Rabu, 28 Oktober 2009

UKURAN KESUKSESAN


Arah  dalam  pengembangan karier  sangat terkait dengan ukuran  kesuksesan  yang  diyakini seseorang.  Secara  umum  terdapat  (3) tiga   ukuran kesuksesan  yang  menjadi  patokan  dalam  masyarakat yaitu, kekayaan, power dan  status  sosial.
Kekayaan pada  umumnhya ditentukan  berdasarkan kepemilikan  atas  sejumlah  materi. Biasanya ,  kekayaan  terlihat   sangat  jelas  dari  akses atau  pemanfaatan  seseorang  terhadap barang-barang mewah.  Namun  pada  orang-orang  tertentu " kekayaan" didasarkan pada elemen-elemen non materi, misalnya  kekayaan rohani, kekayaan ilmu, dan lain-lain.
Ketiga  aspek ini sering berkaitan.  Jika  seseorang memiliki kekayaan, dia  mendapatkan  status sosial  yang tinggi dalam  hirarki sosial,  dan  biasanya juga  memiliki 'power".  Sebaliknya  jika  memiliki power dia  akan  memperoleh  status  sosial  yang  tinggi.
Dalam  masyarakat  yang  berlandaskan meritokrasi, status sosial ini diharapkan  berupa  achieved  status, yaitu status  yang  diperoleh  melaului  perjuangan  dan  bukan  berdasarkan  keturunan  status  sosial  yang  tinggi merupakan  penghargaan  atas  prestasi  seseorang.   Dengan  demikian status sosial  akan  menciptakan  dinamika  dalam  diri individu  untuk menduduki peran tertentu, seperti  yang  tertera dibawah ini.
  1. Menjadi Nomor Satu.  
Menyandang  status  tertentu membawa  konsekuensi  timbulnya   upaya  tertentu  untuk mencapai sesuatu lebih  dari  orang  lain.  Dalam  artian ia  berantusias besar  untuk melakukan  dan  mendapatkan  yang  terbaik,  bahkan  kalau perlu  melebihi  orang-orang lain.  Disini  biasanya  terjadi  persaingan  lansung   maupun  tidak  langsung.  Namun kini berupaya  mencapainya  tidak  melalui persaingan, melainkan berupaya  mengembangkan  kompetensi  diri secara  maksimal untuk mendapatkan  hasil terbaik  dari dirinya  sendiri.
Keuntungan yang diperoleh dari  keinginan menjadi  nomor  satu adalah  adanya  kepuasan pribadi  dapat  mencapai  prestasi  berdasarkan kompetensi diri  sendiri.  Mungkin ada pengakuan  dari masyarakat  dan  menjadi terkenal, bahkan  mungkin dapat  menjadi kenangan indah  badi sendiri ataupun tercatat dalam ingatan orang lain.  Namun  apabila gagal  akan  menimbulkan  kekecewaan  besar  yang  cukup mengganggu  ketenangan jiwa.  Ibarat  jatuh dari tempat  tinggi, akan  terasa jauh lebih  sakit.
  1. Menjadi  Boss.
Kedudukan  ini  berarti  berdasarkan  status  seseorang ia  memperoleh   tugas  untuk  melakukan atau  mengimplementasikan  sesuatu dalam suatu  situasi tertentu  dengan    keuntungan yang  dapat diperoleh adalah  mampu melakukan suatu  hal  berdasarkan pemikiran  dan  pandangan  bahwa  hal  itulah  yang  terbaik.
Dengan  sendirinya dia  akan  disegani, karena  performansi yang  diperlihatkannya  sebagai  pemimpin tentu saja  mempunyai  kualitas  yang  lebih baik dibandingkan  orang lain.  Sebaliknya, apabila  terjadi kegagalan  maka  ia  yang  menjadi sorotan  pertama  dan  utama.  Disamping itu, ia pun seringkali menjadi tumpuan  harapan  yang  diharpakan mampu  memecahkan  berbagai  persoalan  yang  terjadi.
  1. Menjadi  Pengendali.
Mengendalikan  suatu  kegiatan  atau  situasi  melalui pendelegasian  atau  dengan  strategi  tertentu.  Mengendalikan  melalui  pendelegasian adalah memberi  kepercayaan  kepada  orang  lain  untuk melaksanakan  suatu  tugas  dan  tanggung  jawab.  Strategi  lain  yang  dapat  ditempuh adalah  memanfaatkan  waktu  dan kesempatan  yang  tersedia  untuk mencapai  hal-hal  yang  signifikan.
Dengan  kedudukan  sebagai  pengendali, keuntungan yang  dapat  diraih adalah  memiliki  kekuasaan  dan  dianggap  orang  penting, mempunyai kesempatan  besar  untuk melakukan  keputusan  penting,  mempunyai  kekuatan  untuk  memberi  wewenang kepada  orang  lain.  Namun  sebaiknya, kedudukan inipun  dapat  menjebak  seseorang  bertindak   seperti  seorang  diktator.  Dapat  pula terjadi, kegagalan  berperan sebagai  pengendali  dapat  mengakibatkan  ia  kehilangan  rasa  percaya  diri.  Kesulitan   lain  yang  mungkin  timbul  adalah  diberikan  penugasan  yang  di luar kemampuan  dirinya  sendiri.
  1. Menjadi  Spesialis.
Pendalaman  dalam  pengetahuan   dan  keterampilan  pada  bidang-bidang  atau  kemampuan  tertentu  akan  membuat  dapat  menyandang  status  sebagai  spesialis.  Untuk   sampai kedudukan  ini, kompetensi  yang  diperlihatkan  haruslah  melebihi  kompetensi  orang  lain.
Keuntungan  seorang  spesialis  adalah  menjadi terkenal dan  disegani  pada  bidangnya  berdasarkan  pemahamannya yang  mendalam  dan  keahliannya pada  bidang  tersebut.  Kesulitan  yang  mungkin timbul  adalah  hanya terfokus  pada satu bidang saja  dan  kurang  memiliki  perhatian  terhadap  didang-bidang lain.

Published by:  KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta  Consulting  Group.

KEMAMPUAN MANAJERIAL

Dalam  menjalanai karir, paling  tidak ada dua hal  kompetensi dan  bagaimana  menunjukkannya.  Kompetensi  merupakan  mutiara  yang  tidak  ternilai  harganya, jika  pemiliknya  mampu  memberdayakannya  dengan  baik.  Salah  satu kompetensi  yang  perlu  mendapatkan  exposure  adalah  ketika  pemiliknya  menunjukkan  kemampuan  memimpin, tidak  hanya kepada  bawahannya, tapi  juga  terhadap  dirinya  sendiri.

Banyak  orang  mampu mencapai  kesuksesan, sementara  ada  juga  yang  tidak  sukses.  Padahal  hampir  semua  orang  yang  berkarier ingin  mencapainya, tapi  tak  tahu  yang  harus  dil;akukannya.

Salah  satu  kunci  untuk  mencapainya adalah  adalah kekuatan  manajerial,  dalam  hal ini  kemampuan  untuk  memimpin.  Kekuatan  manajerial  dengan  sendirinya  akan  melengkapi berbagai  ketrampilan  yang  telah  dimilikinya  seperti  teknis, pribadi dan  interpersonal.

Disamping  itu, keberhasilan  karir  bergantung pada  perjuangan, dan mungkin  juga  nasib  baik  yang  diperolehnya.

Sudah  jamak  bila  seorang karyawan  yang  mempunyai  komitmen dan  prestasi  gemilang, mendapatkan  promosi  untuk  menduduki jabatan  manajer.  Namun, dalam kaitan dengan  nasib, tidak  sedikit  pula manajer  tersebut  ternyata tak  cukup  kompeten, atau  bahkan  sangat  buruk.

Hal ini  banyak terjadi mengingat tidak  disadarinya  kelemahan , dan  kekuatan  diri  dalam  proses  manajerial sebagai  upaya  membentuk  pengembangan  karier  yang  baik.  Tanpa  kemampuan  manajerial yang  baik, terutama  kemampuan  memimpin  SDM, niscaya  berbagai  tujuan  dan  objectif  tidak  tercapai  dengan  sukses.  Jadi, kemampuan  memimpin  sangat berperan  dalam  kesuksesan  karir  seseorang.

Kemampuan  memimpin.

Di dalam  suatu organisasi, apakah  itu negara, perusahaan, sekolah, dibutuhkan kemampuan manajerial yang  tangguh.  Tangguh  dalam  artian  kemampuan  yang  dapat melihat  persoalan  dan  permasalahan  denga  jernih, berani mengambil keputusan untuk  memberikan  arah  bertindak bagi  kelompoknya.  Karena hal  ini nantinya akan sangat  berarti dalam menggapai  cita-cita  atau  menyelesaikan  permasalahan.

Ketangguhan  ini  tidak  hanya pada  tahapan  itu saja, tapi juga kemampuan  untuk melangkah  ke fase selanjutnya, yaitu menggerakkan para  pengikutnya  menuju ke arah  yang  diyakininya benar. Jadi  salah satu esensi utama  kepemimpinan adalah pengaruh  para  pemimpin terhadap pengikutnya.

Dengan kemampuan  memimpin yang  baik, sngat diyakini bahwa karir seseorang  akan lebih bermakna, baik bagi diri sendiri maupun bawahannya. Seseorang manajer yang  bijak tentunya dengan segera akan dapat mengenali bentuk kepemimpinannya.

Manajer yang  tingkat  kebijakannya lebih tinggi, mempunyai  kemampuan  untuk mengatur  dirinya agar  dapat  memanfaatkan posisi disekitar  garis  kemiskinan sedemikian  rupa, dengan  tujuan agar kepemimpinan tidak  mematikan kreativitas  dan  keberanian  pengikut untuk mengambil keputusan.  Dan  dalam  konteks yang  berlawanan  tidak  menyebabkan runtuhnya  suatu tatanan karena  kemerdekaan  yang  berlebihan.

Seperti juga  kemampuan yang  lain, kemampuan  manajerial  dapat dimiliki dengan  jalan  berlatih dan belajar.  Kemampuan manajerial memimpin dapat  dibagi  kedalam beberapa kemampuan  yang  lebih spesifik, seperti kemampuan  berkomunikasi , motivasi, pendelegasian, maupun mengendalikan  emosi  diri sendiri.

Seorang manajer selayaknya dapat  mengendalikan emosi sendiri. Boleh  marah dengan  cara  lebih arif, tenang  dan  bijaksana.  Dengan  begitu, dia  akan  lebih dihormati oleh  bawahannya, dan  dapat  dipercaya  serta mempunyai emosi  yang  stabil.

Sebagai  seorang manajer dituntut juga  dapat menyampaikan pesan dengan  baik kepada  atasan maupun  bawahannya. Artinya, dituntut suatu kemampuan  untuk  dapat mempresentasikan ide-ide dengan cara yang  baik.

Kepercayaan karir dapat juga dibangun dari suatu kenyataan, bahwa ada tugas-tugas  yang  harus  dilaksanakan oleh  seorang manajer. Tapi juga  ada yang  harus  dilimpahkan  atau  dikerjakan oleh  bawahannya. Untuk itu diperlukan  kemampuan memotivasi bawahannya agar  dapat  mengerjakan tugas-tugas  tersebut.

Untuk dapat memberikan  motivasi, seorang manajer harus  tahu dan mengerti apa  yang menjadi kebutuhan dari setiap anggota  team. Sebagai  contoh, setiap orang mempunyai  kebutuhan untuk diakui ( recoqnition), dihargai, memiliki tanggung jawab dan penghargaan.

Kemampuan pendelegasian  biasanya tidak dilaksanakan dengan baik, yang  disebabkan akarena danya  anggapan bahwa  bawahan tidak mampu, tidak  ingin berbagi informasi atau yang  lebih parah lagi apabila seorang manajer tidak mampu berkomunikasi  dengan bawahannya.

Padahal dengan  adanya pendelegasian tugas, seorang manajer  dapat mengelola waktu yang banyak. Bawahan  lebih termotivasi, mempunyai kepuasan, serta menumbuhkan rasa  hormat terhadap manajer.

Bertitik tolak  dari  uraian diatas, apabila seorang manajer mempunyai keempat kemampuannya manajerial tersebut, maka akan diperoleh seorang manajer yang efektif. Efektif  berarti dapat dicapainya  berbagai obyektif yang  ada, dan memotivasi bawahan  untuk dapat bekerja sama dengan manajernya.

Dengan kemampuan manajerial  yang baik, seorang manajer juga akan mendapatkan nilai karir yang sempurna.  Artinya, dia  akan menjadi manajer yang baik sesuai dengan promosi yang  didapatnya pada  saat dia menjadi seorang manager.

 

Published by:  KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta  Consulting  Group.

KEKUATAN PRIBADI

Mengapa  orang-orang  tertentu  mampu  mencapai  kesuksesan,  sementara  ada pula  yang  tidak  kunjung  sukses?  Semua  orang  ingin  mencapai  kesuksesan, akan  tetapi hanya  sedikit  yang  tahu  bagaimana caranya  untuk  sampai  kesana.  Salah  satu kunci  untuk mencapainya adalah  kekuatan pribadi ( personality power).

Bekal  pertama  yang  harus  anda  miliki dalam  rangka  membangkitkan kekuatan  untuk dipergunakan  menapaki perjalanan mencapai kesuksesan adalah  ketrampilan  teknis, agar  seseorang  mampu melaksanakan pekerjaan pada  bidang-bidang tertentu.

Setelah  itu anda  harus  memiliki ketrampilan manajerial, yaitu ketrampilan  konseptual untuk memanfaatkan berbagai macam sarana  dan  fasilitas  yang  menjadi pendukung bidang  pekerjaan anda.  Selanjutnya  ketrampilan yang  tidak  boleh anda  lupakan adalah ketrampilan interpersonal, yang dapat  diperlihatkan  secara nyata dalam  mengadakan  kerjasama, bernegosiasi, lobbying, membangan  jaringan  kerja dan lain sebagainya.

Ketrampilan  yang  telah  dijabarkan diatas  barangkali sudah  diketahui dengan  baik.  Namun ada dua hal  yang  acapkali dilupakanoleh  seseorng , yaitu hadir dengan  citra diri  yang  benar ( right image)  dan  kekuatan pribadi  secara optimal

Menampilkan Kekuatan Pribadi.

Kekuatan  pribadi berkaitan dengan kemampuan  untuk mempengaruhi orang  lain.  Langkah  pertama  adalah bagaimana  mempengaruhi orang  lain  langsung pada  pandangan pertama. Pertama-tama yang  dapat  anda  lakukan adalah  memperlihatkan perhatian  yang  tulus  kepada  orang-orang  dan  lingkungan disekitar  anda.  Perhatian  yang  anda  berikan  dapat  menjadi  daya dorong  bagi timbulnya satu  kekuatan  untuk  selalu  bersikap  positif dan  tampil dengan  kesan  yang  menyenangkan.

Berikutnya adalah  bagaimana  caranya untuk mengarahkan orang  lain agar betul-betul memperhatikan anda, sehingga  mereka  mempunyai  keinginan untuk mengenal dan mengetahui  diri  anda  lebih jauh. Kekuatan  ini  dapat  dibangkitkan dengan  cara menghilangkan  kesan  bahwa anda  berada dibawah orang  lain. Anda  tidak  boleh  menonjolkan  bahwa  anda  berada dibawah  orang  lain, walaupun  secara  struktural  barangkali anda  memang  berada  di bawah  orang-orang  tertentu.  Upaya  ini  dapat ditempuh dengan mempergunakan  teknik penyamarataan  ( leveler  technique).

Teknik  ini  mengajarkan agar  anda  meminimalkan " kepatuhan" (tidak suka berinisiatif).  Pada  dasarnya  kepatuhan  tidak  dapat  hilang  samasekali, dan kenyataannya anda  memang perlu memiliki kepatuhan terhadap  beberapa orang  pada  posisi-posisi tertentu.  Namun  apabila  anda  selalu siap  dengan  berbagai  usulan  dan  inisiatif membuat  anda  dapat  meminimalkan kepatuhan. Di sini anda  harus memperlihatkan kemampuan  untuk mengajukan pemikiran  sendiri, sehingga membuat  anda mampu menempatkan diri sejajar dengan orang lain.

Kekuatan  ketiga adalah  kekuatan pribadi untuk membuat  orang  lain  ingin melakukan  untuk  kita. Untuk  dapat memiliki  kekuatan  ini pertama-tama anda  harus  menaruh kepercaaan kepada  orang  lain,  dan  memperlihatkan  secara  nyata, kita  yakin bahwa mereka  mampu melakukan sesuatu  yang  anda  inginkan.

Untuk  mencapai  kekuatan  ini anda  memerlukan teknik melihat  dan menjadi.  Di dalam teknik  ini yang  dimaksudkan  dengan melihat adalah melihat  kekuatan dirisendiri yang  hasilnya  dapat digunakan untuk menjadikan diri sebagaimana  yang  anda  inginkan. Cara  untuk menjadi adalah, katakan pada  diri anda  sendiri " saya akan  membangkitkan kekuatan  diri saya  sendiri". Perkataan positif yang demikian secara  sadar maupun  tidak  sadar dapat  mempengaruhi kondisi internal anda, yang  merupakan  daya  dorong  untuk mendapatkan kekuatan  pribadi yang  lebih berkualitas.

Cara lain adalah memvisualisasikan di dalam pikiran  anda  menyangkut kepribadian yang  ingin anda  bentuk. Anda  dapat  mengidentifikasikan atribut dan  kualitas kepribadian yang  belum anda miliki. Ingatlah" quit being whater you are, quit seeing what you are, but see and be only what you are going to be".  Dengan  melihat keseluruhan  diri sendiri kita  dituntun untuk menjadi  orang-orang yang  melihat  dunia orang  lain dengan  sudut  pandang  yang  " berbeda", sehingga  kita  mampu tampil secara istimewa  dan dipandang secara khusus pula oleh orang  lain.

Hal lain yang   perlu diterapkan adalah bertindak berdasarkan prinsip toleransi dan pengabaian.  Prinsip ini merupakan pendukung guna meningkatkan  kemampuan  seseorang dalam berhubungan  dengan  orang  lain secara baik. Anda  perlu memiliki pola  pikir  dengan mengusahakan membina hubungan  kerjasama mutualisme yang  saling menyenangkan, yaitu dengan  mengutamakan hal-hal  yang dapat menarik minat bersama, tidak melupakan kepentingan sendiri, tidak berbicara  dan bertingkah laku secara otoritatif, tidak terlalu banyak berbicara, serta berusaha  menjadi pendengar yang  baik.

Perlu  diingat bahwa  hubungan baik tidak dapat tercapai melalui toleransi  berlebihan. Sebaliknya apabila  anda  bertemu dengan orang-orang  yang mengganggu  ketenteraman  anda , maka  anda  perlu mempergunakan  teknik pengabaian, Anda  tidak perlu  membiarkan  kekasaran  atai ketidaksopanan orang-orang tersebut  menjengkelkan  anda.  Jangan pula  membiarkan mereka  menarik anda dalam  suatu adu argumentasi yang  tidak  pada tempatnya.  Berusahalah agar tidak  melihat  atau  mendengar hal-hal yang  tidak anda  sukai yang mereka  perlihatkan  di depan  anda.

Dengan kekuatan yang ada anda dapat selalu memperhatikan dan  diperhatikan lingkungan  sekitar anda  beserta  orang-orang yang  ada di dalamnya.  Dalam  artian, anda  mampu untuk mendengarkan orang-orang lain dan peduli terhadap keberadaan mereka. Semua  itu dapat  dicapai lebih jauh dengan  menerapkan teknik " tune them in".  Kepedulian  anda terhadap orang banyak dapat mendatangkan  keuntungan, yaitu bahwa  anda dan orang lain mempunyai keterikatan rasional dan emosional, yang tidak  hanya berkaitan dengan hal-hal yang terjadi didalam lingkungan kerja. Dari sisni anda  dapat membuat orang lain mau melakukan sesuatu untuk anda dan selalu mengikuti anda.

 

Published by:  KOMPAS, A.B Susanto, Managing Partner The Jakarta  Consulting  Group.

RENUNGAN DIRI

Saya   Sepaham dengan  hampir semua   topik  yang  dikatakan  oleh Lillian Too dalam  bukunya " Strategies  For Career  Succes "  beserta  buku  terjemahannya  yang  telah dialih bahasakan kedalam  bahasa Indonesia  oleh  Anna W Bangun.

Judul  tulisan   tersebut diatas, terus  terang saya  terilhami  oleh  tulisan  Lillian  Too yang  mengangkat  judul " menganalisis Diri  Anda".  Disana Lillian Too mengatakan : Pribadi  anda   merupakan pusat  dari segala  sesuatu  yang  anda  capai.  Dengan  mengorbankan  waktu  dan  upaya  untuk  mempelajari  pilihan-pilihan  alternatif  yang  berkenaan  dengan  pekerjaan, kembangkan  pikiran  anda  melalui pendidikan, tingkatkan  keterampilan anda  melalui  pelatihan, dan  investasikan  upaya  dalam pengembangan karier anda....dan  anda  juga  HARUS  mengenal   DIRI  ANDA .

Luangkan waktu  untuk  berkonsentrasi  pada  diri  anda.  Ini bukan  egosentris  atau  cinta pada  diri  sendiri.  Jangan  biarkan  seseorang pun   membujuk anda  untuk  tidak  melakukan  hal itu.  Jika  anda  tidak  memikirkan  semua  keadaan  dari  kehidupan, tingkat  energi , kekuatan  dan  kelemahan anda, anda  akan mengalami  kerugian (saya baca kesulitan ) bila dihadapkan  dengan  keputusan  dan    pertukaran ( trade-off).  Kedua  hal  itu  akan  anda  hadapi  begitu  anda  mendaki (memasuki)  jenjang  bisinis  atau  jenjang  apa pun.

Dari  dua paragraf  diatas, saya  bisa  menyimpulkan  bahwa, kita  semua  harus  MENGenal  betul akan DIRI  KITA , PRIBADI   macam  apakah kita, dimana  SEKARANG kita  berada, sebelum  kita  melakukan  langkah  besar  dan baru dalam  kehidupan  kita.  Hemat  saya   nasehat  ini  tidak  hanya  belaku   buat  kita-kita   yang  baru akan   mencari  dan mulai kerja, namun  sejatinya  BISA  JUGA   himbauan  ini  diperuntukkan  kepada   " para  anggauta  DPR yang  baru  saja dilantik". 

Langkah renungan  ini  penting, karena    menurut   para  pakar  psikologi dan  motivasi , mereka mengatakan  bahwa  ini semuanya  merupakan  langkah  KUNCI  dan  sekaligus sebagai  DASAR  yang  akan  menuntun  anda  dalam  menapaki  jenjang baru  agar  nantinya  tidak  salah  jalan   maupun  arah , agar  kita dapat  mempersiapkan  bekal  yang  yang  pas  atau   sesuai  yang  dibutuhkan  dengan  target   baru  yang  akan  dijalani.  Ekstrimnya, jangan  membawa  pakain  dingin di musim panas  dan  tidak membawa  baju hangat di musim dingin.

Ibarat  orang  yang  akan  memasuki  hutan belantara, nantinya semakin  anda  masuk ke dalam, semakin  banyak  belukar  yang  akan menghadang   perjalanan.  Demikian juga  perjalanan anda yang  baru  akan  anda  jalani, hampir  pasti  kerumitan, keruwetan dan  kesulitan   akan  segera  menyergap  anda    begitu anda  mulai  memasuki  jenjang  bisnis atau  jenjang  apapun.  Untuk  itu  setelah  anda  mendapatkan  hasil   RENUNGAN  DIRI  , seperti  yang  disarankan  oleh  Lilllian  Too  serta   para  pakar , anda akan  medapatkan  sebuah   PETA, atau setidaknya   RENUNGAN  TERSEBUT bisa  mempetakan  kondisi  anda sekarang, yang  selanjutnya  bisa  memberikan  arah  , HARUS lewat  mana  serta  harus  pakai sarana  apa  agar  anda  bisa berhasil  dengan   selamat  sampai  ke tempat  tujuan. 

Perlu  dicatat  serta  diingat  bahwa  jumlah  pengikUT   kompetisisi  PIALA  keberhasilan  TERSEBUT , dari  waktu  ke  waktu  grafik pesertanya  selalu  bertambah   , baik  PERSAINGAN   di dunia   bisnis/  usaha  maupun  pada  persaingan  DUNIA   pekerja  Profesioanal.

Untuk  menambah  amunisi wawasan SERTA  MEMBERIKAN  TEKAD DAN  KEYAKINAN  YANG  MEMADAI , ada  beberapa  kolom   opini  yang  pernah di publikasikan  oleh  harian Kompas beberapa  tahun  lalu, akan  saya  postingkan   ke anda  semua. Karena  menurut  hemat saya  opini-opini  yang  disampaikan   sangat  baik  untuk  menambah  wawasan, bahkan mungkin  nantinya  tulisan  tersebut  akan mampu   memberikan  inspirasi  kepada   siapa  saja   yang  membacanya, siapa  tahu.

Judul  suntingan  yang  saya   maksudkan   diantaranya  adalah: (1)  Kekuatan  Pribadi, (2)  Employability, (3) Kemampuan  Manajerial  dan (4)  Ukuran  Kesuksesan. DARI GAYA  BAHASA  PENULIS  ARTIKEL  YANG  AKAN DISAMPAIKAN  ADALAH BAHASA  KESEHARIAN  YANG  SANGAT  GAMPANG  UNTUK  DICERNA, SEHINGGA MEMUDAHKAN  UNTUK MENGAMBIL SARI PATINYA .  

Mengutip ucapan  dari  para  cerdik cendekiawan, menuntut  ilmu itu  tidak  sebatas  hanya  di bangku  sekolah atau  kuliah saja ,  namun  bisa  dilakukan  dimana ,  kapan   dan  lewat  media  apa saja. Yang  terpenting adalah  harus ada kemauan  atau  spirit  belajar yang cukup,  terjaga   dan  berkesinambungan, karena  tanpa  itu  tujuan  mulia  tersebut   tidak  akan  bisa  terlaksana da  terwujud.  Banyak  contoh  disekitar  kita, yang bisa    memberikan keyakinan  kepada  kita semua,  bahwa  dengan  tekad  yang  cukup serta ditambah  peta  perjalan  yang  jelas  dan  terarah  serta  kemauan  belajar  yang tinggi  serta  pantang  menyerah, mereka bisa  menembus   tembok penghalang yang  bernama              " tembok tidak mungkin "–begitu selalu  kalimat  yang  sering  diucapkan  oleh para  pecundang. 

 Di Indonesia ada  Adam Malik yang  HANYA  bermodalkan  pendidikan HIS  dan  Madrasah  Ibtidaiyah  bisa  mencapai  jenjang  RI-2, yang  hampir bisa  dipastikan  tidak  ada satupun  orang yang menyangka sebelumnya , kalau dia  akan  bisa  sampe  keposisi itu.   KISAH  LAIN  YANG  TIDAK  semengkilap  Adam malik, adanya  seorang  Andre Wongso, dengan  gelar  yang  disandangnya   yaitu  SDTT ( sekolah  dasar  tidak  tamat ) bisa   menjebol  juga kesakralan tembok penghalang   yang   akhirnya   mampu  mendapatkan  kesuksesan  serta  bisa   menjadi  salah   satu  tokoh  MOTIVATOR  terkemuka  di  Indonesia .

Tidak  ada  salahnya  kalau  kita  menjadi  plagiat  atau  peniru perjuangan  hidup dari  beliau-beliau  yang  telah  sukses tersebut, karena  seperti negeri  raksasa   industri sekaliber  JEPUN pun,  dahulunya  juga  suka  mencontek  karya  orang lain alias  menjadi plagiat. Tapi  berhubung  umur  memori  manusia kita  itu  sangat  terbatas , maka  banyak  orang  LUPA  atau tidak  tahu  lagi  kalau  merekapun ( maksudnya  bangsa JEPUN ) dulu kemampuanya juga  tidak  langung  semengkilap  seperti  yang  kelihatan  sekarang.

Besar  harapan  ulasan  tersebut  diatas  bisa  membawa  manfaat  kepada  kita semua  dan  sekaligus bisa  dipakai  sebagai  suluh atau  penerang  dalam menuntun  pribadi-pribadi  yang  sedang  mencoba  menyibak  GELAP GULITANYA   dunia KERJA serta  dunia   Business.  Sesuatu  pasti ada awal, dan awal yang baik adalah  langkah  yang dimulai  dari renungan  pribadi disusul dengan  membuat peta  perjalanan yang  jelas kemudian  selalu mencoba  menghiasi diri dengan  spirit  dan  pengetahuan apa  saja  yang  mampu  mendorong  TERCAPAINYA  sebuah SUKSES.

 

Bekasi, Oktober 2009.

SIAPAKAH ANDA

PRIBADI  YANG  MEMPUNYAI KEPRIBADIAN  LUHUR ADALAH  IDAMAN  DARI  BANYAK  ORANG. TAHUKAH  BAGAIMANA   CARA UNTUK MENGENALI DAN  MENDAPATKANYA???

"Anda  adalah  apa  yang  sedang  anda  pikirkan", begitulah  banyak  para pakar  psikologi  maupun  motivator sering  mengatakan   di berbagai  media  cetak  maupun  televisi.  Menurut  mereka , pikiran adalah merupakan pendorong  dan  sering  menjadi energi  utama  seseorang  disaat  melakukan  semua  tindakan   dalam  keseharian  hidupnya. Dalam  kamus  besar  Bahasa  Indonesia diartikan  bahwa, pikiran  adalah   hasil  berpikir, akal angan, gagasan, niat.  Oleh karenanya   saya  sependapat  dengan  pendapat  diatas, bahwa  intinya  pikiran  adalah dasar  dan  sekaligus  menjadi pendorong arah  seseorang   untuk melakukan  tindakan, lepas  dari  tindakan itu  salah  atau  benar  dimata  orang lain  atau  masyarakat.

Maka, kita  sepantasnya bersyukur  kalau kita masih  selalu  mempunyai  pikiran  yang  baik dan  benar disetiap  saat,  diharapkan  kebiasaan ini  akan mendorong  kita  melakukan  sesuatu  yang  akan selalu  terbungkus  dengan  sikap   yang  baik dan  benar ( Ahlakul  kharimah ).  Yang  pada  giliranya  kita akan  terbebaskan dari tindakan yang  akan merugikan, merampas, mencelakakan  atau  paling  tidak  membuat  orang  lain  kesal  kepada   kita.  Bahkan sebaliknya  kita  akan  mendapatkan  apresiasi  atau  penghargaan  dari  semua  orang  yang  pernah  dan berhubungan  dengan  kita, karena  mendapatkan  sesuatu  yang  menyenangkan  dari  tabiat  atau  sikap  kita.

Salah  satu  kisah  nyata  dari   dahsyatnya  sebuah  pikiran  yang  dapat  meracuni   serta  membuat   perilaku jahat, diantaranya  adalah  seorang HITLER. Sudah  menjadi  rahasia  umum dunia, bahwa   Pribadi HITLER, entah  dari mana   asal muasalnya  pikiran  itu didapatkan, terus  terang saya  sendiri  tidak  tahu persisnya, yang  jelas  di banyak media  dikatakan, Hitler   mengatakan  dan  meyakini  bahwa  RAS-nya, yaitu  bangsa  Aria  adalah  bangsa  klas  wahid  atau  bangsa yang  adi  luhung.  Sehingga  selain  bangsa  Aria, dianggapnya  sebagai  bangsa  klas dua, bangsa  rendahan dan  bilamana  perlu pantas  untuk     dimusuhi  dan  bahkan  dimusnahkan  sekiranya   mereka  mencoba  melawan   DARI  prinsip  yang  diyakininya.

Di Indonesia sendiri, dalam  sejarah yang  terdahulu,  ada juga  beberapa kisah  yang  seirama dengan  hal  tersebut. Entah  dapat  kiriman  angin  buruk dari mana  saat  pertama  kali Ken  Arok melihat  wajah  ayu  Ken Dedes yang  sangat  dahsyat itu ( kata sejarah  lho...dan  sesekali  keayuan  ken DEDES tergambarkan  dalam  adegan  Ketoprak "Jawa" di  televisi ) , sehingga   bisa menjadikan  Ken Arok  bermata  gelap  dan   berpikiran  JAHAT,   menjadikan  dia mempunyai  kehendak liar UNTUK  MERAMPAS  KEN DEDES  DARI  SISI TUNGGUL AMETUNG  SANG  SUAMI, dengan  cara  apapun.

 Alkisah, AKHIRNYA Ken Arok merealisasikan  niat  jahatnya  dan  faktanya  dia   menggunakan  cara yang  SANGAT tidak  manusiawi.  DIBUNUHLAH  SI   Tunggul  Ametung  dengan  TANGANNYA  SENDIRI, NAMUN dibungkus DENGAN  alibi   rekaanya  yang sangat  rapi  dan  bahkan  cukup sempurna.  ENDINGNYA  DRAMA PEMBUNUHAN ITU  HARUS  MENGORBANKAN  kepada   orang –ORANG  yang  tidak berdosa,  mulai dari  empu Gandring  yang  nota  bene  membantu  DAN MENOLONG dalam  Pembuatan  keris  " PEMBUNUH" yang pernah dipesannya ,  SERTA  MENGORBANKAN  SI    Kebo Ijo sahabatnya   YANG harus  menerima   hukuman  MATI   akibat  DARI   perbuatan  yang  tidak  pernah  dia  lakukannya.  Rupanya, di jaman  dahulupun    sudah  ada  cara mengkorbankan  orang  lain dengan  jalan  REKAYASA  yang  tidak  kalah  hebatnya  dengan  rekayasa  pada jaman  terkini.   Wah  huebat......YA  Ken Arok  itu, karena  skenario  tersebut  dibuat  di SAAT     " PADA  JAMANNYA  KUDA  MASIH  GIGIT  BESI ".

Contoh  lain , INI  TERJADI di  jaman  sekarang  ATAWA   masa  pasca kemerdekaan  adalah  cerita  SANG  Koruptor. Kita  sebagai  insan yang  luhur  budi  tidak  habis pikir, kenapa  mereka  tega  berbuat seperti itu.  Gerangan apa pula  yang  bersemayam  dan menghiasi  alam    pikiran  para sang koruptor.  BARANGKALI, ( semoga aja  asumsi  saya  ini benar ) kelompok koruptor itu   beranggapan  bahwa tidak  ada  satu  ayatpun  dari  KITAB2  SUCI   yang  ada di Dunia  ini, yang pantas  dan  bisa  melarang   dia  dalam  usahanya  melakukan  TINDAKAN  korupsi.  Padahal  kita semua tahu bahwa  KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) dari  semua anak bangsa  ini, jelas – jelas tertera  mereka  semua  beragama  dan  pasti  tidak  mau  bila  disebut   penganut  ajaran   ATHEIS.

Yang  pasti,  semua  ulah  dan  karsanya  telah  ditutup  RAPAT  oleh   dominasi pikiran    jahat MEREKA.  Untuk  itu  mereka   sudah  tidak  mampu lagi  untuk  mencoba mengerti  dan  merasa    akibat  yang  ditimbulkannya, meskipun  karena  ulahnya telah  membuat   bangsa  ini  jadi  menderita  TUJUH TURUNAN  SERTA TUJUH TANJAKAN.  ITULAH   kisah  PILU BIN dahsyat   dari   AKIBAT  pikiran   jahat  manusia.

DARI KETIGA  CONTOH TERSEBUT DIATAS, MEMBERI PERINGATAN  YANG  SANGAT  JELAS  KEPADA  KITA  BAHWA, KORBAN PENGARUH PEMIKIRAN  YANG  TIDAK  BAIK ITU  BISA  MENIMPA  KEPADA  SIAPA SAJA TANPA  TERKECUALI, BAIK ITU PERORANGAN, KELOMPOK  MAUPUN  TERHADAP  BANGSA.

 Itu  artinya, sangatLAH   penting   UNTUK  SELALU   membenchmarking  pikiran  kita, dengan  pikiran BIJAK   para  BUDIMAN yang  telah  banyak  memberikan contoh  PEMIKIRAN  BAIK   dan  cemerlang nya  dihampir  segala  lini kehidupan.   Faktanya ,  dari masing –masing  jenis  kelompok  profesi  selalu  ada  figur-figur panutan, yang  tentunya  sangat pantas  untuk  kita    teladani  baik  perilaku  yang  sifatnya  mengenai hubungan  antar  manusia   maupun  hubungan   dengan  TUHAN.

Contoh  panutan dari  manusia  biasa  itu  bisa  kita  jumpai  dalam segala  profesi, mulai  dari  Pedagang, Guru / Dosen, Ustad, Musikus, Politikus, Praktisi hukum, Bintang  Film, RT, RW, Lurah, Bupati, Gubernur, Anggota  DPR, MPR , Presiden, dll.

Makanya  kita   harus  selalu  berhati-hati  dalam menggembalakan  pikiran  kita dalam  padang  pergaulan  sehari-hari, AGAR  TIDAK  SALAH     dalam  mengambil  acuan  atau referensi, KARENA  HANYA   DENGAN  PEMIKIRAN  YANG  BAIK, SESEORANG  AKAN   MEMPUNYAI  BERKEPRIBADIAN  YANG  SELALU MENARIK. Semoga  kita semua  termasuk  dalam  golongan manusia  yang  selalu  berpikiran  positif dan  selalu  arif  agar  kita  bisa  menjawab  pertanyaan  tersebut diatas, SEMOGA.

 

 Bekasi, Oktober 2009.

Selasa, 20 Oktober 2009

SALAM PEMBUKA

HALLO BLOGGER,
SELAMAT BERTEMU DENGAN SAYA DAN TUNGGU YA......... POSTINGAN SAYA SELANJUTNYA.

MR
MEDANSATRIA, BEKASI