Senin, 27 Desember 2010

5 (LIMA) BEKAL PENTING MENUJU SUKSES.

Sukses  adalah kebutuhan dasar manusia.

Pada dasarnya, di dunia ini tidak ada orang yang tidak mau berhasil atau sukses dalam kariernya. Hampir  bisa  dipastikan  pada  semua  peradaban, dari  jaman  batu hingga nanti jaman  yang paling modern sekalipun, semua  orang pasti akan selalu   berlomba  untuk mendapatkan  kesuksesan.

Sementara, yang akan membedakan hanyalah  target  sukses dari masing-masing  individu tersebut, seperti tingkat seberapa besar  kesuksesan yang  diharapkan  atau berapa  lama  toleransi waktu yang mereka  sediakan   untuk meraih  itu  semua.


Lima  Bekal  Penting.

Disuatu hari, dalam kendaraan saya  pernah mendengarkan talk show di salah satu  radio di Jakata, dimana  saat itu  topik  yang diangkat adalah   tentang  Lima bekal (provisions)  penting yang seyogyanya harus  dipunyai oleh seseorang, untuk meniti  sukses    dalam berkarier. 

Sang pembicara kalau saya  tidak salah  saat itu adalah  Bapak Anthonio  Dio Marthin dari HR Exellency (?).  Beliau  membahas  panjang lebar tentang  bekal   yang  musti  dilaksanakan  dengan  hanya mengingat kata  kuncinya, yaitu  kata KITAB. Diharapkan dengan mengingat  kata kunci tersebut memori kita akan selalu CUN dengan esensi  yang terkandung dalam kalimat-kalimat yang melatarbelakangi kata tersebut.   

Sering kita mendengarnya, simple  untuk diucapkan,  namun mempunyai  bimbingan penalaran  yang sangat bermakna  dan amat dahsyat kekuatan yang  akan ditimbulkannya.

Sepertinya, dengan AKRONIM  kata tersebut diharapkan  agar mudah di ingat oleh siapapun. Namun yang perlu di ingat adalah, hal tersebut sepertinya  tidak  mudah untuk dilaksanakan, tindakan-tindakan tersebut butuh Commitment FULL untuk  mempraktekannya dalam kehidupan  sehari-hari.  Adapun esensi  yang melandasi dari akronim KITAB yang  dimaksudkan  tersebut diatas adalah  sebagai berikut,

1.     Knowledge.

2.     Integritas.

3.     Tuntas.

4.     Antisipasi.

5.     Buat Laporan

 

Untuk menggali  apa sebenarnya  yang dimaksudkan oleh pembicara  yang  saya sebutkan  diatas, mohon coba  simak penjelasan  yang beliau sampaikan,  yang  tentunya sudah  saya  coba  rangkai   dan lakukan  sedikit improvisasi disana sini, sesuai  dengan kapasitas dengar saya saat itu...

 

1.     Knowledge / Pengetahuan.

Begitu pentingnya ilmu pengetahuan, maka oleh para  leluhur kita , ilmu pengetahuan tersebut  di ibaratkan sebagai pelita atau penerang dalam  kegelapan. Terjemahan bebas saya   terhadap pepatah tersebut adalah ,hanya  pelitalah  yang bisa menjadikan  anak manusia  bisa  melihat dengan lebih jelas dalam  situasi  gelap gulita, sehingga  bisa  melihat  apa yang terjadi disekitarnya, yang kemudian juga  bisa memberikan dorongan   harus  berbuat apa untuk bisa segera  mendapatkan  apa yang mereka sedang cari.

Tidak seperti mereka yang tidak membawa  atau mempunyai pelita, niscaya  mereka  hanya  akan bisa  meraba-raba  serta  mereka-reka dalam mencari pintu keluar agar bisa segera  terbebas dari kegelapan, dan lupa  akan  tujuan semula yang sebetulnya harus  segera  mereka  dapatkan, karena  tidak  bisa  berbuat sesuatu yang  berarti.

Analogi dari  hal tersebut diatas terhadap perjalanan karier kita adalah, dengan  tidak disertai ilmu pengetahuan  , kita semua  akan tersendat-sendat   dalam melaksanakan  pekerjaan sehari-hari  karena  kurangnya  pemahaman  yang  memadai  terhadap  pekerjaan yang dibebankan kepada kita , dan akhirnya  kita  akan mendapatkan  kegagalan dan kegagalan, tidak seperti   teman-teman sejawat kita yang lain,  yang mempunyai pengetahuan  cukup, sehingga bisa melakukan pekerjaan dengan lancar  dan bisa meraih sukses tanpa  hambatan yang berarti.

Itulah maha pentingnya ilmu pengetahuan, semakin banyak ilmu yang kita kuasai akan semakin  bisa membantu   kinerja kita.  Kita  akan lebih bisa memaknai  cakrawala kehidupan dengan wawasan  yang orang lain belum tentu mempunyainya.


2.     Integritas.

Kejujuran  atau  ketulusan  hati  dalam kehidupan  sehari-hari  pasti akan mendapatkan tempat terhormat  dimata  masyarakat  secara  umum. Untuk  itu karakter  tersebut  sangatlah  didambakan atau dibutuhkan  dan yang pasti akan mendapatkan tempat tersendiri dalam pergaulan bagi mereka  yang bisa menyandangnya.

Hampir  bisa  dipastikan, kita  akan  sangat  marah besar dan kecewa  berat kalau  dalam keluarga  kita, baik itu anak, isteri, suami, adik, kakak,dsb, bila  ternyata, salah satu dari mereka ada yang berlaku tidak jujur dan  membuat   kecurangan  kepada  kita.

Bila kita tarik proyeksi kedalam lingkungan kantor kita,entah itu kita sendiri atau atasan kita, pastilah perilaku  ketidak jujuran tersebut sangatlah tidak akan disenangi oleh siapapun tanpa terkecuali.

Berangkat dari ilustrasi diatas, meski  diri kita  telah  bekerja  ekstra  keras, namun kalau  masih  melakukan ketidak jujuran meski sekecil apapun, niscaya  hal tersebut akan menghambat terhadap laju karier kita, untuk itu kita  harus membuangnya  jauh-jauh.


3.     Tuntas.

Seperti halnya  saat kita mengalami sakit dari jenis apapun, kalau pengobatan  yang  kita  lakukan  tidak bisa membawa  kesembuhan  yang  tuntas, maka kita  masih akan   merasakan  sakit  yang  sesekali bakal  muncul dan  akan  memberikan  rasa  ketidak nyamanan  pada  diri  kita.

Begitu juga sangat bisa dimaklumi kalau  pimpinan atau atasan  bahkan kita  sendiri, akan merasa tidak nyaman kalau  bawahan kita tidak bisa melaksanakan pekerjaan  yang diberikan serta  tidak bisa menghasilkan pekerjaan dengan predikat   tuntas  atau DONE, sehingga  masih membutuhkan  folow up aktivitas lainya, yang seharusnya   itu semua  tidak perlu terjadi.

Perlu diingat bahwa  SELESAI  belum tentu DONE, sementara kalau  done pasti  tuntas  alias selesai  dan yang terpenting lagi adalah missi  tugas  tersebut tercapai  hundred persen.

 

4.     Antisipasi.

Kata  antisipas  disini memberikan  pengertian  kepada  kita, bahwa kita  sebagai karyawan  harus  bisa  membaca  situasi, dimana  kita  harus   cepat tanggap  serta  tepat  dalam melakukan  tindakan  yang  dibutuhkan  baik oleh atasan maupun perusahaan  baik  atas permintaan secara  langsung maupun tidak langsung.

Di ibaratkan, kalau  kita megetahui pimpinan sedang membawa martil  untuk melakukan  penyambungan  balok kayu, maka kita  harus  bisa segera menyiapkan  paku yang  kira-kira  cocok  dengan  kebutuhan, baik itu  jenis  maupun ukurannya.

Sehingga, baik atasan maupun perusahaan, bukan mustahil mereka  akan memberikan apresisasi kepada  kinerja kita, dimana  kita telah  datang tepat pada waktunya dengan  solusi  yang  tepat guna  pula, sehingga  mutual benefit akan  hadir  untuk  kita sebagai karyawan maupun untuk atasan atau perusahaan.


5.     Buat Laporan

Meskipun  kita  telah  bisa  melengkapi  ke 4(empat) aspek  bekal penting / kunci  sukses tersebut diatas, namun  bila tidak  dilengkapi dengan  aspek yang kelima  niscaya hal tersebut  akan  kekurangan  makna.

Pada dasarnya, banyak atasan  akan sangat menyenangi pada  subordinatenya  yang selalu  mampu memberikan  laporan  yang  cepat  dan akurat atas pekerjaan  yang  telah  didelegasikannya.  Oleh karena, hal tersebut akan  bisa  meringankan tugas  atasan  dalam memberikan info  tertulis kepada jenjang yang lebih tinggi, dimana tidak harus  mengeluarkan energi  extra  untuk  melakukan  write down  dari hasil  laporan  yang  mungkin  hanya  verbal dari bawahannya.

Laporan tersebut akan memberikan NILAI PLUS terhadap si pembuat, karena  kenyataanya banyak diantara para  karyawan  yang  masih mempunyai kendala bila  diminta  untuk membuat laporan atas hasil kerja mereka. Karena  sejujurnya, memang tidak  mudah  untuk membuat laporan yang bisa dimengerti  oleh orang  selain  si pembuat.

Tentu hal tersebut  sedikit tampak sulit untuk dilakukan, namun tidak ada hal  yang mustahil, bila kita  masih ada kemauan untuk mencoba dan mencoba.  Perlu di ingat, tidak ada seorang bayipun yang terlahir didunia ini langsung  bisa  berlari  tanpa harus belajar berjalan  terlebih dahulu.


Bila kita  selalu siap, pasti kita akan selalu disiapkan oleh NYA.

Kesimpulan dari rangkuman paparan tersebut diatas, bila kita  semua  bisa  mempersiapkan diri dan melaksanakan  dengan 5 (lima)  bekal penting  tersebut diatas, sesuai  dengan  hukum bisnis yang  berlaku, maka  siapa  yang selalu siap, dia akan menuai sukses dan akan selalu dipersiapkan  untuk kedudukan lebih tinggi dari  yang  sekarang mereka sandang , meski dia  belum pernah  memimpikan sebelumnya.


SELAMAT  MERENUNGI  TULISAN TERSEBUT SAMBIL NGUPI , NAMUN BEGITU,  TIDAK ADA SALAHNYA  HAL BAIK TERSEBUT UNTUK DI  CUBA.

 

Salam Sukses,

Maryono Rahardjo,

Bekasi, akhir desember 2010.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar