Minggu, 10 Januari 2010

MEMBINGKAI INISIATIF UNTUK SEBUAH KESUKSESAN

Bob Nelson, dalam bukunya 1001 Ways to take  Initiative At Work menulis  berbagai  cara untuk  memahami, memulai dan membuat  inisiatif dalam dunia  kerja.   Tak  kurang dalam  mukadimah bukunya dia mencoba menulis  untaian  kalimat – kalimat indah yang  terangkai seperti dibawah.

Kesalahan  terbesar dalam kehidupan ini adalah jika berfikir bahwa  anda  bekerja  untuk orang lain.  Benar, mungkin anda memiliki seorang atasan  dan  anda  mendapat gaji dari perusahaan  tempat  anda bekerja tapi, pada  akhirnya, andalah orang  yang  menentukan  nasib anda  sendiri.  Andalah  yang  memutuskan  potensi apa yang  anda  raih  dalam karir dan  apa  yang  pada  akhirnya anda  capai dalam  kehidupan.

Tanpa  memandang  dimana, apa pekerjaan dan  kepada  siapa anda  bekerja, anda  bisa  membuat  perubahan. Secara  khusus, prinsip  ini  berlaku ditempat  anda  bekerja. Setiap  hari  anda  memiliki kesempatan  untuk menjadi  karyawan  terbaik, karyawan nomer satu  dan  karyawan  istimewa.  Anda  dapat  membuat  saran-saran  demi perbaikan  suatu  produk  atau  jasa  atau  memberi pelayanan yang  lebih  baik kepada  para  pelanggan anda. Anda  bisa  mengidentifikasi  suatu  peluang  untuk  menghemat uang  perusahaan atau  mewujudkan satu  gagasan  atau  inovasi  baru. Anda  bisa  membantu mitra  kerja  anda  bagaimana melakukan pekerjaannya  dengan  lebih  baik lagi atau  belajar satu  ketrampilan  baru  yang  bisa  bermanfaat untuk menemani  sisa hidup anda.

Ini semua  membutuhkan inisiatif  yaitu untuk  mengambil  tindakan  guna menuntaskan  suatu pekerjaan tanpa harus menunggu  atasan  memerintahkan  kepada  anda  untuk menyelesaikannya  atau  kapan  dan bagaimana cara  untuk melakukannya.

Tentang  inisiatif.

Tidak  perduli  mereka  mengetahui  atau  tidak, setiap  manajer selalu mengharapkan bahwa  setiap  karyawan bebas  berpatisipasi  dan  urun  rembug, seperti  halnya  setiap  karyawan menginginkan  dirinya  dihormati, dipercayai  dan  dinilai  atas  peran  mereka  dalam  gambar  besar kredo  perusahaan.

Lantaran  tak seorangpun memiliki  semua  jawaban dan  tak  seorang  manajerpun  memahami  suatu  pekerjaan secara  detail  selain  karyawan  yang  memegang  pekerjaan  itu,  maka tidak  ada  keharusan untuk  atasan  boleh  mendiktenya.

Jadi  andalkan  diri  anda  sendiri, disini dan  sekarang  ini, bahwa  anda  tidak  akan  melepaskan  sebuah  peluang  begitu  saja, dimana  anda  bisa  membuat  perbaikan, atau  menghemat uang  perusahaan, atau  melayani  konsumen  dengan  lebih  baik, tanpa  urun  rembug  atau  mengajukan  usul.

Adapun  hasilnya  nanti, ini adalah  tugas  anda, tidak  semata-mata  untuk  kepentingan  perusahaan  anda, tapi  juga  demi kepentingan  anda  sendiri.

Mimpikan mimpi-mimpi  besar, dan  lecutlah  diri  anda  ke  standard  yang  lebih  tinggi.  Jangan  takut mengatakan yang  ada  dalam  pikiran  anda, jika  anda  benar  percaya  itu semua  akan  mendatangkan kebaikan. Di tangan andalah  kunci bagi  masa  depan anda  sendiri.  Bangunlah  masa  depan  sebagaimana  yang  anda  inginkan dan  jangan  biarkan  siapapun  menentukan  masa  depan  anda.

Begitulah rangkuman  hasil baca tentang  INISIATIF  yang  pernah  saya  dapatkan  dari salah  satu  risalah  yang  pernah  ditulis oleh  jd'lwejwe;fkjwe;fjk, yang telah saya edit dan tambahkan disana-sini, dan ini menurut saya lho.... untuk menambah  gurihnya  kalimat – kalimat yang ada tanpa mengurangi esensi  secara  keseluruhan.

Membingkai inisiatif.

Inisiatif adalah roh yang  bisa  menggerakkan  semangat kita  dalam  bekerja  untuk  mendapatkan  nilai  lebih, mendewasakan  cara  berfikir serta   yang  bisa mengantar  kita  untuk  bisa memberikan  sesuatu  lebih  dari  yang  diharapkan pelanggan. Hasilnya bisa  kita  analogikan dengan, seberapa  besar  daya  pantul  yang  akan  dan  bisa  ditimbulkan,  niscaya akan  bergerak   linier   dengan  seberapa  besar tenaga  yang anda berikan saat melempar  bola inisiatif ke  dinding kerja, layaknya dalam  permainan  SQUASH.

Berdasarkan  pengalaman penulis, keniscayaan  ini  akan  berlaku  dan  diberlakukan  dalam  segala  kondisi tidak  hanya  dalam  permainan  tersebut  diatas, namun  juga  berlaku  dalam  kehidupan  kerja kita sehari-hari, maka seberapa sering serta seberapa besar sesuatu yang anda perbuat, akan menentukan  seberapa  besar sesuatu  yang  akan  anda dapat.

Apakah  rumus empiris yang  pernah  didapatkan oleh banyak orang  ini  masih berlaku dalam  keseharian kita sekarang, maka cobalah anda  membangun kebiasaan  berinisiatif dalam  berkarya, agar bisa  anda  masuk dan   berdiri paling depan dalam  baris  antrian  agar bisa segera  mendapatkan  serpihan-serpihan  mozaik sukses yang nantinya anda dapat  rangkai dan membingkainya dalam sebuah kesuksesan. 

Teka teki terakhir yang tidak kita ketahui adalah waktu dan tempat kapan  kita  akan mendapatkan itu semua ,oleh karenanya  kita harus selalu  merintis  disetiap hembusan nafas.  Mengingat pada  hakikatnya kita semua hanyalah  para pemeran  yang kini sedang menunggu  adegan  yang musti dan  kudu  dilakonkan sesuai skenarioNYA.

Bekasi, Medio Januari, 2010.

1 komentar: