Jumat, 20 November 2009

PENINGKATAN KUALITAS DIRI

Dalam  era  bisnis  yang  semakin ketat persaingannya, tentu  saja  sudah  menjadi keharusan alias  wajib dan kudu bahwa suatu  perusahaan  musti  membuat atau mempunyai  Job Description untuk  setiap  karyawannya.  Berangkat  dari  hal  tersebut  diharapkan    masing-masing karyawan  akan  bekerja   dan atau   bisa  melaksanakan  tugas pekerjaannya  sesuai  dengan   aturan main dan  tujuan  yang dikehendaki oleh  perusahaan.  Selain hal tersebut diatas    tentu  saja  diharapkan  agar  setiap  karyawan  mempunyai  pekerjaan  yang  jelas  serta tidak akan  terjadi adanya tumpang  tindih  tugas  diantara  para  karyawan , yang pada akhirnya  akan  dapat tercipta  atmosfir  kerja    kantor  yang  baik dan harmonis, efektif dan efisien.

Meskipun karyawan telah  mempunyai  job description  masing-maisng, sangatlah  dianjurkan   bagi  setiap  karyawan  untuk  bisa  meningkatkan  kualitas dirinya  secara  terus  menerus.  Kenapa begitu, karena dengan  kualitas  diri  yang  meningkat  akan  menjadikan  karyawan  bersangkutan  dapat menemukan pintu  masuk  untuk bisa mendapatkan  respek   yang  berarti,  baik  dari   teman  sejawat,  atasan   maupun  oleh  managemen  perusahaan.  Berdasarkan   pada   pengalaman  banyak  orang, kalau  seseorang  atau karyawan telah  mendapatkan  respek  dari sejawat, atasan  serta   manajemen perusahaan, karyawan yang  bersangkutan sudah  bisa  dikategorikan  mencapai  anak tangga  terakhir  dalam  pendakian untuk  mencapai  pelataran jenjang karier  yang  lebih  tinggi.

Sayangnya,  berdasarkan   pengalaman  saya  selama  ini tidak banyak  karyawan  yang  punya inisiatif  sendiri  untuk  meningkatkan  kualitas  dirinya secara sadar  dan  sukarela. Mereka  sering  mengatakan  bahwa peningkatan  diri  karyawan  itu  merupakan  tanggung jawab  mutlak  dari perusahaan. Untuk  itu  menurut dia  karyawan  tinggal menunggu saja  atas  inisiatif  perusahaan  dan  tidak  perlu harus  menjemput bola. Untuk  keperluan  itu malah  tidak  sedikit yang  mengatakan " emang  digaji  berapa broo?? ",kalau  untuk  itu karyawan  harus  berinisiatif  sendiri  alias harus   sukarela  segala.   Karena   kebanyakan  dari  mereka  merasa  secara  yuridis  telah  melaksaknakan  semua tugas sesuai  dengan kesepakatan dua pihak   alias apa  yang  dia  lakukan sudah  pas dengan besaran imbalan yang  disepakati.  Mereka  juga meyakini  bahwa  kalau  mereka meningkatkan  kualitas  diri dengan  cara   bekerja  melebihi  atau  diluar dari job description  yang  ada, mereka berasumsi hanya  akan  buang-buang waktu dan energy  karena  hanya perusahaanlah   yang  akan  mendapatkan  keuntungan.

Itulah  perlunya  kita  sebagai   sebagai  karyawan  harus  belajar juga memahami  ilmu  marketing. Karena dalam  ilmu  marketing ada  kunci dahsyat  yang  harus  dilaksanakan  bila  marketer  mau  mencoba  memperebutkan   hati KONSUMEN, yaitu  disarankan untuk memberi lebih  layanan dari espektasi  atau  pengharapan   konsumen yang  sedang  diprospek.  Kunci  ini pada dasarnya  tidak  hanya harus   dilakukan  saat marketer akan  menjual barang saja, namun juga  bisa  dilakukan atau diaplikasikan  pada  saat   karyawan   sedang  melakukan "jual diri"  pada  perusahaan alias  memasarkan  dirinya  untuk   meniti pengembangan kariernya. Kita  semua  harus  tahu  bahwa  konsumen  dari jasa yang  diberikan  oleh karyawan  adalah atasan  dan menejemen perusahaan.

Padahal  untuk  mendapatkan cara  agar  bisa  membina   kualitas  diri, sebetulnya bisa dilakukan  dengan   tidak  harus  mengeluarkan  biaya  yang   banyak. Semuanya   bisa  dilakukan sendiri  tanpa  adanya  keterlibatan orang  lain  dan tidak  ada yang  mengharuskan  beli ini dan  itu. Karena  modal yang  dibutuhkan  untuk mengawali itu  semua  adalah  hanya ambisi  keras  untuk maju dan selanjutnya adalah komitmen.

Menurut  para  pendekar  etos kerja  serta  para  pakar  manajemen ada  beberapa cara  untuk meraih dan membina   itu semua. Berdasarkan   referensi  dari  beberapa buku  bisa  saya  simpulkan  sekurang- kurangnya  ada  tiga  cara  yang  bisa  untuk mencoba melakukan  pembinaan kualitas  termaksud.  Langkah  tersebut  dibawah  selain saya  sunting  dari  karya  tulis  James  K. Van Fleet   dalam  bukunya : The 22 Biggest  Mistakes Manager  Make  and How  Correct  Them, juga  saya  coba tambahkan  dari  hemat  saya  akan mempercepat  proses pembinaan  yang dimaksudkan.

Pertama,  Anda  akan segera berkembang  bila  pekerjaan  menuntut kemampuan  anda  lebih  dari  biasanya.  Apabila  tugas-tugas  anda  yang  sekarang  ini  sudah  tidak  lagi  ada  tantangannya, maka  sudah  tiba saatnya  buat  anda  untuk  mulai  melirik kanan kiri  atau  menoleh kelahan   lain, khususnya  keatas  untuk  mencari  bidang  pekerjaan  atau  tugas-tugas baru  yang  anda  minati.

Kemukakan  pada  pimpinan atau  atasan anda bahwa  kalau  diijinkan, anda  akan  membebaskan   atau  setidak-tidaknya  mengurangi dari beberapa  tugas  rutin  atasan  untuk  anda  bantu  mengerjakannya, sehingga  atasan akan mempunyai  banyak  waktu  untuk  mengerjakan  pekerjaan  lainya  yang  mungkin  jauh lebih  berguna  dan  berarti demi kemajuan  perusahaan. Buat  anda  sendiri  atas  kepercayaan  yang  telah diberikan serta atas  keberhasilan  yang  dicapai   akan  menambah  kepercayaan  diri  yang   pada  giliranya  akan  membuat anda  terpacu  untuk  meraih  impian  yang  lebih  tinggi.  Seperti  hukum  bisnis  yang  sudah dimaklumi oleh kebanyakan orang,  peraihan prestasi  hampir  dipastikan akan   berdampak  pada  imbalan  finansial  yang  memadai yang  akan  diterimanya  kemudian hari.

Kedua,  jadilah  atasan  bagi  diri  sendiri. Ini  sebetulnya  sejalan  dengan  slogan dari pemerintah  yang  pernah  kita  sering dengar  beberapa  tahun yang lalu, yaitu WASKAT atau  pengawasan  melekat. Sebagai  karyawan diharapkan  mereka  bisa   bekerja  optimal  tanpa  harus  adanya  kehadiran phisik sang  pengawas. Kalau  paham   ini  bisa  dilaksanakan  disetiap  karyawan akan  tercipta menejemen yang  efektif dan efisien.

Dengan  menganggap  dirinya  adalah  atasan, logika yang  diharapkan muncul adalah  semua  pelaksanaan kerja akan  bisa  dikerjakan  dengan  senang hati  tanpa  ada  rasa  keterpaksaan  serta  tanpa  adanya  kalkulasi   untung  rugi  yang  sering  meracuni  pikiran  buruk para  karyawan.  Sadarilah  bahwa  sebenarnya , hukum  take  and  give itu sepantasnya  selalu disemaikan di hati sanubari kita, karena  sesuai  dengan  janji TUHAN barang siapa  yang  selalu   memberi  pasti  nanti  pada suatu  saat   akan  menerima . Orang  menyebutnya  bahwa kehidupan  mahkluk yang ada di dunia ini selalu  akan  bertumpu dan mengikuti  hukum sunatullah atau hukum keniscayaan.

Ketiga, Buatlah  brand  diri anda . untuk  itu  anda  harus selalu  mau  menambah  wawasan diluar lingkup kerja anda  untuk membuat  diferensiasi kemampuan bila dibandingkan  dengan  kompetitor  seangkatan anda.  Sekarang  ini  banyak  cara  yang  bisa  ditempuh  dalam  mencari  ilmu pengetahuan apapun yang  dikehendaki. Internet, televisi, radio maupun  koran telah  mempermudah  untuk pencapaian  itu  semua. Penambahan  wawasan    akan  sangat  membantu  dan  bermanfaat untuk  bisa  menjadikan  anda  tampil  " beda "  dengan  rekan  yang  lain.

Dalam  dunia  marketing, diferensiasi itu  sangat  dianjurkan, karena  dengan  adanya  perbedaan itu  anda  akan  mempunyai  sebuah  BRAND. Dengan  menyandang  brand  akan  menjadikan sesuatu  dari  yang  sifatnya  hanya  berupa  barang komodititi  menjadi sesuatu yang  punya  label  tertentu. Bisa  diibaratkan ,kalau  kita  mau beli sekedar  beras , kita  besa beli beras apa saja dan    dimana  saja, namun kalau  kita  mau mendapatkan beras Cianjur, kita  harus  beli beras  yang  berlabel Cianjur .Dan bisa dipastikan  tentu saja  harganya  akan  lebih  mahal  dibanding dengan beras yang  belum punya  label, atau yang lebih  populer disebut sebagai barang komoditi.

Demikian juga, kalau  anda  sudah mempunyai  Brand dimata  atasan  atau  manejemen perusahaan, tentu saja  akan mempermudah  anda  dalam mencapai posisi  yang   lebih  tinggi.   Selanjutnya  kenaikan  karier  sesuai  kebiasaan  akan  dapat mendatangkan   imbalan  finansial  yang  lebih  besar , namun  kehadirannya tidak akan ada  seseoranpun   yang  tahu kapan tepatnya  kabar  menggembirakan  itu muncul.  Kewajiban anda  sebagai  karyawan adalah harus  selalu kerja optimal  untuk merealisir mimpi  indah tersebut.

Dengan selalu  meningkatan  kualitas diri di sepanjang  kekaryaan  anda, akan  tercipta  kondisi bahwa  anda  bisa  dipastikan selalu  siap  untuk mendapat jabatan promosi.  Promosi harus  dicari  dan jangan biarkan dia  jatuh   pada pesaing kompetisi.

Selamat Mencoba

 

GOOD  LUCK  BROO

Bekasi, November 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar