Rabu, 18 November 2009

BERTINDAK UNTUK SEBUAH SUKSES

Saya  yakin  di era  sekarang  ini, hanya  sedikit  orang  yang  tidak  tahu   tentang  bagaimana  cara  orang  bisa  meraih  sebuah  sukses.  Karena sekarang  ini media  masa seperti  televisi  maupun  radio  banyak  yang  mengadakan  talk show  atau  diskusi yang  membahas tentang  bagaimana  cara  meniti karier  agar  bisa  mendapatkan  keberhasilan.  Di koranpun  banyak  kolom yang  membahas  dan  memberikan  trik-trik  maupun tip untuk  mendapatkan  kesuksesan  yang  senada  dengan  televisi  maupun radio.  Belum  lagi  banyak  juga  buku - buku saku  maupun  buku  yang  lebih  serius  membahas  lebih  dalam  tentang  hal  tersebut, yang  bisa  dengan  gampang kita   dapatkan  di toko-toko  buku yang sudah  tersebar  dihampir seluruh kota-kota   yang  ada  di  Indonesia.

Dari  para  pakar  motivasi, guru manajemen, penulis buku maupun kolomnis sering  mengatakan  dalam   tulisannya bahwa,  kalimat-kalimat  tersebut  dibawah  bisa  mengilhami, mendorong  dan menghantarkan  kita   dalam  meraih  apa  yang  kita  cita-citakan.  Adapun kata-kata  atau  kalimat    yang  sering  kita  dengar  dan  kita  jumpai di banyak  media  diantaranya  adalah:

1.       Percaya  diri

2.       Berbuat  yang  terbaik

3.       Berfikir  positif

4.       Cepat  adaptasi dengan  lingkungan

5.       Pantang  menyerah

6.       Senantiasa siap  berubah

7.       Mau mendengar masukan

8.       Belajar  terus menerus

9.       Semangat  juang tinggi

10.   Jujur dan loyal

Selain  kalimat-kalimat  tersebut  diatas, sebetulnya masih  banyak  lagi kalimat " magis" yang  bisa  dipakai atau  diaplikasikan, tinggal  kita  memodifikasi  atau  memilih  kalimat pendorong  yang  mana    yang  dianggap  paling  cocok  dengan  kondisi  kita  sekarang. Selanjutnya  yang  paling  penting  dan mutlak  harus  dilakukan,menurut  saya  adalah, kita  harus  bertindak dan tidak berhenti  hanya  pada  tataran  menghafal slogan yang  telah  dipilihnya.  Karena  tanpa  adanya  tindakan  nyata  dan   memadai, kita  tidak  akan  mungkin  mendapatkan  sesuatu, meskipun  kita  telah  mempersiapkan  diri  dengan banyak  mengetahui  kalimat-kalimat yang penuh  "magis"  tersebut diatas.

Kita  semua  pasti  maklum bahwa  akan  ada  konsekuensi  logis  yang  harus  diterima  dan  sekaligus  dilakukan  atas  tindakan  yang  diperbuat, karena  tidak  akan ada  satupun  tindakan  terbebas  dari adanya  biaya, baik itu moril  maupun  materiil yang  harus  ditanggung.  Dalam  bahasa  Jawa  dari  jaman  dahulu  sudah ada pepatah yang  mengatakan :  Jer basuki  mowo  bea ,yang  bisa  diartikan  tidak  ada  keberhasilan   tanpa  adanya  biaya.  Bagi  mereka  yang  beroreantasi  baratpun , mereka  sering  mengangkat  dan  memakai   pepatah yang  senada  dengan  pepatah Jawa  diatas yang     mengatakan : Thre is no free lunch, yang  katanya ,  tidak  ada  makan  siang  yang  gratis.

Kita  semua  pasti  tahu  akan  hal itu, tapi problemnya  maukah kita   bertindak  untuk  mengimplementasikan  petunjuk  diatas, tanpa  harus  bersusah payah  dan  tidak mengeluarkan  upaya apa - apa, demi  tercapainya  sebuah  cita-cita ?  Pertanyaan  ini  sepertinya  masih sangat  relevan  untuk ditujukan  kepada  kita  semua.  Karena   sepertinya  banyak  orang  yang  memilih dan hanya  mau  meniru pada    cara – cara  bohong  yang  kelihatan  amat  gampang  dan  tidak  harus  bersusah-payah dalam  memperjuangkan  cita-cita, seperti   banyak kisah   yang  sering  ditayangkan  dalam  sinetron yang  ada di televisi, dengan  hanya  sedikit  upaya  langsung  bisa  mendapatkan  kesuksesan. Sayangnya  lagi   gejala  seperti  ini  sudah melanda  hampir  diseluruh  strata  masyarakat kita, dari  yang   hanya  berpendidikan  rendah  sampai  dengan  mereka-mereka  yang  berpendidikan  tinggi.

Banyak  orang  yang lupa  atau  sengaja  melupakan  contoh nyata yang  pernah  dilakukannya.  Begitu  heroiknya  perjuangan  mereka  dahulu,   perjuangan dimana     saat  mereka masih  kanak-kanak ,  harus  berjuang dengan  segenap usaha  agar  bisa   mengendarai  sepeda  ontel beroda  dua.  Saat itu mereka  semua  berjuang  mati-matian  dan rela menerima  resiko  apapun  yang akan  terjadi , hanya  karena  kepingin  sekali bisa  naik  sepeda seperti  teman-teman   lain yang  sudah  bisa  berkendara.  Jatuh  bangun di jalanan mereka  lalui dengan  senyum, dan  tidak  jarang  akibat  belajar  sepeda  tersebut  sampai harus  dibawa   ke rumah  sakit  karena  babak belur  akibat mengejar  sebuah impian.

Padahal  kita  semua  tahu, saat itu  yang  mereka  punya  hanyalah   kemauan  dan  tindakan, meskipun  saat  itu mereka    belum  mengetahui  apa itu  ilmu  keseimbangan  serta  persiapan  apa  saja  yang  harus disiapkan  dan  apa  saja perlengakapan  yang  mesti  mereka  punyai.  Dan  itu  merupakan   kebalikan  sebesar   tiga  ratus  enam puluh  derajat   dengan  kondisi  kita  sekarang, begitu  banyak  ilmu dan  perlengkapan  yang  bisa  kita  punyai, namun  sayangnya  banyak  diantara  kita  masih miskin    kemauan  dan  tindakan.  Padahal   sejatinya  sifat ini  sudah  pernah  ada  dalam  diri  kita  semua  sejak masa kecil, namun  sekarang  sudah  mulai  kita  coba abaikan  dan  lupakan.

Agar  tidak  menjadi  naif seterusnya, mari kita  hidupkan lagi semangat  yang  dulu pernah  kita  punyai   untuk menyongsong  hari  depan  demi  meraih  keberhasilan pribadi  dan   negeri ini.

 

BRAVO,

Bekasi, Medio November 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar