Jumat, 18 Mei 2012

SURVIVAL OF THE FITTEST

Memaknai  kisah dibalik  kesuksesan seseorang.


Banyak cerita keberhasilan yang sudah pernah diberitakan dan diperlihatkan dimedia cetak maupun audio visual. Namun  banyak juga  orang-orang yang belum tergerak hatinya untuk meniru dan   atau menjadi followernya  dalam memperjuangkan nasib atau peruntungan.  Biasanya mereka  dalam melihat keberhasilan seseorang hanya melihat  pada ending ceritanya saja atau berhenti pada kata-kata seperti : wah hebat dia..... dan melupakan  atau menafikan   pada proses perjalannya, bagaimana sampai  seseorang  bisa meraih itu semua.

 

Pada kenyataannya banyak kisah keberhasilan seseorang yang pada perjalannannya diselimuti oleh kisah yang mengharu biru, jauh dari kondisi ideal dan tidak nyaman  untuk dilihat maupun didengar, seperti alur kisah dibawah ini:

1.    Ada orang yang tadinya susaaaaaah buanget, hidupnya  yang terlunta-lunta namun di kemudian hari bisa berjaya, begitu kata orang Malaysia.

2.    Ada  orang yang punya kebutuhan khusus ( tuna indera) - yang banyak orang mengatakan bahwa mereka  sulit untuk bisa  berhasil - ternyata dikemudian  hari dia berhasil mematahkan pendapat banyak orang dan malah  bisa memberikan pekerjaan pada orang yang lebih sempurna.

3.    Ada orang yang pernah jatuh bangun bertubi-tubi dalam  perjalanan dalam memperjuangkan cita-citanya dan akhirnya karena  kegigihannya  dia bisa sukses menaklukkan dahsyatnya  rintangan yang menderanya.

Padahal  tidak saja contoh langkah sukses seseorang  yang bisa diteladani namun  kisah kegagalannyapun bisa diambil sebagai pelajaran, agar seseorang dalam meniti suksesnya tidak usah mengalami  kegagalan serupa dan akhirnya bisa  memetik keberhasilan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.

 

Survival of the Fittest.

Kesuksesan Bob Sadino sepertinya tidak berlebihan untuk dijadikan bench marking seseorang dalam meraih impian atau cita-cita. Bob adalah tokoh yang unik dan berhasil di bidang bisnis. Akan tetapi banyak orang  hanya mengagumi  sukses usahanya yang beromset milyaran rupiah pertahun dan tidak banyak orang yang mengetahui awal mula usaha Bob. Dalam bukunya Petualangan Bisnis Bob Sadino, dia mengatakan bahwa dalam mengawali kariernya dia pernah menjadi sopir taxi serta kuli bangunan. Tidak berhenti sampai disitu, dalam perburuan suksesnya, setelah meninggalkan profesinya sebagai kuli bangunan, Bob mengalami begitu banyak kisah yang pantas untuk dicatat seperti jatuh bangun usahanya  yang berulangkali . Namun begitu Bob Sadino selalu bangkit dan siap untuk memulai lagi. Dengan kata lain, Bob selalu dalam kondisi yang FIT (jiwa maupun  raga), dia selalu siap  bekerja keras, tidak pernah memilih-milih jenis pekerjaan serta tidak pernah patah arang. Sampai akhirnya  langkah yang dia lakukan tersebut  bisa membawanya dalam  keberhasilan seperti yang sekarang ini. 

Perjuangan Bob Sadino tersebut, menurut hemat penulis semakin membenarkan akan kebenaran dari theory    Darwin tersebut yaitu  "survival  of the fittest".    Dari  kalimat theory Darwin tersebut penulis mencoba mengartikan bahwa, hanya pada seseorang  yang selalu FIT disetiap waktu  yang akan selalu bisa memenangkan pertarungan  atau yang bakal muncul sebagai sang pemenang dalam memperjuangkan  cita-cita apapun yang diimpikan. 

 

Bagaimana cara mendapatkanya.

Untuk dapat  mendapatkan kondisi selalu fit tentunya tidak semudah seperti kita membalikkan telapak tangan. Dalam hal ini, kondisi fit yang dimaksudkan tidak bisa hanya dimaknai  hanya terpusat pada kesehatan jasmani semata, namun juga harus disertai dengan jiwa yang sehat pula. Tanpa jiwa yang sehat, manusia akan rapuh dalam mengahadapi  rintangan sekecil biji sawi_pun. Oleh karenanya tidak berlebihan jika  setiap orang seyogyanya bisa memaknai kata mutiara yang populer ini, yaitu  "orandum est mens sana in corpore sano", yang berarti berdoalah engkau, agar pada  jiwa yang sehat terdapat badan yang sehat. Hanya dengan kekuatan doa disetiap tarikan nafas, niscaya  kekuatan supranaturalNYA akan membimbing jiwa seseorang menjadi sehat.

Selain kondisi yang harus selalu fit, keharusan lain yang penting dipunyai oleh seseorang yang akan melakukan perburuan sukses adalah memaknai apa yang dikatakan oleh para pendekar dunia seperti, William  Shakesphere , Einstein dan Bill Gates, seperti tersebut dibawah.

 

1.    William Shakesphere.

Tiga kunci sukses, (1)Harus tahu lebih banyak dari orang lain,(2) berusaha lebih keras dari orang lain dan (3) berharap lebih sedikit dari orang lain.

2.    Einstein

Dalam berkarya harus selalu berinovasi , karena jika seseorang merasa bahwa mereka tidak pernah  melakukan kesalahan selama hidupnya, maka sebenarnya mereka tidak pernah  mencoba  hal-hal baru dalam hidupnya.

3.    Bill Gates,

Selalu bekerja keras dalam berkarya, karena jika anda terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah kesalahan anda, namun jika anda mati dalam kemiskinan itu adalah kesalahan anda.

 

Dengan semangat makna yang terkandung dalam  theory Darwin "Survival of the fittest" yang dilengkapi dengan langkah-langkah yang teruji sesuai kata bijak  dari para pendekar taraf dunia tersebut diatas, maka di dunia ini tidak ada sesuatu yang tidak mungkin untuk bisa diraih.

 

 

Bravo & Sukses,

Medan Satria, Kota Bekasi, May 2012



Selasa, 15 Mei 2012

MENEMBUS BATAS


Memahami arti kata batas.

Dalam bahasa umum batas bisa diartikan sebagai  garis pemisah antara dua atau lebih dari sesuatu hal. Oleh karenanya pada  kondisi tertentu batas kadang diartikan  pemisah  antara hak orang satu dengan yang lainnya dikarena  atribut  jender. Disaat  lain kata  batas bisa diartikan  juga untuk pengklasifikasian sesuatu, contohnya seseorang tidak boleh  mengikuti perlombaan  dikarenakan adanya aturan umur yang harus disesuaikan  dengan keperuntukannya. Namun untuk   kondisi universal , batasan – batasan   seperti yang disebutkan   diatas tidak  berlaku lagi , seperti tidak adanya BATAS  atas hak untuk SUKSES bagi  setiap orang tanpa terkecuali.  Namun begitu, meski tidak ada  batas untuk hak universal   seperti yang disebutkan  diatas tidak lantas  pemahaman  atas hak tersebut bisa bersemi  langsung dengan sendirinya pada  sanubari setiap  orang, apalagi untuk  bisa hidup subur dan tumbuh berkembang.


Makna persepsi dan efek yang ditimbulkan.

Banyak orang mengatakan atau mengartikan bahwa persepsi adalah cara pandang seseorang dalam mengartikan atau menilai suatu benda, objek atau masalah. Oleh karenanya tindak lanjut dari persepsi yang ada akan sangat menentukan langkah apa yang akan diambil oleh seseorang dalam mensikapi  kondisi yang saat itu dihadapi  serta dialaminya. Tak terkecuali juga  terhadap pensikapan adanya hak sukses yang sebetulnya  dimiliki oleh semua orang, masing-masing pribadi pasti akan beda dalam  menindaklanjutinya, apakah seseorang akan sepenuh hati dan yakin bisa meraih  haknya  atau malah mengambil langkah sebaliknya yaitu setengah hati dan tidak yakin  mampu untuk mendapatkannya.  Hal tersebut akan sangat tergantung sekali terhadap persepsi apa yang dominan pada  masing-masing pribadi, persepsi positif atau persepsi negatif.


Persepsi positif versus Persepsi negatif.

Biasanya tanda-tanda  dari orang yang mempunyai persepsi positive adalah  jika seseorang  yang dalam  pandangan  hidupnya  selalu mengatakan pada dirinya  " aku pasti bisa", "tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bah!", " bila orang lain bisa kenapa  tidak", dan masih banyak lagi yang lainnya (maaf  bung Rhoma  saya  langsung main comot dan pasang (copas) aja  kata-kata tersebut tanpa minta ijin terlebih dahulu).

Sementara  untuk orang  dengan  persepsi negatif , kebanyakan  dari mereka akan selalu mengatakan pada dirinya  sendiri maupun kepada orang lain  dengan argumentasi pembatasan diri, atau dalam artikel ini penulis sebut BATAS. Dibawah disampaikan beberapa kalimat batas-batas yang sering kita dengar, diantaranya  adalah:

- Saya tidak bisa sebab saya  miskin

- Saya tidak bisa karena  saya bukan sarjana
- Saya tidak bisa karena pengalamanku masih sedikit

- Saya tidak bisa  karena sudah  tua
- Saya tidak bisa  karena masih muda
- Dan masih banyak lagi alasan ketidak bisaan lain...

 

Inspiring  Figure.
"Saya tidak bisa  sebab saya miskin", begitu sering kalimat itu kita dengarkan  baik itu di kampung maupun di kota besar ( ingat kaum papa di republik ini, masih lebih dari 50% populasi penduduk, maka mereka ada dimana-mana)). Bila dari awal seseorang sudah mempunyai argumentasi seperti tersebut , hampir bisa dipastikan  bahwa orang tersebut akan selalu gagal, karena dari jauh-jauh hari di otak mereka telah  diberi gambaran gagal atau paling tidak mereka telah membatasi kemampuan dirinya , merasa kurang ini, kurang itu  dan akhirnya mereka tidak melakukan langkah apapun  dikarenakan  mereka telah merasa kalah sebelum berperang.  Untuk para pemenang, batas batas  tersebut  diatas tidak berlaku  dan  tidak akan mampu mempengaruhi  terhadap  semangat perjuangan hidupnya. "Rawe-rawe rantas, malang-malang putung" atau "Sekali layar terkembang, pantang biduk  surut ke pantai"- begitu motto yang sering mereka ucapkan.


Sebetulnya ada banyak figure contoh yang bisa disampaikan , namun paling kurang  disini bisa penulis sampaikan  ada dua  rol model yang  pantas di jadikan   inspiring figurenya, diantaranya adalah Bung Andre Wongso  dan yang lainnya  adalah Bung Iwan Setiawan. Alasan kenapa saya menampilkan kedua figure tersebut  adalah, hanya karena person yang pertama sering saya dengarkan  talk shownya disebuah radio  di Jakarta  sementara untuk person  yang kedua saya ambil  dari kisah  wawancara  dia dalam  acara Kick Andy. Lepas dari itu  semua, yang jelas kedua  person   tersebut ternyata telah membuktikan  kepada kita semua sebuah contoh keberhasilan  dalam  meraih  sukses dengan  mengumandangkan  semangat   MENEMBUS  BATAS, yang mungkin oleh banyak orang belum tentu hal yang sama akan dilakukan, sebelum dapat inspirasi dan motivasi  dari mbah dukun......(bercanda  sakletik  boleh kan??).


Alkisah , Andrie Wongso yang pada  beberapa kesempatan  sering mengatakan kepada kita semua  bahwa dia  bukan lulusan perguruan tinggi dan hanya bergelar SDTT ( sekolah dasar tidak tamat), namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya  dalam memperjuangkan cita-cita, yang akhirnya dia bisa juga meraih  sukses seperti yang kita ketahui sekarang.  Hal tersebut  menunjukkan kepada kita bahwa kisah  ini adalah salah satu contoh  keberhasilan  yang bisa lahir  dari keluarga miskin (begitu pengakuannya) berhasil  meraih sukses  yang selanjutnya  hal tersebut mampu membawa dirinya menjadi salah satu MOTIVATOR sohor  di replubik ini. "Succses is my right" adalah motto yang akhir-akhir ini selalu  dia pakai dalam menyemangati pribadi-pribadi yang mau jadi pemenang.


Lain lagi dengan Iwan Setiawan, berangkat dari keluarga sopir angkot dikota kelahirannya, dia telah berjuang  dengan caranya sendiri dalam menembus batas guna  merealisasikan  cita-citanya, yang dimulai dari dia harus lulus SLAnya di  Batu dan  selanjutnya   harus bisa masuk perguruan tinggi lewat program PMDK. Dengan perjuangan berat dan sangat keras tentunya akhirnya bisa masuk perguruan tinggi sesuai dengan jalur  yang dia idamkan dan selanjutnya dia bisa menyelesaikan pendidikannya dengan tepat waktu serta  lulus dari sebuah perguruan tinggi di Bogor yang  kampiun itu.


Tidak  berhenti  sampai di situ saja , dengan modal pengalaman  kerja  yang hanya  dua tahun serta dengan  kemampuan bahasa inggris yang  masih seadanya  dia harus  menerima tantangan dari perusahaan tempat kerja dia, untuk  menjajal  kemampuan intelektualnya  di New York.  Singkat cerita, akhirnya  dalam  waktu  sepuluh tahun  dia  telah bisa menaklukan persaingan ketat dengan para bule AMRIK yang ada di New York sana dengan meraih  posisi sebagai Direktur Riset pada perusahaan  yang mempromosikannya tersebut. Berdasarkan dari  pengakuannya  dalam wawancara  KICK ANDY tempohari, kunci sukses yang menyertainya dalam memperjuangkan cita-citanya adalah dengan bersandar atas motto " Jangan pernah menunggu keajaiban, belajar & berusahalah" dan pepatah negeri seberang yaitu " there is a will, there is a way ", demikian celotehnya.


Menembus batas menjemput keberhasilan.

Dari contoh sukses tersebut diatas memberikan pelajaran kepada kita bahwa semangat bisa menembus batas  itu sangat diperlukan, karena dengan tiadanya semangat tersebut seseorang akan  menyerah sebelum bertanding, walaupun orang tersebut sebetulnya mempunyai bekal yang cukup atau bahkan sangat memadai untuk dapat memperjuangkan cita-citanya.  Memetik hikmah dari itu semua, maka menurut hemat penulis, kehidupan  sehari-hari kita harus selalu dihiasi dengan sikap  optimis yang dilandasi dengan  persepsi  positive, seperti halnya motto dari kedua tokoh inspiring tersebut diatas. Dengan begitu diharapkan pintu kemungkinan akan selalu  terbuka lebar  untuk bisa mengantar  kita semua bisa berbuat lebih baik dari yang kemarin agar dapat  meraih sukses apapun yang kita diimpikan, dengan mentunaikan  amalan  syariat   menembus batas (kemustahilan / ketidakmungkinan) dalam menjemput keberhasilan. Amin Ya Robbal Alamin!

 

BRAVO & SUKSES.

Medan Satria, Kota Bekasi – May 2012



Jumat, 04 Mei 2012

JADILAH SANG PEMENANG dan BUKAN PECUNDANG:


Demand  versus Supply.

Pada  suatu hari seorang sahabat menjelaskan akronim kata tekad kepada  saya. Disela sela kesibukannya, disuatu  hari dia menjelaskan begini: di era  tahun  delapan puluhan   banyak orang yang mengatakan bahwa  saat itu  mencari kerja di Jakarta  dan sekitarnya bisa dikatakan relatif  masih mudah, baik  kesempatan untuk jenjang lulusan SLA apalagi untuk jenjang yang lebih tinggi.  Tanpa harus bertanya kepada pakar sekalipun buat mendapatkan jawaban tersebut, semua  orang pasti sudah tahu jawabannya, kenapa saat itu situasinya begitu mudah?. Yang  pasti  pada  saat itu  persaingan pemburu kerja tidak sebanyak, sesulit dan  seDAHSYAT sekarang, oleh karena saat itu  situasinya : si_DEMAND (pemburu kerja) lebih kecil dari si_SUPPLY (lowongan kerja), namun kondisi yang ada sekarang adalah  justru   sebaliknya, badan si _DEMAND  lebih  besar  dari  si_SUPPLY.

 

Untuk itu, dampaknya  para pencari kerja baik  yang pemula  maupun  yang  non pemula ( buat mereka-mereka yang ingin mengejar sukses  lebih tinggi) harus  siap  berkompetisi ketat bahkan seketat-ketatnya dengan para kompetitor lainnya. Ringkasnya di era sekarang  persaingan  dalam dunia perburuan lapangan  kerja  maupun dalam berkompetisi untuk menjadi pemenang apapun, seseorang tidak bisa lagi hanya dengan bermodalkan tekad yang biasa-biasa  saja  namun harus mempunyai  dan mengaplikasikan  TEKAD yang ++ ( baca: plus plus).

Binatang apakah  TEKAD ++ itu?.


Kata  TEKAD  banyak diucapkan  oleh banyak orang, namun tidak banyak orang yang bisa memanfaatkan  kata "bertuah" ini secara optimal. Dia memberikan contoh tragis, nasib dari seorang sahabatnya yang sangat memimpikan dan bahkan telah bertekad untuk bisa jadi  seorang pilot handal, namun singkat cerita  sahabat termaksud akhirnya gagal dalam meraih cita-citanya. Usut  punya usut, rupanya ketidak berhasilan usaha tersebut  lantaran tekad dari sang sahabat termaksud hanya berhenti pada tataran motto  semata, tanpa  disertai usaha yang memadai, atau jauh  dari pengamalan  akronim  kata TEKAD itu sendiri, yang oleh temanku akronim tersebut disebutnya sebagai tekad plus-plus.


Menurut teman saya  akronim tekad  mengandung  "mineral kekuatan "yang sangat luar biasa. Lebih dari itu kebertuahannya sudah terbukti  serta  dibenarkan  oleh  adanya testimoni  dari para  peraih sukses atau pemenang yang pernah disampaikan di beberapa  kesempatan, baik itu di media audio visual maupun di media cetak. Kelima makna akronim tersebut sejatinya menurut penulis memang  layak untuk  dicermati, oleh karenanya mari simak uraian tersebut dibawah:

 

1.  TARGET

Agar lebih fokus  dan tidak  melebar kemana-mana, maka cita-cita  atau kehendak itu harus dimasukkan  dalam sebuah bingkai target atau sasaran, yang nantinya  hal tersebut setiap saat  bisa dilihat perkembangannya serta sekaligus bisa sebagai bahan pengingat   atas sasaran awal .  Tanpa  adanya pengingat dan pembatas yang harus  diikuti atau dilaksanakan , maka  sangat dimungkinkan  dalam perjalanan  pencapaian  target atau sasaran tersebut akan terlena  dan bisa berbelok  ke arah yang tidak jelas bahkan akan menjauh  dari target semula , oleh karena adanya halangan atau  hambatan  yang mendera dalam proses perjalanan pencapaian sasaran.

Rumus  keniscayaan yang ada, bila telah terbangun sebuah target, maka bisa dipastikan  disitu telah tersemai  sebuah harapan. Dan pada  giliranya  dengan adanya  harapan maka  otomatis  akan selalu timbul MOTIVASI dan KOMITMEN.  Seperti yang  dipercayai dan dikatakan oleh banyak pakar bahwa motivasi adalah merupakan bahan bakar  paling handal untuk "mesin usaha" seseorang  atau kelompok  dan bahkan bangsa dalam usaha  merealisasikan  TARGET atau sasaran.

 

2.  ETOS KERJA

Kenapa  etos kerja yang harus ditonjolkan  dalam perjalanan  pencapaian  sukses  dari jenis apapun keberhasilan yang  diharapkan?  Sebelum  masuk paparan lebih lanjut tentang  etos kerja, lebih  baik  kita simak  beberapa definisi kata etos  itu sendiri.  Dalam kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral. Sementara pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika. 

Etika tentu bukan hanya dimiliki oleh bangsa atau rumpun  bangsa  tertentu. Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika, karena ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja keras, berdisplin tinggi, ulet, menahan diri, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain.

Dari situ, maka muncullah etos kerja Miyamoto Musashi - Jepang, etos kerja Jerman, etos kerja Barat, etos kerja Korea Selatan  serta etos-etos  kerja bangsa-bangsa maju lainnya.   Bila ditelusuri lebih dalam, etos kerja adalah merupakan respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok,  atau masyarakat terhadap kehidupan  yang biasanya akan berbanding lurus dengan keyakinan masing-masing.  Setiap keyakinan tertentu pasti mempunyai sistem nilai tertentu dan oleh  karenanya  setiap orang yang menerima keyakinan tertentu akan berusaha untuk  mengamalkan  nilai –nilai yang diyakininya.   

Maka bisa  disimpulkan  bahwa  membangun etos  kerja  yang baik  seperti  yang sudah  diperlihatkan oleh bangsa lain  itu merupakan  kata  kunci  dan mutlak  untuk  dipunyai  serta  harus  dilakukan  agar  seseorang  bisa  berhasil  atau  menggapai sukses , yang ujungnya agar tidak disebut  hanya sebagai kelompok atau bangsa pecundang.


3.  KEMAMPUAN

Ada  yang  mengatakan  bahwa kemampuan  setiap individu pada dasarnya  paling kurang  akan diwarnai  oleh dua macam kemampuan  yaitu  kemampuan Inteligensia Quotient  (IQ) atau  Hard Skill dan  kemampuan Emotional  Quotient (EQ) atau Soft Skill.  Untuk mengenal  tentang apa itu IQ dan EQ serta apa korelasinya  dengan  kesuksesan  seseorang , dibawah  disampaikan cuplikan tulisan Dita A Andhyini  dari salah satu media, yang sudah dilakukan sedikit editing disana sini untuk menambah  ketajaman  makna dalam penyampaian sebuah  ilustrasi  yang berhubungan   dengan  kehidupan  dunia kerja.

Apa sih perbedaan antara soft skill dan hard skill?
Pada soft skill, yang lebih ditekankan adalah EQ (Emotional Quotient) atau kecerdasan emosional. Soft skill merupakan kemampuan yang umum dan tidak terpaku pada suatu bidang tertentu.  Soft skill bersifat invisible atau tidak dapat dilihat secara langsung, misalnya kemampuan seseorang dalam memimpin dan pandai dalam bergaul.

Sedangkan pada hard skill, yang lebih ditekankan adalah IQ (Intelligence Quotient) atau kecerdasan intelektual. Hard skill merupakan kemampuan seseorang yang memiliki fokus pada bidang tertentu. Hard skill bersifat visible atau dapat dilihat secara langsung oleh orang lain apakah seseorang memiliki kemampuan di bidangnya atau tidak, misalnya kemampuan seorang  auditor  dalam melakukan audit keuangan perusahaan.

Lantas  apa keterkaitan antara soft skill dan hard skill dalam dunia kerja?
Soft skill dan hard skill merupakan 2 hal yang saling melengkapi. Kita tidak dapat hanya mengandalkan salah satu dari soft skill atau hard skill, sebab dalam dunia kerja soft skill dibutuhkan untuk menunjang hard skill seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kemampuan bidang hukum, teknik  maupun keuangan tidak akan pernah sukses hebat jika  seseorang  itu tidak mengembangkan soft skill seperti kemampuan dalam berkomunikasi, membangun relasi / networking , atau kerja sama dengan Client.

Soft skill apa saja yang biasanya dibutuhkan oleh suatu perusahaan?
Soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja /perusahaan diantaranya : bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerja sama, manajemen waktu, kejujuran, mengelola sumber daya dan lain-lain.

Kemampuan  yang perlu dipertimbangkan dan direnungkan.

Daniel Golemen, dalam bukunya Emotional Intelligence (1994) menyatakan bahwa "kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 % ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yang disebut Kecerdasan Emosional (EQ)". Dari nama tehnis itu ada yang berpendapat bahwa kalau IQ mengangkat fungsi pikiran, dan EQ mengangkat fungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya, bisa mengusahakan kebahagian dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat.

Ringkasnya,  bila menggaris bawahi tulisan pak Daniel Golemen tersebut diatas, mempunyai kemampuan  hard skill yang tinggi saja tidaklah  cukup untuk membangun sebuah effort  yang efektif dalam pencapaian sukses  , namun haruslah dipadu  dengan kemampuan soft skill yang memadai. 

Bila tidak, mereka yang mempunyai hard skill (IQ) tinggi  namun soft skill(EQ)nya rendah, mereka  hanya akan menjadi orang yang ber-ego nan  tinggi  yang selanjutnya serta biasanya  akan tampak  oleh banyak orang  hanya  akan sebagai "orang gila" kerana tak acuh  terhadap  lingkungan yang mengitarinya.


4.  AKTUALISASI

Sebagian  pendapat mengartikan  aktualisasi diri  adalah  sama sebangun dengan  kata eksistensi atau keberadaan.  Tentu yang dimaksud  disini adalah bukan hanya sekedar ada namun  lebih dari itu adalah suatu keberadaan yang kehadirannya bisa diterima, ditunggu dan diperhitungkan  oleh seseorang, kelompok atau  lingkungan yang lebih besar.  Biasanya ciri-ciri  orang  yang  telah berhasil mengaktualisasikan diri  kebanyakan  dari mereka disetiap harinya  adalah  kinerja nya selalu diwarnai setidaknya  oleh  dua sifat, pertama adalah sifat realiable atau bisa diandalkan

Sifat  ini  biasanya  seseorang  akan berdisiplin tinggi,  seringkali mengambil tugas  lebih dari sekedar job des yang telah diberikan , tidak pernah mengeluh atas tugas-tugasnya  serta tidak  akan pernah mau menyerah.  Sifat  yang kedua adalah  sifat  Inovative, mereka selalu suka  bereksperimen   atau tak henti-hentinya  selalu mencoba  sesuatu yang  baru  guna  mendapatkan  kinerja  yang optimal.  Bagi mereka  kemapanan  yang ada  bukanlah titik akhir yang perlu disakralkan , namun  bisa diartikan  lain yaitu merupakan  pijakan awal untuk melakukan  perubahan-perubahan   demi terciptanya kemapanan berikutnya, dan begitu seterusnya.


5.  DAYA TARIK

Daya tarik adalah  merupakan supplemen  yang sangat penting terhadap  pertumbuhan  kinerja seseorang  dan akan  sangat menentukan  terhadap kelancaran  serta kecepatan waktu  yang dibutuhkan  oleh seseorang  guna pencapaian  sebuah sukses.  Adapun  daya  tarik yang dimaksud tersebut paling kurang  ada tiga sifat  yang  harus dipunyai, ketiga sifat tersebut  adalah terdiri dari : pertama sifat  yang Adaptive atau mudah menyesuaikan diri , kedua sifat  Communicative  atau mudah dan lancar berkomunikasi  dan ketiga adalah  sifat Provokative  yaitu  mempunyai  daya kemampuan yang cukup  dalam memberikan   pengaruh  terhadap orang lain dalam menyampaikan  ide atau gagasannya.

Namun begitu  janganlah  diremehkan faktor penampilan phisik anda, dimana  hal tersebut sering dikecilkan oleh banyak orang yang sok pede.  Padahal kenyataannnya  tidak bisa dipungkiri bahwa penampilan phisik   yang tidak SAL-TUM bisa membentuk kepercayaan diri seseorang.  Memang  betul, penampilan luar memang bukan segalanya, namun setidaknya ada usaha yang memadai agar bisa selalu tampak menarik, karena banyak pakar yang mengatakan bahwa, efek penampilan luar yang menarik  akan  dapat mendatangkan  positif first image,meskipun   seseorang  tidak melakukan  tindakan  apapun, karena telah  dapat mendatangkan  rasa simpatik  lewat KLIK  penglihatan dari orang dan atau kelompok lain.

Mencoba  menyimpulkan  dari seluruh penuturan  teman tersebut diatas  maka kita semua pasti sepakat  bahwa betapa  hebatnya pengaruh  yang akan bisa diperoleh, bila semua  dari apa yang  saya , dia dan  anda  impikan dan harapkan bisa diperjuangkan dengan  TEKAD++  (baca: plus-plus), artinya  dalam memperjuangkan sesuatu meski sudah ada modal   tekad  harus pula  disertai dengan pengamalan  akronim yang disebutkan diatas  " agar kita semua  bisa langsung menjadi  sang PEMENANG  dan bukannya sang PECUNDANG".

 

BRAVO & SALAM SUKSES.

Awal Mei 2012, Medan Satria, Kota Bekasi

JAWA BARAT - INDONESIA