Rabu, 29 Desember 2010

MIRRORING STRATEGI

 KejaR  PROMOSI, PintaR sajA  RupanyA  beLuM  cukuP

Meraih sukses dalam  dunia kerja, kata orang kita  harus pintar alias cerdas  dalam  memilih  langkah  pendekatan  buat menaklukan hati  atasan  buat mendapatkan respek darinya. Tanpa  itu, rasanya  kita  akan mempunyai kesulitan  untuk  bisa mendapatkannya, walau  sebenarnya  kita telah mencoba  juga telah berusaha  dengan sekuat  tenaga , namun  dengan  cara  yang  kurang  kena. Untuk  itu rupanya memilih  cara adalah langkah  penting, mengingat  pintu masuk  untuk mendapatkan  sebuah  promosi dalam pengembangan karier, salah satu   prasyaratnya   adalah saran, usulan atau  katebelece  dari  atasan kita.

Perlu di ingat bahwa atasan adalah  bukan para  DEWA yang tak berhawa nafsu, namun mereka  adalah  seperti manusia  kebanyakan lainnya yang  masih punya  kemauan  untuk dihormati, punya nilai  yang dipahami serta  punya  selera yang  perlu  dipenuhi.  Sulit membayangkan  ada seseorang  bisa   meraih  sukses dalam  berkarier  dan selalu mendapat promosi, padahal  mereka  dalam kerja  sehari-hari selalu  tidak bisa berkolaborasi  yang baik dengan  atasannya  atau   bahkan  malah selalu  melawan dan selalu berseberangan atau  bahkan selalu menyerangnya  dalam  berkreatiitas  dalam melaksanakan pekerjaan.

Untuk itu  pintu masuk  agar bisa mendapatkan  respek dari atasan  perlu  dan harus diciptakan.  Beberapa  prasyarat  untuk menciptakannya sebetulnya  sudah  banyak  telah di ulas  oleh  banyak  para  pakar / guru ethos  maupun para  motivator yang  ada di Indonesia raya  ini . Sementara  itu  beberapa  saran  langkah  yang pernah saya baca dalam beberapa media, untuk  mendapat  atensi atau respek tersebut  paling  kurang ada 5 (lima)  pintu  pendekatan yang musti diciptakan, antara lain adalah:


1.     Keluarga.

2.     Komunitas

3.     Keagamaan

4.     Kesenangan

5.     Kinerja

 

Kalau  demikian halnya,lantas  jalan pendekatan yang mana  yang paling manjur sehingga  kita  bisa  mendapatkan  respek yang  cukup  dari  atasan..  Menurut  kata  beberapa  pakar, dari ke lima  item  di atas  tidak  bisa  dipastikan  aspek   mana  yang paling manjur atau mujarab  buat di praktekkan, karena  tergantung   sekali  dari masing-masing   pribadi  atasan  bersangkutan  sehubungan dengan kecenderungan  perilaku  atau kebisaaan  mana  yang  paling dominan  dari pribadi atasan tersebut.  

 

 Keluarga.

Ada   seoarng  atasan  yang dalam kesehariannya  sering  sekali  menceritakan  apa  saja  yang terjadi  dan  dilakukan   oleh  anaknya, isterinya   ataupun  keluarganya.  Bisa dibilang  tiada  hari  yang  luput  dari  cerita tentang  keadaan  keluarga nya, terlepas  itu  cerita  yang  menyenangkan seperti  kegiatan  dan prestasi anaknya  ataupun hal- ihwal  yang menyangkut kehidupan dia  bersama keluarganya .

Itu  semua  adalah sebuah  pertanda bahwa, sang  atasan  tersebut  sangat  care terhadap  keluarganya, Untuk  itu  bila  anda  atau  kita  semua  menemukan  atasan dengan  karakter semacam  itu, menurut rumus umum yang telah  diyakini kebenarannya, kita  bisa masuk dalam  atensi  bawah sadarnya  bila  kita  mau memakai  pintu  pendekatan  aspek keluarga tersebut  untuk menyamakan  karakter kita dengannya  guna  mendapatkan  perasaan KLIK antara  kita dengan dia.

Sembilan puluh sembilan  persen, dengan adanya  hubungan yang baik tersebut akan  bisa melempangkan  karyawan termaksud  untuk meraih tangga karier yang lebih tinggi.

Komunitas.

 Ada   route  lain selain tersebut diatas.  Seperti kita ketahui bersama,  bahwa pada era  sekarang ini, komunitas  "geng" positif   tumbuh  semakin  subur  melanda  hingga  lintas  generasi, lihat saja  semisal  komunitas  sepeda  Fun  Bike, Motor Cycle  hingga  yang  Moge, ada  juga  keluarga  VW Kodok maupun yang Combi, Kelompok  Kerja atau Organisasi  Porfesi  maupun yang non Profesi.  

Nah  sekiranya   atasan  anda  dan kita  ada  yang  aktif  disalah  satu  dari  komunitas-komunitas  seperti yang  dalam  contoh di atas, maka  kita  dapat memannfaatkan  jaring tersebut, selain akan mendapatkan net working  yang  lebih luas  kita  juga  bisa  akan  lebih  akrab  dengan atasan dalam  satu wadah  yang  akan   membawa hubungan  komunitas  ini  menjadi  pintu pendekatan  yang  sangat  berguna  dan efisien.


Keagamaan.

Banyak  jalan  menuju Roma  begitu kata pepatah, begitu juga bila  kita  mau  menuju dan menggapai sukses dalam berkarier.  Barangkali   ada juga  atasan  yang  tidak menyukai  kegiatan  lain  selain ini dikarenakan  oleh  latar belakang  yang  religius  ataupun  karena  sebab yang  lain.

Oleh sebab itu, apa salah nya  kalau kita  mencoba bergabung dengan beliau kalau memang kebetulan kita memang se IDE. Selain kita  bakal  bisa menambah ilmu keagamaan  sekaligus menambah keakraban  dalam menjalin silaturahmi dengan  atasan yang  nantinya akan  bisa membantu  dalam  mensinergikan  kemampuan kita ke  jenjang yang lebih tinggi.


Kesenangan atau Hobby.

Semua  orang hidup di dunia ini pasti mempunyai  hobby, sementara  yang membedakannya  adalah intensitasnya  dalam  melakukan hobby tersebut.  Begitu  banyak hobby yang sekarang ini bisa dilihat seperti,   hobby panjat tebing, mancing,  terbang layang, balap motor, baca  buku dan masih  banyak lagi  jenis hobby yang  belum  saya  sebutkan.  Bila  tidak menemukan  pintu masuk selain dari tiga pintu  pendekatan yang diatas,  pintu ini  adalah merupakan  pilihan yang  tidak bisa disepelekan  untuk kita   kita  lakukan.


Kinerja.

Dunia  memang  aneh, saya  pernah mempunyai  satu pimpian  yang hobbynya  tidak  banyak  di pilih  oleh kebanyakan orang.  Ceritanya begini, pada  suatu saat, dalam  acara  temu karyawan di perusahaan tempat  saya  bekerja, saya  disamperi  oleh BIG BOS  saya, artinya  dia bukan atasan langsung saya, namun beliau adalah  Presiden Direktur do perusahaan tersebut.

Beliau menanyakan  hobby saya , tentu dengan  senang hati  saya mengutarakan  kepada  beliau bahwa hobby saya  adalah  membaca dan olah raga. Dengan  sedikit  beringsut dari tempat berdirinya beliau, beliau mengatakan kepada  saya  bahwa hobinya  agak berbeda dengan saya, beliau bilang  bahwa hobbynya adalah KERJA.  Bisa dibayangkan, kalau  kerja  sudah menjadi hobby, lantas  masalah apa yang bisa  menghalangi  beliau untuk  tidak  bekerja.  Beliau   datang  pagi-pagi   dan  selalu pulang  sore  hari   disetiap  harinya, dan  yang  selalu saya  dapati adalah kondisi  beliau  yang  happy-happy saja.  Itulah barangkali  dahsyatnya sebuah HOBBY.

Nah  kalau  kita  menemui atasan  yang  seperti  poin  lima tersebut, langkah  pendekatan yang  musti dan kudu kita  lakukan adalah  kita  harus  masuk ke dunia  seperti yang atasan akrabi.  Maka  kita  mau tidak mau harus  mendekati  atasan tersebut dengan jalan  KINERJA.  Saya  yakin dengan  langkah  ini  pasti kita  akan mendapatkan atensi nya, yang  pada waktunya  itu semua  akan bisa  mendorong  dan membawa  kita  dalam jenjang  yang  lebih tinggi.

Dengan  jalan pendekatan  dari  salah satu atau  dua  dari yang  disebutkan  diatas  kita secara  sadar telah  melakukan  prinsip "MIRRORING STRETEGI" terhadap  atasan kita. agar  bisa mendapatkan FEEL KLIK  dari atasan.  Berdasarkan  theory, secara  ilmiah hampir  dapat dipastikan  bahwa kita akan mendapat  keberhasilan   dalam meraih  respek  atasan  seperti yang diharapkan, SO.......PASTI, tentunya dengan  catatan  bila  TUHAN  telah mengkehendakinya.

 Namun jangan  khawatir para  sahabatku , TUHAN pasti akan mengabulkan  semua  doa-doa kita, karena  TUHAN  telah berjanji  lewat  firmanNYA:   "Ud'uni  astajib  lakum"  yang  terjemahan bebasnya adalah  , pintalah kepadaku niscaya  akan kuberi.


Kalau  diatas ditulis bahwa, raih promosi, pintar saja belum cukup,  itu artinya  bukan berarti kita  semua   BOLEH  mengenyampingkan  atau  paling  kurang me-nomor duakan  kepintaran  dan  keahlian.

Semoga  ada manfaatnya.

 

Salam,

Maryono Rahardjo,

Bekasi , Penghujung  Desember 2010.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar