KejaR PROMOSI, PintaR sajA RupanyA beLuM cukuP
Meraih sukses dalam dunia kerja, kata orang kita harus pintar alias cerdas dalam memilih langkah pendekatan buat menaklukan hati atasan buat mendapatkan respek darinya. Tanpa itu, rasanya kita akan mempunyai kesulitan untuk bisa mendapatkannya, walau sebenarnya kita telah mencoba juga telah berusaha dengan sekuat tenaga , namun dengan cara yang kurang kena. Untuk itu rupanya memilih cara adalah langkah penting, mengingat pintu masuk untuk mendapatkan sebuah promosi dalam pengembangan karier, salah satu prasyaratnya adalah saran, usulan atau katebelece dari atasan kita.
Perlu di ingat bahwa atasan adalah bukan para DEWA yang tak berhawa nafsu, namun mereka adalah seperti manusia kebanyakan lainnya yang masih punya kemauan untuk dihormati, punya nilai yang dipahami serta punya selera yang perlu dipenuhi. Sulit membayangkan ada seseorang bisa meraih sukses dalam berkarier dan selalu mendapat promosi, padahal mereka dalam kerja sehari-hari selalu tidak bisa berkolaborasi yang baik dengan atasannya atau bahkan malah selalu melawan dan selalu berseberangan atau bahkan selalu menyerangnya dalam berkreatiitas dalam melaksanakan pekerjaan.
Untuk itu pintu masuk agar bisa mendapatkan respek dari atasan perlu dan harus diciptakan. Beberapa prasyarat untuk menciptakannya sebetulnya sudah banyak telah di ulas oleh banyak para pakar / guru ethos maupun para motivator yang ada di Indonesia raya ini . Sementara itu beberapa saran langkah yang pernah saya baca dalam beberapa media, untuk mendapat atensi atau respek tersebut paling kurang ada 5 (lima) pintu pendekatan yang musti diciptakan, antara lain adalah:
1. Keluarga.
2. Komunitas
3. Keagamaan
4. Kesenangan
5. Kinerja
Kalau demikian halnya,lantas jalan pendekatan yang mana yang paling manjur sehingga kita bisa mendapatkan respek yang cukup dari atasan.. Menurut kata beberapa pakar, dari ke lima item di atas tidak bisa dipastikan aspek mana yang paling manjur atau mujarab buat di praktekkan, karena tergantung sekali dari masing-masing pribadi atasan bersangkutan sehubungan dengan kecenderungan perilaku atau kebisaaan mana yang paling dominan dari pribadi atasan tersebut.
Keluarga.
Ada seoarng atasan yang dalam kesehariannya sering sekali menceritakan apa saja yang terjadi dan dilakukan oleh anaknya, isterinya ataupun keluarganya. Bisa dibilang tiada hari yang luput dari cerita tentang keadaan keluarga nya, terlepas itu cerita yang menyenangkan seperti kegiatan dan prestasi anaknya ataupun hal- ihwal yang menyangkut kehidupan dia bersama keluarganya .
Itu semua adalah sebuah pertanda bahwa, sang atasan tersebut sangat care terhadap keluarganya, Untuk itu bila anda atau kita semua menemukan atasan dengan karakter semacam itu, menurut rumus umum yang telah diyakini kebenarannya, kita bisa masuk dalam atensi bawah sadarnya bila kita mau memakai pintu pendekatan aspek keluarga tersebut untuk menyamakan karakter kita dengannya guna mendapatkan perasaan KLIK antara kita dengan dia.
Sembilan puluh sembilan persen, dengan adanya hubungan yang baik tersebut akan bisa melempangkan karyawan termaksud untuk meraih tangga karier yang lebih tinggi.
Komunitas.
Ada route lain selain tersebut diatas. Seperti kita ketahui bersama, bahwa pada era sekarang ini, komunitas "geng" positif tumbuh semakin subur melanda hingga lintas generasi, lihat saja semisal komunitas sepeda Fun Bike, Motor Cycle hingga yang Moge, ada juga keluarga VW Kodok maupun yang Combi, Kelompok Kerja atau Organisasi Porfesi maupun yang non Profesi.
Nah sekiranya atasan anda dan kita ada yang aktif disalah satu dari komunitas-komunitas seperti yang dalam contoh di atas, maka kita dapat memannfaatkan jaring tersebut, selain akan mendapatkan net working yang lebih luas kita juga bisa akan lebih akrab dengan atasan dalam satu wadah yang akan membawa hubungan komunitas ini menjadi pintu pendekatan yang sangat berguna dan efisien.
Keagamaan.
Banyak jalan menuju Roma begitu kata pepatah, begitu juga bila kita mau menuju dan menggapai sukses dalam berkarier. Barangkali ada juga atasan yang tidak menyukai kegiatan lain selain ini dikarenakan oleh latar belakang yang religius ataupun karena sebab yang lain.
Oleh sebab itu, apa salah nya kalau kita mencoba bergabung dengan beliau kalau memang kebetulan kita memang se IDE. Selain kita bakal bisa menambah ilmu keagamaan sekaligus menambah keakraban dalam menjalin silaturahmi dengan atasan yang nantinya akan bisa membantu dalam mensinergikan kemampuan kita ke jenjang yang lebih tinggi.
Kesenangan atau Hobby.
Semua orang hidup di dunia ini pasti mempunyai hobby, sementara yang membedakannya adalah intensitasnya dalam melakukan hobby tersebut. Begitu banyak hobby yang sekarang ini bisa dilihat seperti, hobby panjat tebing, mancing, terbang layang, balap motor, baca buku dan masih banyak lagi jenis hobby yang belum saya sebutkan. Bila tidak menemukan pintu masuk selain dari tiga pintu pendekatan yang diatas, pintu ini adalah merupakan pilihan yang tidak bisa disepelekan untuk kita kita lakukan.
Kinerja.
Dunia memang aneh, saya pernah mempunyai satu pimpian yang hobbynya tidak banyak di pilih oleh kebanyakan orang. Ceritanya begini, pada suatu saat, dalam acara temu karyawan di perusahaan tempat saya bekerja, saya disamperi oleh BIG BOS saya, artinya dia bukan atasan langsung saya, namun beliau adalah Presiden Direktur do perusahaan tersebut.
Beliau menanyakan hobby saya , tentu dengan senang hati saya mengutarakan kepada beliau bahwa hobby saya adalah membaca dan olah raga. Dengan sedikit beringsut dari tempat berdirinya beliau, beliau mengatakan kepada saya bahwa hobinya agak berbeda dengan saya, beliau bilang bahwa hobbynya adalah KERJA. Bisa dibayangkan, kalau kerja sudah menjadi hobby, lantas masalah apa yang bisa menghalangi beliau untuk tidak bekerja. Beliau datang pagi-pagi dan selalu pulang sore hari disetiap harinya, dan yang selalu saya dapati adalah kondisi beliau yang happy-happy saja. Itulah barangkali dahsyatnya sebuah HOBBY.
Nah kalau kita menemui atasan yang seperti poin lima tersebut, langkah pendekatan yang musti dan kudu kita lakukan adalah kita harus masuk ke dunia seperti yang atasan akrabi. Maka kita mau tidak mau harus mendekati atasan tersebut dengan jalan KINERJA. Saya yakin dengan langkah ini pasti kita akan mendapatkan atensi nya, yang pada waktunya itu semua akan bisa mendorong dan membawa kita dalam jenjang yang lebih tinggi.
Dengan jalan pendekatan dari salah satu atau dua dari yang disebutkan diatas kita secara sadar telah melakukan prinsip "MIRRORING STRETEGI" terhadap atasan kita. agar bisa mendapatkan FEEL KLIK dari atasan. Berdasarkan theory, secara ilmiah hampir dapat dipastikan bahwa kita akan mendapat keberhasilan dalam meraih respek atasan seperti yang diharapkan, SO.......PASTI, tentunya dengan catatan bila TUHAN telah mengkehendakinya.
Namun jangan khawatir para sahabatku , TUHAN pasti akan mengabulkan semua doa-doa kita, karena TUHAN telah berjanji lewat firmanNYA: "Ud'uni astajib lakum" yang terjemahan bebasnya adalah , pintalah kepadaku niscaya akan kuberi.
Kalau diatas ditulis bahwa, raih promosi, pintar saja belum cukup, itu artinya bukan berarti kita semua BOLEH mengenyampingkan atau paling kurang me-nomor duakan kepintaran dan keahlian.
Semoga ada manfaatnya.
Salam,
Maryono Rahardjo,
Bekasi , Penghujung Desember 2010.