaan  besar  yang  cukup mengganggu  ketenangan jiwa.  Ibarat  jatuh dari tempat  tinggi, akan  terasa jauh lebih  sakit.
  1. Menjadi  Boss.
Kedudukan  ini  berarti  berdasarkan  status  seseorang ia  memperoleh   tugas  untuk  melakukan atau  mengimplementasikan  sesuatu dalam suatu  situasi tertentu  dengan    keuntungan yang  dapat diperoleh adalah  mampu melakukan suatu  hal  berdasarkan pemikiran  dan  pandangan  bahwa  hal  itulah  yang  terbaik.
Dengan  sendirinya dia  akan  disegani, karena  performansi yang  diperlihatkannya  sebagai  pemimpin tentu saja  mempunyai  kualitas  yang  lebih baik dibandingkan  orang lain.  Sebaliknya, apabila  terjadi kegagalan  maka  ia  yang  menjadi sorotan  pertama  dan  utama.  Disamping itu, ia pun seringkali menjadi tumpuan  harapan  yang  diharpakan mampu  memecahkan  berbagai  persoalan  yang  terjadi.
  1. Menjadi  Pengendali.
Mengendalikan  suatu  kegiatan  atau  situasi  melalui pendelegasian  atau  dengan  strategi  tertentu.  Mengendalikan  melalui  pendelegasian adalah memberi  kepercayaan  kepada  orang  lain  untuk melaksanakan  suatu  tugas  dan  tanggung  jawab.  Strategi  lain  yang  dapat  ditempuh adalah  memanfaatkan  waktu  dan kesempatan  yang  tersedia  untuk mencapai  hal-hal  yang  signifikan.
Dengan  kedudukan  sebagai  pengendali, keuntungan yang  dapat  diraih adalah  memiliki  kekuasaan  dan  dianggap  orang  penting, mempunyai kesempatan  besar  untuk melakukan  keputusan  penting,  mempunyai  kekuatan  untuk  memberi  wewenang kepada  orang  lain.  Namun  sebaiknya, kedudukan inipun  dapat  menjebak  seseorang  bertindak   seperti  seorang  diktator.  Dapat  pula terjadi, kegagalan  berperan sebagai  pengendali  dapat  mengakibatkan  ia  kehilangan  rasa  percaya  diri.  Kesulitan   lain  yang  mungkin  timbul  adalah  diberikan  penugasan  yang  di luar kemampuan  dirinya  sendiri.
  1. Menjadi  Spesialis.
Pendalaman  dalam  pengetahuan   dan  keterampilan  pada  bidang-bidang  atau  kemampuan  tertentu  akan  membuat  dapat  menyandang  status  sebagai  spesialis.  Untuk   sampai kedudukan  ini, kompetensi  yang  diperlihatkan  haruslah  melebihi  kompetensi  orang  lain.
Keuntungan  seorang  spesialis  adalah  menjadi terkenal dan  disegani  pada  bidangnya  berdasarkan  pemahamannya yang  mendalam  dan  keahliannya pada  bidang  tersebut.  Kesulitan  yang  mungkin timbul  adalah  hanya terfokus  pada satu bidang saja  dan  kurang  memiliki  perhatian  terhadap  didang-bidang lain.

Published by:  KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta  Consulting  Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar