Sukses adalah kebutuhan dasar manusia.
Pada dasarnya, di dunia ini tidak ada orang yang tidak mau berhasil atau sukses dalam kariernya. Hampir bisa dipastikan pada semua peradaban, dari jaman batu hingga nanti jaman yang paling modern sekalipun, semua orang pasti akan selalu berlomba untuk mendapatkan kesuksesan.
Sementara, yang akan membedakan hanyalah target sukses dari masing-masing individu tersebut, seperti tingkat seberapa besar kesuksesan yang diharapkan atau berapa lama toleransi waktu yang mereka sediakan untuk meraih itu semua.
Lima Bekal Penting.
Disuatu hari, dalam kendaraan saya pernah mendengarkan talk show di salah satu radio di Jakata, dimana saat itu topik yang diangkat adalah tentang Lima bekal (provisions) penting yang seyogyanya harus dipunyai oleh seseorang, untuk meniti sukses dalam berkarier.
Sang pembicara kalau saya tidak salah saat itu adalah Bapak Anthonio Dio Marthin dari HR Exellency (?). Beliau membahas panjang lebar tentang bekal yang musti dilaksanakan dengan hanya mengingat kata kuncinya, yaitu kata KITAB. Diharapkan dengan mengingat kata kunci tersebut memori kita akan selalu CUN dengan esensi yang terkandung dalam kalimat-kalimat yang melatarbelakangi kata tersebut.
Sering kita mendengarnya, simple untuk diucapkan, namun mempunyai bimbingan penalaran yang sangat bermakna dan amat dahsyat kekuatan yang akan ditimbulkannya.
Sepertinya, dengan AKRONIM kata tersebut diharapkan agar mudah di ingat oleh siapapun. Namun yang perlu di ingat adalah, hal tersebut sepertinya tidak mudah untuk dilaksanakan, tindakan-tindakan tersebut butuh Commitment FULL untuk mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun esensi yang melandasi dari akronim KITAB yang dimaksudkan tersebut diatas adalah sebagai berikut,
1. Knowledge.
2. Integritas.
3. Tuntas.
4. Antisipasi.
5. Buat Laporan
Untuk menggali apa sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara yang saya sebutkan diatas, mohon coba simak penjelasan yang beliau sampaikan, yang tentunya sudah saya coba rangkai dan lakukan sedikit improvisasi disana sini, sesuai dengan kapasitas dengar saya saat itu...
1. Knowledge / Pengetahuan.
Begitu pentingnya ilmu pengetahuan, maka oleh para leluhur kita , ilmu pengetahuan tersebut di ibaratkan sebagai pelita atau penerang dalam kegelapan. Terjemahan bebas saya terhadap pepatah tersebut adalah ,hanya pelitalah yang bisa menjadikan anak manusia bisa melihat dengan lebih jelas dalam situasi gelap gulita, sehingga bisa melihat apa yang terjadi disekitarnya, yang kemudian juga bisa memberikan dorongan harus berbuat apa untuk bisa segera mendapatkan apa yang mereka sedang cari.
Tidak seperti mereka yang tidak membawa atau mempunyai pelita, niscaya mereka hanya akan bisa meraba-raba serta mereka-reka dalam mencari pintu keluar agar bisa segera terbebas dari kegelapan, dan lupa akan tujuan semula yang sebetulnya harus segera mereka dapatkan, karena tidak bisa berbuat sesuatu yang berarti.
Analogi dari hal tersebut diatas terhadap perjalanan karier kita adalah, dengan tidak disertai ilmu pengetahuan , kita semua akan tersendat-sendat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari karena kurangnya pemahaman yang memadai terhadap pekerjaan yang dibebankan kepada kita , dan akhirnya kita akan mendapatkan kegagalan dan kegagalan, tidak seperti teman-teman sejawat kita yang lain, yang mempunyai pengetahuan cukup, sehingga bisa melakukan pekerjaan dengan lancar dan bisa meraih sukses tanpa hambatan yang berarti.
Itulah maha pentingnya ilmu pengetahuan, semakin banyak ilmu yang kita kuasai akan semakin bisa membantu kinerja kita. Kita akan lebih bisa memaknai cakrawala kehidupan dengan wawasan yang orang lain belum tentu mempunyainya.
2. Integritas.
Kejujuran atau ketulusan hati dalam kehidupan sehari-hari pasti akan mendapatkan tempat terhormat dimata masyarakat secara umum. Untuk itu karakter tersebut sangatlah didambakan atau dibutuhkan dan yang pasti akan mendapatkan tempat tersendiri dalam pergaulan bagi mereka yang bisa menyandangnya.
Hampir bisa dipastikan, kita akan sangat marah besar dan kecewa berat kalau dalam keluarga kita, baik itu anak, isteri, suami, adik, kakak,dsb, bila ternyata, salah satu dari mereka ada yang berlaku tidak jujur dan membuat kecurangan kepada kita.
Bila kita tarik proyeksi kedalam lingkungan kantor kita,entah itu kita sendiri atau atasan kita, pastilah perilaku ketidak jujuran tersebut sangatlah tidak akan disenangi oleh siapapun tanpa terkecuali.
Berangkat dari ilustrasi diatas, meski diri kita telah bekerja ekstra keras, namun kalau masih melakukan ketidak jujuran meski sekecil apapun, niscaya hal tersebut akan menghambat terhadap laju karier kita, untuk itu kita harus membuangnya jauh-jauh.
3. Tuntas.
Seperti halnya saat kita mengalami sakit dari jenis apapun, kalau pengobatan yang kita lakukan tidak bisa membawa kesembuhan yang tuntas, maka kita masih akan merasakan sakit yang sesekali bakal muncul dan akan memberikan rasa ketidak nyamanan pada diri kita.
Begitu juga sangat bisa dimaklumi kalau pimpinan atau atasan bahkan kita sendiri, akan merasa tidak nyaman kalau bawahan kita tidak bisa melaksanakan pekerjaan yang diberikan serta tidak bisa menghasilkan pekerjaan dengan predikat tuntas atau DONE, sehingga masih membutuhkan folow up aktivitas lainya, yang seharusnya itu semua tidak perlu terjadi.
Perlu diingat bahwa SELESAI belum tentu DONE, sementara kalau done pasti tuntas alias selesai dan yang terpenting lagi adalah missi tugas tersebut tercapai hundred persen.
4. Antisipasi.
Kata antisipas disini memberikan pengertian kepada kita, bahwa kita sebagai karyawan harus bisa membaca situasi, dimana kita harus cepat tanggap serta tepat dalam melakukan tindakan yang dibutuhkan baik oleh atasan maupun perusahaan baik atas permintaan secara langsung maupun tidak langsung.
Di ibaratkan, kalau kita megetahui pimpinan sedang membawa martil untuk melakukan penyambungan balok kayu, maka kita harus bisa segera menyiapkan paku yang kira-kira cocok dengan kebutuhan, baik itu jenis maupun ukurannya.
Sehingga, baik atasan maupun perusahaan, bukan mustahil mereka akan memberikan apresisasi kepada kinerja kita, dimana kita telah datang tepat pada waktunya dengan solusi yang tepat guna pula, sehingga mutual benefit akan hadir untuk kita sebagai karyawan maupun untuk atasan atau perusahaan.
5. Buat Laporan
Meskipun kita telah bisa melengkapi ke 4(empat) aspek bekal penting / kunci sukses tersebut diatas, namun bila tidak dilengkapi dengan aspek yang kelima niscaya hal tersebut akan kekurangan makna.
Pada dasarnya, banyak atasan akan sangat menyenangi pada subordinatenya yang selalu mampu memberikan laporan yang cepat dan akurat atas pekerjaan yang telah didelegasikannya. Oleh karena, hal tersebut akan bisa meringankan tugas atasan dalam memberikan info tertulis kepada jenjang yang lebih tinggi, dimana tidak harus mengeluarkan energi extra untuk melakukan write down dari hasil laporan yang mungkin hanya verbal dari bawahannya.
Laporan tersebut akan memberikan NILAI PLUS terhadap si pembuat, karena kenyataanya banyak diantara para karyawan yang masih mempunyai kendala bila diminta untuk membuat laporan atas hasil kerja mereka. Karena sejujurnya, memang tidak mudah untuk membuat laporan yang bisa dimengerti oleh orang selain si pembuat.
Tentu hal tersebut sedikit tampak sulit untuk dilakukan, namun tidak ada hal yang mustahil, bila kita masih ada kemauan untuk mencoba dan mencoba. Perlu di ingat, tidak ada seorang bayipun yang terlahir didunia ini langsung bisa berlari tanpa harus belajar berjalan terlebih dahulu.
Bila kita selalu siap, pasti kita akan selalu disiapkan oleh NYA.
Kesimpulan dari rangkuman paparan tersebut diatas, bila kita semua bisa mempersiapkan diri dan melaksanakan dengan 5 (lima) bekal penting tersebut diatas, sesuai dengan hukum bisnis yang berlaku, maka siapa yang selalu siap, dia akan menuai sukses dan akan selalu dipersiapkan untuk kedudukan lebih tinggi dari yang sekarang mereka sandang , meski dia belum pernah memimpikan sebelumnya.
SELAMAT MERENUNGI TULISAN TERSEBUT SAMBIL NGUPI , NAMUN BEGITU, TIDAK ADA SALAHNYA HAL BAIK TERSEBUT UNTUK DI CUBA.
Salam Sukses,
Maryono Rahardjo,
Bekasi, akhir desember 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar